Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
27 Mei 2009 jadi salah satu momen spesial buat Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo . Itu merupakan satu-satunya final Liga Champions yang mempertemukan keduanya. Waktu itu Ronaldo masih bersama Manchester United . Sementara Messi, tentu saja, berseragam Barcelona .
ADVERTISEMENT
Well, Barcelona versus United adalah final ideal. Keduanya sama-sama menjadi raja domestik pada musim 2008/09: Juara liga sekaligus kampiun Piala Liga di kompetisinya masing-masing.
United sang juara bertahan datang dengan kepercayaan diri tinggi ke Olimpico, tempat di mana final digelar. Betapa tidak, di babak semifinal mereka sukses mengandaskan Arsenal dengan agregat 4-1.
Lain cerita dengan Barcelona. Pasukan Pep Guardiola itu mesti susah payah buat lolos ke fase puncak. Terima kasih kepada Andres Iniesta yang sukses mencetak gol ke gawang Chelsea di menit 90+3 --sekaligus menyamakan skor mejadi 1-1. Barcelona pun lolos dari lubang jarum dengan keunggulan gol tandang.
Seluruh mata tertuju kepada Messi dan Ronaldo, dua pemain yang jadi produsen gol tertinggi buat timnya. Messi jadi pencetak gol terbanyak Barcelona dengan torehan 37 gol di lintas ajang.
ADVERTISEMENT
Sementara Ronaldo mengemas 26 gol dari semua kompetisi yang diikuti United. Perlu diingat, waktu itu CR7 belum lama mendapatkan titel Ballon d'Or pertama dalam kariernya.
United intens mengancam gawang Barcelona Pada awal-awal pertandingan. Tercatat ada dua peluang emas yang didapatkan Ronaldo.
Namun, keberuntungan belum memihak kepadanya. Bola hasil tendangan bebasnya masih bisa dimentahkan Victor Valdes. Sementara upaya via tendangan kaki kirinya beberapa menit kemudian masih melenceng ke sisi kiri gawang kiper pelontos tersebut.
Sebaliknya, Barcelona justru berhasil membuka keunggulan di menit 10 via Samuel Eto'o. Dengan cerdik dia melewati Nemanja Vidic sebelum melepaskan tendangan ke tiang dekat gawang Edwin van der Sar.
ADVERTISEMENT
Barcelona nyaris saja menggandakan keunggulan di babak kedua. Beruntung bagi United, tendangan bebas Xavi Hernandez masih membentur tiang gawang.
Secara garis besar, Blaugrana memang lebih mendominasi jalannya pertandingan. Baik itu dari segi penguasaan bola maupun jumlah tembakan tepat sasaran.
Klimaksnya tercipta di menit 70, momen di mana Messi 'terbang'. Saat itu pula dia membuat Rio Ferdinand serta Van der Sar bak pemain amatiran. La Pulga menyambar umpan silang Xavi dengan sempurna sekaligus menggenapkan keunggulan Barcelona menjadi 2-0.
Sementara Ronaldo ? Alih-alih mencetak gol, dia justru diganjar kartu kuning oleh wasit Massimo Busacca lantaran menekel Carles Puyol. Upaya terbaiknya di babak kedua pun juga lagi-lagi kandas di tangan Valdes. Sampai akhirnya wasit meniup peluit panjang dan Barcelona keluar sebagai pemenangnya.
ADVERTISEMENT
Bagi Messi , itu menjadi titel Liga Champions kedua dalam kariernya. Trofi 'Si Kuping Besar' kemudian bertambah menjadi empat setelah Barcelona menjadi kampiun di musim 2010/11 dan 2014/15.
Ronaldo memang cuma menggamit satu gelar Liga Champions dengan United. Namun, torehan itu melambung pesat usai dia hengkang ke Real Madrid semusim berselang. Ronaldo menggondol empat trofi bersama El Real, termasuk tiga kali juara beruntun pada periode 2015/16 sampai 2017/18.
-----
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona . Yuk, bantu donasi atasi dampak corona.