Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Nama Kelana Noah Mahessa dan Luah Flynn Mahessa sontak menjadi perbincangan hangat usai melakoni debut untuk Timnas U-19 Indonesia. Keduanya bermain ketika 'Garuda Muda' menang 4-0 atas Hajduk Split pada Selasa (20/10) lalu.
ADVERTISEMENT
Kehadiran Kelana dan Luah sejatinya cukup mengejutkan banyak pihak. Pasalnya, selama ini nama keduanya tak pernah masuk radar sebagai pemain keturunan yang dicari Shin Tae-yong.
Timnas U-19 sebelumnya telah memiliki Elkan Baggott dan Jack Brown sebagai pemain keturunan. Terkini, Shin menyatakan pihaknya bakal terus mencari pemain keturunan Indonesia untuk memperkuat Timnas U-19.
Kedatangan Kelana dan Luah ke Kroasia yang terkesan mendadak pun lantas memunculkan isu mengenai pemain titipan. Hal itu cukup santer beredar di jagat maya.
Isu tersebut pun sampai di telinga ayah Kelanda dan Luah, Ruly Mahessa. Ia mengaku sudah mengetahui kedua putranya diisukan sebagai pemain titipan di tubuh Timnas U-19.
"Ya, saya sudah dengar ada isu Kelana dan Luah, katanya, pemain titipan. Tapi, saya menyikapinya begini, kalau memang mereka pemain titipan, kok langsung dimainkan? Padahal, kalau pemain titipan 'kan seharusnya dibawa saja, masalah main atau enggak ya urusan belakangan," ujar Ruly ketika berbincang dengan kumparan, Kamis (22/10).
ADVERTISEMENT
"Tapi, menurut saya, mereka mainnya bagus padahal baru pertandingan pertama dan baru latihan satu hari. Saya pikir mereka juga bisa bersaing waktu debut kemarin," lanjutnya.
Ruly menyatakan kedatangan Kelana dan Luah ke Kroasia murni permintaan langsung dari Shin. Prosesnya pun cukup rumit karena harus meminta izin kepada klub mereka di Jerman yaitu Bonner SC.
"Saya juga enggak ada relasi sama sekali dengan PSSI. Saya dihubungi PSSI, mereka kemudian minta rekaman video pertandingan Kelana dan Luah di sini (Jerman)," kata Ruly yang bekerja sebagai produser film dokumenter dan seni ini.
Menurutnya, PSSI melalui penerjemah Shin menelepon dirinya pada Jumat (16/10) pagi. Ketika itu, ia meminta rekaman video pertandingan Kelana dan Luah.
ADVERTISEMENT
Setelah sempat kesulitan mencarinya, lanjut Ruly, rekaman video tersebut akhirnya didapat lewat pelatih akademi sepak bola Kelana dan Luah. Setelah mengirimkan rekaman video tersebut kepada PSSI, Kelana dan Luah diminta untuk segera terbang ke Kroasia pada Jumat (16/10) malam.
"Saya bilang enggak bisa langsung terbang, harus ada surat resmi dari PSSI yang ditandatangani Sekjen untuk diberikan ke klub, karena mereka 'kan terikat kontrak. Surat datang Sabtu (17/10) pagi, tapi belum ditandatangani Sekjen dan ejaan namanya salah, seharusnya Mahessa, ditulis 's'-nya satu," katanya.
"Akhirnya, surat diperbaiki dan dihubungi PSSI untuk segera booking tiket pesawat dan diminta datang paling lambat Senin (19/10). Kami sempat kelabakan nyari tiket pesawat karena sedang pandemi begini, akhirnya Minggu (18/10) siang kami berangkat ke Kroasia," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Setelah tiba di Kota Split, Kelana dan Luah langsung ikut berlatih pada Senin (19/10) selama 1,5 jam. Mereka akhirnya mencatatkan debutnya untuk Timnas U-19 keesokan harinya.
Seusai menjalani debutnya, Kelana dan Luah masih berada di Kroasia hingga saat ini. Akan tetapi, kesempatan keduanya untuk kembali bermain di laga uji coba bersama Timnas U-19 tampaknya tertutup menyusul batalnya pertandingan yang dijadwalkan pada Jumat (22/10) besok.
PSSI kemudian menggantinya dengan mengadakan internal game. Shin menyatakan seluruh pemain akan diturunkan pada pertandingan ini.