Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Kenapa Thomas Tuchel Dipecat PSG? Wawancara Kontroversial Ini Mungkin Jawabannya
25 Desember 2020 13:45 WIB

ADVERTISEMENT
Thomas Tuchel sudah resmi dibebastugaskan oleh Paris Saint-Germain (PSG) per Kamis (24/12) sore WIB. Posisi pelatih Les Parisiens kini diambil alih oleh Mauricio Pochettino.
ADVERTISEMENT
Menurut laporan BILD, Tuchel dipecat karena perselisihannya dengan Direktur Klub PSG, Leonardo Araujo, terkait kebijakan transfer. Apa cuma karena itu?
Well, dugaan lain yang menjadi alasan pemecatan Tuchel adalah karena pernyataannya ke media usai PSG menumbangkan Strasbourg 4-0. Pelatih asal Jerman itu bilang, dia seperti "seorang menteri olahraga" ketimbang pelatih di PSG.
Kemudian, muncul lagi dugaan lain soal alasan pemecatannya, yakni karena wawancara kontroversial yang dilakukan Tuchel. Menurut Marca, itu terjadi pada Selasa (22/12) malam waktu setempat.
Thomas Tuchel kecewa pada PSG
Intinya, Thomas Tuchel merasa tidak mendapat cukup pujian karena membawa PSG ke final Liga Champions 2019/20. Dia juga berbicara tentang aspek pekerjaan lain yang tidak akan dia awasi lagi.
ADVERTISEMENT
"Kami tinggal satu laga lagi untuk menjuarai Liga Champions. Namun, saya tidak pernah merasa kami mendapat pujian yang pantas kami dapatkan," katanya dalam pembicaraan dengan media Jerman, Sport1, dikutip dari Marca.
"Itu membuat sedikit sedih dan kesal. Anda tidak merasa menjuarai liga di sini (Liga Prancis) dianggap sama bergengsinya dengan Bayern Muenchen menjuarai liga mereka (Liga Jerman). Saya kira itu adalah sisi ekspektasi sangat tinggi klub," lanjutnya.
Tuchel juga berbicara soal pemain bintang PSG. Menurutnya, ada rasa menyenangkan bisa melatih tim bertabur bintang, tetapi itu juga merupakan beban di sisi lain.
"Terkadang sangat mudah, di saat lain itu adalah tantangan besar. Terutama karena pengaruh yang lebih dari sekadar tim. Dengan demikian, sulit untuk membuat pemain besar senang, dan itu penting untuk bisa menuntut sesuatu dari mereka," jelas Tuchel.
ADVERTISEMENT
"Saya pikir memalukan bagi para pemain bahwa penampilan tim yang sangat serius terhapus. Orang-orang juga selalu berkata bahwa kami hanya menang karena kami memiliki Angel di Maria, Kylian Mbappe, atau Neymar, tetapi orang-orang itu tidak menghargai disiplin atau intensitas dalam permainan kami," sambungnya.
Kalau masalah tekanan, Tuchel menilai bahwa itu adalah sesuatu yang mesti ia atasi dengan percaya diri. Namun, ia mengaku tidak nyaman dengan cara PSG mengintervensi keputusannya.
"Saya hanya suka sepak bola. Di klub seperti ini, ada hal yang bukan hanya tentang sepak bola. Beberapa hari ini menjadi masalah besar tentang satu pergantian pemain yang saya buat," terang Tuchel.
"Saya hanya ingin menjadi pelatih. Saya bisa. lakukan itu di mana saja, bahkan dengan setengah lapangan dan DVD pertandingan untuk ditonton."
ADVERTISEMENT
"Namun, ketika mendengar lagu Liga Champions atau melihat tindakan dengan kualitas seperti itu (bagus) dalam latihan, itulah yang menginspirasi Anda. Dan itulah mengapa tim besar membuat ketagihan pada pelatih," tandasnya.
----
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.