Kesuksesan Nations League di Mata Presiden UEFA

21 November 2018 11:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Trofi UEFA Nations League. (Foto: Philippe Desmazes/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Trofi UEFA Nations League. (Foto: Philippe Desmazes/AFP)
ADVERTISEMENT
Fase grup UEFA Nations League sudah resmi berakhir. Setelah ini, memang masih akan ada babak semifinal yang diikuti oleh Belanda, Inggris, Portugal, dan Swiss. Namun, meski turnamen ini belum benar-benar rampung, Nations League sudah dinilai sukses oleh Presiden UEFA, Aleksander Ceferin.
ADVERTISEMENT
"Nations League lebih sukses daripada yang kami kira. Sebelumnya kami sering mendapat komplain dari negara-negara besar -- 'Kami, kok, cuma lawan tim kecil?', 'Kami harus lebih sering berhadapan satu sama lain' -- dan juga dari negara-negara yang lebih kecil -- 'Kami enggak pernah menang," kata Ceferin seperti dilansir Reuters.
Nations League memang merupakan turnamen dengan konsep baru. Di sini, tim kuat dipertemukan dengan tim kuat, begitu pula dengan mereka yang lebih lemah. Ada empat divisi di Nations League ini dan sistem promosi-degradasi berlaku seperti halnya liga-liga domestik pada umumnya. Ini membuat pertandingan Nations League menjadi bersifat kompetitif.
Tak sampai di situ, sifat kompetitif turnamen ini juga bisa dilihat dari bagaimana ia menawarkan kesempatan lebih banyak bagi negara-negara anggota UEFA untuk lolos ke Piala Eropa 2020. Dua finalis Nations League, selain akan memperebutkan trofi dan hadiah uang, juga dipastikan akan bermain di Piala Eropa.
ADVERTISEMENT
Selain itu, setelah Kualifikasi Piala Eropa 2020 nanti rampung, negara-negara yang belum lolos akan mendapat kesempatan lolos via play-off. Bedanya, jika sebelumnya para peserta play-off ditentukan oleh hasil kualifikasi, kali ini peserta play-off akan ditentukan lewat capaian negara-negara yang bersangkutan di Nations League.
Siapa yang berhasil jadi juara grup, secara otomatis akan mendapat jatah bermain di play-off. Akan tetapi, jika mereka bisa lolos via kualifikasi, jatah play-off tadi akan diberikan kepada negara-negara di bawah mereka.
Presiden UEFA, Aleksander Ceferin. (Foto: AFP/John Thys)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden UEFA, Aleksander Ceferin. (Foto: AFP/John Thys)
"Ini sangat menarik, terutama bagi negara-negara peserta Liga D. Sekarang kesempatan mereka lolos ke Piala Eropa lebih besar. Padahal, sebelumnya sulit sekali," ucap Ceferin.
Liga D di UEFA Nations League berisikan tim-tim yang selama ini kerap menjadi bulan-bulanan negara-negara besar di kualifikasi, baik Piala Eropa maupun Piala Dunia. Nantinya, para juara grup Liga D (Georgia, Belarusia, Makedonia, dan Kosovo) berkesempatan menjalani laga play-off sistem gugur, di mana mereka 'hanya' akan menghadapi dua tim, masing-masing dalam dua leg, untuk bisa menembus Piala Eropa 2020.
ADVERTISEMENT