Kisah Antonis Nikopolidis, Pahlawan Yunani di EURO 2004 yang Dibenci Fan

21 Januari 2021 15:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penjaga gawang Yunani Antonis Nikopolidis. Foto: ARIS MESSINIS/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Penjaga gawang Yunani Antonis Nikopolidis. Foto: ARIS MESSINIS/AFP
ADVERTISEMENT
Bagi para penikmat sepak bola yang menonton ajang EURO 2004 tentu sudah tidak asing dengan nama Antonis Nikopolidis. Ia merupakan pahlawan Timnas Yunani dalam meraih gelar juara.
ADVERTISEMENT
Ketika orang membicarakan Yunani di ajang tersebut, mereka biasa mengatakan bahwa negeri para dewa itu memainkan sepak bola negatif karena cara bermain mereka yang mengandalkan bertahan.
Namun ternyata pertahanan yang kuat bisa membawa Yunani menjadi juara; dengan salah satu andalan di bawah mistar gawang adalah Antonis Nikopolidis.
Penjaga gawang yang identik dengan rambut putihnya ini mencatatkan empat kali nirbobol dan hanya kemasukan empat gol di ajang empat tahunan Eropa tersebut.
Nikopolidis lahir di Arta pada 14 Januari 1971. Dia adalah salah satu kiper terbaik sepanjang masa Yunani. Ia telah mencatatkan 90 penampilan bersama Tim Nasional Yunani.
Penjaga gawang Yunani Antonis Nikopolidis. Foto: MLADEN ANTONOV/AFP
Meski menjadi pahlawan untuk negaranya, Nikopolidis ternyata memiliki cerita unik selama bermain di level klub. Dia bermain untuk dua klub rival di Yunani hingga menjadi pemain yang dibenci.
ADVERTISEMENT
Nikopolidis memulai karier profesionalnya pertama kali bersama sebuah klub lokal kota kelahirannya, Anagennisi Artas, pada 1987. Dua tahun bersama Artas, Nikopolidis bermain sebanyak 49 kali dan di umurnya yang masih 18 tahun dia dipinang salah satu kesebelasan besar Liga Yunani, Panathinaikos.
Memulai debut pertama pada 25 Februari 1990, Nikopolidis harus melawan sang rival Panathinaikos, yaitu Olimpiacos; dan ternyata itu adalah klub masa depannya.
Tampil gemilang, Panathinaikos berhasil mengalahkan klub rivalnya itu dengan skor 4-3 dan karena penampilannya itu, banyak orang beranggapan ia akan menjadi salah satu kiper terbaik di Yunani.
Benar saja, di musim 1990/91, Nikopolidis berhasil membawa Panathinaikos meraih juara Liga Yunani. Bahkan di musim selanjutnya, Panathinaikos kembali bisa meraih juara dan semakin lengkap ketika mereka meraih juara di Piala Super Yunani.
ADVERTISEMENT
Nikopolidis terus konsisten menjadi penjaga gawang Panathinaikos. Selama enam musim, dia mempersembahkan lima gelar juara Liga Super Yunani dan lima gelar juara Piala Super Yunani.
Pada musim 2003/04, Nikopolidis mulai kehilangan tempat utama di skuat Panathinaikos. Posisinya kala itu digeser oleh penjaga gawang Yunani lainnya, Kostas Chalkias.
Tak lagi mendapat tempat utama dan tak mendapat bayaran gaji yang diinginkan, Nikopolidis mulai gusar. Karena sikapnya itu, beberapa media olahraga Yunani dan para pendukung Panathinaikos berpihak kepada Nikopolidis.
Mereka menganggap bahwa manajemen klub telah menghina penjaga gawang yang telah memberikan 10 gelar juara untuk Panathinaikos tersebut. Manajemen klub pada saat itu menolak nilai gaji Nikopolidis yang meminta bayaran 600 ribu euro (setara Rp 10 miliar).
ADVERTISEMENT
Teka-teki Nikopolidis saat itu cukup menarik perhatian publik Yunani, khususnya para suporter Panathinaikos. Mereka sejatinya takut kehilangan Nikopolidis.
Akhirnya setelah berhasil mengantarkan Yunani menjadi juara Piala Eropa 2004, Nikopolidis resmi bergabung dengan sang rival, Olimpiacos. Nikopolidis sepakat bergabung setelah pihak Olimpiacos sepakat akan memberikan gaji 600 ribu euro seperti yang dia inginkan ketika masih bersama Panathinaikos.
Kepindahan Nikopolidis ke Olimpiacos membuat para pendukungnya di Panathinaikos membencinya. Merasa dibenci, Nikopolidis merasa bodo amat. Bahkan ketika pertama kali dikenalkan oleh Olimpiacos, dia mengatakan bahwa Panathinaikos tidak mempelakukannya secara profesional. Tak ada penyesalan sedikitpun baginya untuk pergi.
Bersama Olympiacos, Nikopolodis menjadi kunci sukses dalam meraih gelar Liga Yunani lima tahun berturut-turut, yaitu pada 2005 sampai 2009. Di tahun 2010 Olimpiacos gagal merih gelar juara Liga Super Yunani.
ADVERTISEMENT
Namun pada 2011, Nikopolidis kembali mengantarkan Olimpiacos meriah gelar juara. Empat gelar Piala Super Yunani juga berhasil dia raih bersama Olimpiacos.
Atas prestasinya tersebut, dia tentu sangat dibenci oleh para pendukung Panathinaikos. Mereka menganggap Nikopolodis adalah seorang pengkhianat dan tak akan pernah memaafkan Nikopolidis.
Meski cukup dibenci, tapi Nikopolodis adalah penjaga gawang terbaik sepanjang masa yang dimiliki Yunani.
Nikopolidis adalah pemain pertama dalam sejarah sepak bola Yunani yang memenangkan tiga gelar ganda domestik berturut-turut dan melakukannya dengan dua kesebelasan berbeda. Ia memenangi 11 gelar Liga Yunani, 9 Piala Yunani, 3 Piala Super Yunani, dan satu gelar Piala Eropa bersama Timnas Yunani.
Pada Januari 2011, IFFHS merilis daftar kiper terbaik pada dekade pertama, dan Nikopolidis masuk ke dalam daftar tersebut. Dia juga ada dalam daftar dengan kiper terbaik tahun 1987-2011.
ADVERTISEMENT
Nikopolidis memainkan pertandingan terakhirnya pada 17 April 2011 ketika Olimpiacos menang 6-0 di kandang melawan Larissa di Stadion G. Karaiskakis.
****
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.