Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kelana sukses memikat perhatian dalam debutnya bersama Timnas U-19 pada Selasa (20/10). Diturunkan dalam starting line up dalam laga melawan Hajduk Split, pemain keturunan Indonesia ini tampil memukau di lini tengah skuat 'Garuda Muda'.
Bergabungnya Kelana dalam skuat Timnas U-19 memang terbilang spesial. Bersama sang adik, Luah Mahessa, keduanya dipanggil langsung oleh pelatih Shin Tae-yong ke pemusatan latihan di Kroasia.
Ternyata, bakat sepak bola Kelana sudah tercium sejak kecil. Gelandang berpaspor Jerman tersebut sudah bersinar kala menimba ilmu di Akademi FC Koeln.
Kelana bahkan hampir naik kelas ke tim Junior FC Koeln yang berlaga di Bundesliga U-17 (B Junioren Bundesliga).
''Selama 4-5 tahun Kelana pernah menghabiskan waktu di Akademi FC Koeln. Dia juga beberapa kali jadi kapten di sana. Saat ingin naik kelas ke tim U-17, ia dilepas. Sepertinya karena saya kurang melobi mereka,'' kata Ruly Mahessa kepada kumparan, Jumat (23/10).
ADVERTISEMENT
"Anak-anak yang ada di situ, orang tuanya kerap melakukan pendekatan kepada tim pelatih. Tapi, saya tidak mau melakukan hal itu, kesannya seperti menjilat. Akhirnya, Kelana pun tersingkir,'' lanjutnya.
Tersisih dari FC Koeln tak membuat Kelana patah arang. Ruly menyatakan bahwa putranya malah menjadi buruan beberapa tim lain, hingga akhirnya Kelana memilih Bonner SC, tim Divisi Empat Liga Jerman yang berkompetisi di Regionalliga West.
''Dia akhirnya memilih Bonner SC, padahal saat itu ia sedang patah tangan. Namun, klub itu tetap ingin mendatangkannya,'' ungkap Ruly.
''Kelana menjadi kapten di Bonner SC Junior dan ditawarkan kontrak semi-pro karena banyak klub yang mengincarnya saat itu. Kalau sekarang, ia sudah dikontrak 2 tahun sampai Juni 2021,'' pungkasnya.
ADVERTISEMENT