Kimmich: Bayern Harusnya Menang 7-2 atas Madrid

26 April 2018 14:19 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peluang Bayern terbuang sia-sia. (Foto: REUTERS/Kai Pfaffenbach)
zoom-in-whitePerbesar
Peluang Bayern terbuang sia-sia. (Foto: REUTERS/Kai Pfaffenbach)
ADVERTISEMENT
Ada 17 tembakan yang dilepaskan para pemain Bayern Muenchen. 5 di antara 17 tembakan itu mengarah ke gawang Keylor Navas, tapi hanya satu yang berbuah gol.
ADVERTISEMENT
Ketidakefektifan itu pun membuat Bayern takluk 1-2 dari Real Madrid pada laga leg pertama semifinal Liga Champions yang berlangsung Kamis (26/4/2018) di Allianz Arena. Kekalahan yang membuat Bayern perlu usaha ekstra-keras untuk lolos ke partai final.
Sepanjang pertandingan, anak-anak asuh Jupp Heynckes sebenarnya tampil mendominasi. Selain soal jumlah tembakan (dan tembakan tepat sasaran), Bayern juga unggul dalam hal penguasaan bola dengan presentase 60% berbanding 40% milik Madrid.
Tak pelak bila seusai laga para pemain Bayern mengungkapkan kekecewaan atas hasil akhir yang diterima timnya. Niklas Suele, yang tampil untuk menggantikan Jerome Boateng menganggap seharusnya Bayern bisa menang dengan margin tiga gol.
"Tidak ada yang bisa mengeluh jika kami memenangi pertandingan ini dengan skor 5-2. Saya pikir, saya tidak pernah melihat Madrid selemah ini di Muenchen," ujar Suele seperti dilansir Soccerway.
ADVERTISEMENT
Kimmich di laga vs Madrid. (Foto: REUTERS/Michaela Rehle)
zoom-in-whitePerbesar
Kimmich di laga vs Madrid. (Foto: REUTERS/Michaela Rehle)
Joshua Kimmich, pemain belakang Bayern lainnya, bahkan merasa Madrid seharusnya kalah lebih telak dari skor yang disebutkan Suele. Sang pencetak gol satu-satunya Bayern pada laga itu juga mengungkapkan bahwa proses gol yang dia cetak adalah berkat mempelajari gerakan-gerakan Navas.
"Saya memegang skor 7-2 [untuk Bayern]," buka Kimmich soal skor yang seharusnya Bayern dapat pada laga itu.
"Saya tahu bahwa Navas adalah seorang penjaga gawang yang suka berspekulasi dalam situasi tertentu. Saya memikirkannya sebelum pertandingan dan tahu apa yang akan saya lakukan dalam posisi seperti itu. Jadi, ya, tendangan itu adalah kesengajaan," tambah dia.
Namun, dominasi kerap tak berarti apa-apa dalam sepak bola dan Madrid menunjukkannya. Meski terus dikurung Bayern, Cristiano Ronaldo dan kolega berhasil memaksimalkan setengah dari jumlah tembakan ke gawang untuk menjadi gol.
ADVERTISEMENT
Efektivitas seperti itulah yang juga harus dimiliki Bayern jika mereka ingin melaju ke partai final. Sebab, di Santiago Bernabeu pada tengah pekan depan, Die Roten butuh kemenangan setidaknya dengan skor 2-0.