Kisah Ailton: Striker yang Dicap Kegemukan, Sukses Jadi Top Skor Liga Jerman

19 Agustus 2021 12:56 WIB
ยท
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jacques Abardonado dari Nice (kiri) berebut bola dengan Ailton Da Silva Goncalves (kanan) dari Bremen. Foto: Pascal Guyot / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Jacques Abardonado dari Nice (kiri) berebut bola dengan Ailton Da Silva Goncalves (kanan) dari Bremen. Foto: Pascal Guyot / AFP
ADVERTISEMENT
Striker Brasil bernama Ailton pernah mengejutkan Bundesliga. Ia pernah menjadi pencetak gol terbanyak dalam satu musim meski memiliki postur yang bisa dibilang kegemukan sebagai pesepak bola.
ADVERTISEMENT
Bagi pemain profesional, mengatur pola makan tentu menjadi suatu kewajiban. Sebab ketika badan tidak proporsional, penampilan mereka akan menurun dramatis. Sebagai contoh, Ronaldo Luiz Nazario da Lima saat dijuluki El Gordo oleh suporter Real Madrid karena gagal mengendalikan pola makannya.
Namun, situasi tersebut ternyata tidak berlaku bagi Ailton Goncalves da Silva. Ia justru sukses bersama Werder Bremen dengan berat badan 78-80 kg dan tinggi hanya 177 cm. Padahal, berat ideal pemain yang memiliki postur seperti dirinya seharusnya kurang dari 70 kg.
Mengutip These Football Times, Kehebatan Ailton bisa dilihat pada 2003/04. Saat itu, pemain kelahiran Mogeiro, 19 Juli 1973, tersebut menjadi top skor Liga Jerman dengan torehan 28 gol.
Pemain Bremen Brasil Ailton mengucapkan selamat kepada rekan setimnya Claudio Pizarro setelah leg kedua babak 16 besar Piala UEFA pada 07 Desember 1999. Foto: AFP
Ailton meninggalkan Roy Makaay dari Bayern Muenchen di posisi kedua dengan 23 gol dan Martin Max dari Hansa Rostock dengan 20 gol. Dia juga terpilih menjadi pemain terbaik Bundesliga pada musim tersebut.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Ailton juga sanggup mengantarkan Werder Bremen menjuarai Liga Jerman. Mereka berhasil mengumpulkan 74 poin dari 34 pertandingan.
Itu menjadi kejutan di Eropa pada masa tersebut. Pasalnya, klub berseragam hijau itu mengalahkan Bayern di persaingan secara konsisten sejak pekan perdana. Bremen membuat Die Roten terpaksa menjadi runner-up setelah mengumpulkan 68 poin. Sementara Bayer Leverkusen ada di peringkat 3 dengan 65 angka.
Meski berhasil menunjukkan performa yang ciamik bersama Bremen, Ailton ternyata gagal memikat pelatih Timnas Brasil. Jangankan bermain di Piala Dunia atau Copa America, harapannya untuk sekadar mencicipi seragam tim Samba tidak pernah terwujud. Dia selalu diabaikan lantaran tidak dianggap bintang.
Ailton sempat kecewa dengan situasi itu, khususnya saat tidak dimasukkan dalam daftar pemain yang bertarung di Copa America 2004. Ketika itu, pelatih beralasan tubuh gemuk Ailton tidak akan membantu. Selain itu, Brasil punya banyak penyerang top seperti Adriano Leite Ribeiro, Luis Fabiano, Julio Baptista, hingga Vagner Love.
ADVERTISEMENT
Akibat kecewa dengan Brasil, Ailton sempat mengancam pindah kewarganegaraan. Awalnya, dia meminta paspor Jerman. Tapi, manajemen Der Panzer tidak mengabulkannya karena alasan yang sama dengan Brasil, yaitu berat badan. Setelah gagal di Jerman, dia menyatakan tertarik membela Qatar.
Apalagi, Qatar menawarkan uang sebesar 1,2 juta euro agar Ailton mau berganti kewarganegaraan. Tapi, sang pemain terbentur regulasi FIFA karena tidak memiliki hubungan apa pun dengan Qatar seperti sedang bermain di Liga Qatar atau memiliki nenek moyang dari Qatar.
Dengan sejumlah kontroversi di luar lapangan, karier Ailton perlahan-lahan meredup. Pasalnya, setelah juara bersama Bremen, dia memutuskan membela Schalke 04 dengan bayaran tiga kali lipat.
Sayang, Ailton gagal dan hanya bertahan satu musim dengan mengemas 14 gol dari 29 laga Bundesliga. Meski bermain penuh, manajemen Schalke kecewa. Pasalnya, kemampuan Ailton untuk mencetak gol menurun hanya dalam waktu kurang dari semusim.
ADVERTISEMENT
Kegagalan bersama Schalke membuat Ailton benar-benar hilang dari pemberitaan. Dia berpindah ke banyak klub lantaran gagal bersaing. Itu bukan hanya klub besar di liga papan atas, melainkan juga tim kecil di kompetisi kasta bawah.
Dari Schalke dia ke Besiktas. Lalu, Ailton kembali ke Jerman membela Hamburg SV. Kemudian, dia melanjutkan kariernya di Red Star Belgrade, Grasshoppers Zurich, MSV Duisburg, Metalurh Donetsk, SCR Altach, Campinense, Chongqing Lifan, Uerdingen 05, Oberneuland, hingga Rio Branco-SP. Dia pun pensiun di Hassia Bingen pada 2013.
Sebelum pensiun, Ailton sempat menjadi headline di media Jerman untuk terakhir kalinya. Tapi, itu bukan karena prestasi di sepak bola, melainkan keikutsertaan dirinya di acara reality show berjudul "I'm a Celebrity. Get Me Out of Here!".
ADVERTISEMENT
Menurut catatan Transfermarkt, Ailton berhasil menorehkan 157 gol dan 55 assist dari 346 pertandingan di semua ajang saat masih aktif bermain.