news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kenangan Rudi Garcia dan Kevin Strootman di Stadion Olimpico

8 November 2018 17:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rudi Garcia saat menukangi AS Roma. (Foto: AFP/Andreas Solaro)
zoom-in-whitePerbesar
Rudi Garcia saat menukangi AS Roma. (Foto: AFP/Andreas Solaro)
ADVERTISEMENT
Bagi Rudi Garcia dan Kevin Strootman, Stadion Olimpico memiliki makna dan cerita tersendiri. Ada semacam kenangan yang tertinggal di Olimpico, yang sekarang bangkit dan menyeruak kembali ke permukaan saat Garcia dan Strootman datang lagi dengan seragam Olympique Marseille.
ADVERTISEMENT
Olympique Marseille bertandang ke Stadion Olimpico dalam laga matchday 4 Liga Europa musim 2018/19, Jumat (9/11/2018) dini hari WIB. Lawan yang mereka hadapi sebenarnya adalah Lazio, salah satu lawan berat di Grup H selain Eintracht Frankfurt. Laga melawan Lazio juga dinilai penting untuk membuka peluang mereka lolos ke fase gugur.
Namun, bagi Garcia dan Strootman, laga melawan Lazio nanti bukan hanya perkara kepentingan tim Marseille saja. Garcia, dalam jumpa pers jelang laga, menyebut bahwa Olimpico merupakan simbol dari sepak bola Italia, yang tidak dia temukan di sepak bola Prancis.
"Saya sangat menyukai stadion ini. Di Prancis, jika ada dua klub besar yang berasal dari satu kota yang sama, mereka berkandang di stadion yang berbeda. Di sini (Italia) lain. Mereka justru saling berbagi stadion," ujar Garcia, mengenang situasi Stadion Olimpico yang digunakan oleh AS Roma dan Lazio, dilansir Football Italia.
ADVERTISEMENT
"Itu berarti, baik itu Romanisti maupun Laziale mencintai stadion ini. Begitu juga saya. Saya senang berada di sini dan saya langsung merasakan suasana rumah," ujar pria yang menghabiskan masa dua setengah musim melatih Roma ini.
Garcia, bisa dibilang, memiliki kenangan manis sekaligus pahit bersama Roma. Bersama Giallorossi, dia sukses menorehkan catatan apik dengan mengantarkan Roma dua kali menjadi runner-up Serie A. Dia juga sukses mengantarkan Roma dua kali tampil di Liga Champions, setelah terakhir Roma lolos ke babak grup Liga Champions pada musim 2010/11 silam.
Lain kisah Garcia, lain juga kisah dari Strootman. Pemain yang kini berusia 28 tahun tersebut pertama kali menginjakkan kaki di Roma pada musim 2013/14 silam, bersamaan dengan kedatangan Garcia ke Roma. Di awal kedatangannya, Strootman sempat mendapat julukan La Lavatrice, atau si mesin cuci. Julukan yang hadir berkat kemampuan bertahan dan distribusi bola Strootman yang apik di lini tengah Roma. Pokoknya, ada Strootman semuanya beres.
ADVERTISEMENT
Kevin Strootman disapa suporter Roma. (Foto: Twitter: @ASRomaEN)
zoom-in-whitePerbesar
Kevin Strootman disapa suporter Roma. (Foto: Twitter: @ASRomaEN)
Tapi, seiring berjalannya waktu, Strootman malah banyak menghabiskan waktu di ruang perawatan. Cedera lutut, sampai cedera ACL, pernah dia derita dan membuatnya harus absen berbulan-bulan. Meski begitu, dia tetap bertahan di Roma, dan Roma tetap memberikan kepercayaan padanya. Hal inilah yang membuat Strootman terenyuh, dan dia menyayangkan kunjungannya ke Olimpico ini bukan bertemu Roma, tapi Lazio.
"Sangat senang saya bisa kembali ke sini. Tapi ya, rasanya kurang beruntung ya, karena saya tidak bertanding melawan Roma. Mungkin musim depan saya akan mendapatkannya (pertandingan melawan Roma). Sungguh lima musim yang menyenangkan di sini," ujar Strootman yang sekarang sedang dalam masa adaptasi di Marseille.
Kenangan indah memang akan sulit dihilangkan. Namun, Garcia dan Strootman tampaknya tahu bahwa sekarang bukanlah saatnya untuk nostalgia secara berlebihan. Posisi Marseille yang sedang sulit di fase grup Liga Europa membuat mereka harus memandang laga lawan Lazio ini sebagai laga hidup-mati.
ADVERTISEMENT
Saat ini, Marseille berada di peringkat 3 Grup H Liga Europa 2018/19 dengan torehan 1 poin saja. Mereka tertinggal jauh dari Lazio yang sudah mencatatkan 6 poin dan Eintracht Frankfurt yang sudah menorehkan 9 poin. Itulah kenapa kemenangan di laga ini, bagi Marseille, menjadi sesuatu yang sangat penting.
Rudi Garcia saat memimpin Marseille. (Foto: REUTERS/Jean-Paul Pelissier)
zoom-in-whitePerbesar
Rudi Garcia saat memimpin Marseille. (Foto: REUTERS/Jean-Paul Pelissier)
"Kesalahan harus dikurangi dan kami harus mengontrol laga dengan lebih baik. Bahkan ketika kami menghadapi lawan yang kuat, kami harus tetap maju. Sekarang, kami sedang berada di dalam situasi di mana kami tidak bisa membiarkan ada kesalahan sedikit saja. Lazio memang kuat, tapi kami harap kami dapat yang terbaik," ujar Garcia.
"Kami memiliki banyak pemain kuat dan saya akan coba menolong tim ini sebaik mungkin. Ini (lawan Lazio) adalah laga yang sulit, karena Lazio adalah tim yang kuat yang berisikan pemain macam Sergej Milinkovic-Savic dan Ciro Immobile. Penting bagi kami untuk menang di laga nanti," kata Strootman.
ADVERTISEMENT