Kisah Antonio Valencia, Dari Pemulung hingga Kapten Manchester United

8 Mei 2021 8:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Valencia bersinar di bawah arahan Mourinho. Foto: Carl Recine/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Valencia bersinar di bawah arahan Mourinho. Foto: Carl Recine/Reuters
ADVERTISEMENT
Antonio Valencia merupakan salah satu pesepak bola Amerika Latin yang sukses berkarier di Manchester United. Namun siapa sangka, ia pernah menjadi seorang pemulung dan penjual minuman.
ADVERTISEMENT
Tumbuh besar di Ekuador, Valencia yang masih belia dan dua saudara laki-lakinya bekerja keras memungut botol-botol dari jalanan. Ayah mereka kemudian akan menjual botol-botol itu dan mendapat uang untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga itu.
Meski hidup dalam balutan kesulitan, Valencia tak memadamkan impiannya untuk menjadi pesepak bola. Pada saat itu, ia juga membantu sang ibu menjual minuman di salah satu stadion klub sepak bola lokal.
Valencia berusaha meluangkan waktu bermain sepak bola dengan kaki telanjang di dekat tempat tinggalnya untuk meningkatkan kemampuannya.
Antonio Valencia, eks pemain Manchester United asal Ekuador saat masih berseragam Manchester United (1/4/2014). Foto: Christof STACHE / AFP
Setelah rangkaian kerja keras, momen perubahan yang ditunggu-tunggu Valencia datang saat usianya menginjak 11 tahun. Dia ditemukan seorang pencari bakat dan pelatih sebuah klub lokal dekat rumahnya, Pedro Perlaza.
ADVERTISEMENT
Sang pelatih melihat aksi Valencia saat bermain di lapangan berdebu dekat rumahnya dan membawanya bergabung ke tim lokal. Saat berusia 14 tahun, dia mampu bermain menghadapi pemain-pemain berumur 18 tahun dan tetap bersinar.
"Dia menunjukkan jiwa kepemimpiannya meskipun ada perbedaan umur dengan pemain-pemain lain," kata Perlaza, pelatih pertama Antonio Valencia, dikutip dari Sportbible.
Dua tahun berselang, Antonio Valencia ditawari peluang bermain untuk klub Ekuador, El Nacional. Ketika dia pergi Ibu Kota Ekuador, Quito, untuk merampungkan kesepakatan dengan klub profesional pertamanya, itu adalah momen besar baginya. Tapi, ia merahasiakan kabar itu dari sang ayah.
Perayaan gol Antonio Valencia. Foto: Reuters/Carl Recine
"Saya tidak bilang kepada ayah, karena tahu ia tak akan membiarkan saya pergi," ungkap Valencia.
"Itu pertama kalinya saya pergi. Saya gugup karena tidak tahu harus tidur di mana atau makan di mana. Tapi, jika Anda punya impian dan ingin menjadi kenyataan, itulah yang harus dilakukan," imbuh pemain kelahiran 4 Agustus 1985 itu.
ADVERTISEMENT
Meski tak memberi tahu sang ayah, tapi ibu dan lima saudaranya tahu keputusan itu. Mereka yang membayar tiket bus dari Lago Agrio (tempat tinggal Valencia) ke Quito yang memakan 8 jam perjalanan. Saat itu, dia dibayar 60 dolar AS sebulan oleh El Nacional.
"Ketika pertama sampai di sini (El Nacional), saya ingat mereka memberikan saya beberapa sepatu Adidas putih. Benar-benar luar biasa! Sebelum itu tidak ada sama sekali," kata Valencia melalui laman resmi Manchester United.
Pencapaian Antonio Valencia bisa dibilang luar biasa, untuk seorang anak muda yang punya tekad kuat meraih kesuksesan untuk keluarganya. Selama 15 tahun sejak memiliki klub profesional pertama, Valencia merasakan bermain untuk tim-tim seperti Villarreal, Recreativo, dan Wigan Athletic.
ADVERTISEMENT
Pencapaian terbesar Valencia tentu saja saat memperkuat klub raksasa Premier League, Manchester United. Bahkan ia pernah didaulat menjadi kapten Setan Merah. "Saya bangga dengan apa yang telah saya lakukan," ujar Valencia.
Di Manchester United, Valencia mendapatkan gaji sekitar 4,7 juta pounds per musim atau sekitar Rp 91 miliar per tahun. Menurut catatan Transfermarkt, ia membela Setan Merah selama 10 tahun dengan mampu mencatatkan 25 gol dan 62 assist dari 339 penampilan di seluruh kompetisi.
Valencia mengawal Emre Can. Foto: Reuters/Phil Noble
Valencia juga mampu memberikan sejumlah trofi buat MU, di antaranya Liga Inggris (2), Piala FA (1), Piala Liga (2), Europa League (1), dan Community Shield (3).
Pada usia 35 tahun, Valencia dilepas MU dan kembali ke Ekuador pada akhir musim 2018/19. Dia bergabung ke LDU Quito dengan status bebas transfer.
ADVERTISEMENT
Adapun pada awal tahun ini, Valencia baru saja bergabung dengan klub asal Meksiko, Queretaro FC. Pria kelahiran Nueva Loja itu tercatat telah mengemas 1 gol dan 1 assist dalam 14 laga musim ini.
Secara keseluruhan, Valencia telah mengemas 33 gol dan 77 assist dalam 479 pertandingan di level klub sejauh ini. Ia juga sudah menorehkan 11 gol dalam 48 caps bersama Timnas Ekuador.
****