Liverpool

Kerja Keras dan Kerja Sama, Itulah Liverpool Saat Ini

2 Februari 2020 3:57 WIB
comment
78
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Virgil van Dijk dan Jordan Henderson di laga Liverpool vs Southampton. Foto: Reuters/Carl Recine
zoom-in-whitePerbesar
Virgil van Dijk dan Jordan Henderson di laga Liverpool vs Southampton. Foto: Reuters/Carl Recine
ADVERTISEMENT
Menang 24 kali dalam 25 laga Premier League 2019/20, tanpa kekalahan. Liverpool membuat persaingan di Premier League tidak tampak seperti masalah besar.
ADVERTISEMENT
Dengan kemenangan 4-0 atas Southampton pada Sabtu (1/2/2020), Liverpool yang jadi pemuncak klasemen unggul 22 poin atas runner up, Manchester City. Kalaupun City menang di laga pekan ke-25 melawan Tottenham Hotspur, Liverpool masih akan unggul 19 poin.
Namun, yang terlihat 'kan bukan berarti sebenarnya. Liverpool dalam beberapa musim belakangan berdiri sebagai klub yang gigih menggali sepak bola sampai batas paling muskil.
Inovasi-inovasi dimaksimalkan, mulai dari penggunaan data science sebagai dasar pengambilan keputusan, perekrutan pelatih khusus di satu aspek, sampai tekad dan watak tim sendiri.
Upaya tersebut tak mengecewakan. Ambil contoh di laga melawan Southampton tadi. Liverpool yang tidak sanggup membuat satu gol pun di babak pertama, menggebrak di babak kedua dengan empat kali menjebol gawang lawan.
Para pemain Liverpool merayakan gol Mohamed Salah. Foto: REUTERS/Phil Noble
Dengan sepak bola yang hampir selalu menemukan jalan untuk menang, tak heran jika para pemain Liverpool menikmati musim 2019/20, termasuk Jordan Henderson.
ADVERTISEMENT
"Saya menikmati musim ini. Kami memberikan performa yang sangat baik. Setiap orang di tim ini menikmati sepak bola mereka. Namun, segala hal yang terjadi di klub ini adalah tentang kerja keras dan kerja sama. Ini yang terpenting buat saya," jelas Henderson, dikutip dari laman resmi Liverpool.
"Beri apa yang bisa kamu beri untuk rekan setimmu. Nanti pasti ada ganjarannya. Kami tidak boleh berhenti, harus berjuang habis-habisan sampai akhir musim," lanjutnya.
Liverpool memiliki 13 laga tersisa di Premier League 2019/20. Kalau Liverpool konsisten meraih kemenangan dan Manchester City--runner up sementara--juga dalam performa seperti sekarang, bukan tak mungkin Liverpool mengeklaim gelar juara Premier League pada pertengahan Maret 2020.
Jordan Henderson dan Juergen Klopp. Foto: REUTERS/Phil Noble
Henderson tak mau tergiur dengan potensi menggiurkan itu. Selama kompetisi masih berlangsung, Liverpool belum selesai. Lagi pula, Premier League tidak menjadi satu-satunya kompetisi yang diperjuangkan Liverpool. Masih ada Piala FA dan--tentu saja--Liga Champions.
ADVERTISEMENT
"Kami memang tambah dekat dengan target. Namun, saya pikir kami belum pantas untuk santai-santai atau mengeklaim apa pun. Setiap pekan saya selalu bicara seperti ini, tetapi kenyataannya memang begitu," jelas Henderson.
"Kami menempatkan pertandingan selanjutnya sebagai tantangan yang lebih besar. Kami fokus pada 90 menit pertandingan dan memberi segalanya yang kami bisa, menghormati lawan seperti yang biasanya kami lakukan, dan fokus dari satu laga ke satu laga," ujar Henderson.
-----
Mau nonton bola langsung di Inggris? Ayo, ikutan Home of Premier League. Semua biaya ditanggung kumparan dan Supersoccer, gratis! Ayo, buruan daftar di sini. Tersedia juga hadiah bulanan berupa Polytron Smart TV, langganan Mola TV, dan jersi original.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten