Kisah Basque Reds, Kopites Spanyol yang Jadikan Liverpool Bak Agama

22 Oktober 2021 15:25 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah satu suporter menyalakan flair di samping logo Liverpool saat  merayakan kemenangan Premier League di luar Anfield. Foto: Phil Noble/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu suporter menyalakan flair di samping logo Liverpool saat merayakan kemenangan Premier League di luar Anfield. Foto: Phil Noble/Reuters
ADVERTISEMENT
Loyalitas fans sepak bola terhadap klub favoritnya memang tidak perlu diragukan lagi. Hal itu biasanya bersumber dari momen-momen tak terlupakan klub yang bisa membuat emosi para fan terasa dimainkan.
ADVERTISEMENT
Ketika klub kesayangan menang, pasti ada euforia yang menggebu-gebu dibalut rasa bangga. Saat keadaan berbalik, amarah dan rasa kecewa akan menyelimuti hati para fan sebab tim kesayangannya gagal memenuhi ekspektasi.
Ada satu kisah unik salah satu komunitas fans sepak bola dunia yang menganggap tim kesayangannya adalah agama. Basque Reds merupakan nama Kopites (sebutan pendukung Liverpool) asal Bilbao, Spanyol, yang mencintai Liverpool dengan sepenuh jiwa dan raganya.
Awalnya, Basque Reds didirikan oleh Jesus Gil yang sudah terobsesi dengan Liverpool sejak 1983 silam. Berangat dari memiliki visi yang sama untuk mendukung Liverpool, Jesus bersama para Kopites dari Bilbao mendirikan komunitas penggemar The Reds secara resmi.
"Pekerjaan, rumah, istri, mobil, pakaian, dan rambut saya telah berubah. Namun, saya tidak akan mengubah cinta saya kepada Liverpool," ucap Jesus seperti dikutip dari Goal International.
ADVERTISEMENT
Bukan sekadar komunitas biasa, Basque Reds merupakan kumpulan orang-orang yang benar-benar gila terhadap Liverpool. Buktinya, mereka pernah berbondong-bondong berkendara sejauh 400 km dari Bilbao ke Madrid untuk menyaksikan tim favoritnya bertanding melawan Atletico Madrid di Liga Champions 2021 pada Rabu (20/10) lalu.
"Kami adalah Basque Reds. Kami mendukung Liverpool dari Bilbao, Donostia San Sebastian. Ketika kami mendengar Liverpool datang ke Madrid, kami juga akan ke sana," tegas Jesus.
Mereka rela berkendara sejauh itu karena momen tersebut merupakan yang pertama semenjak dunia terisolasi karena COVID-19. Tak heran, komunitas yang beranggotakan 54 orang ini sangat antusias untuk menonton klub kebanggaannya berlaga di negerinya sendiri.
"Saya selalu mengatakan bahwa Liverpool dengan agama itu hampir sama," ucap Jesus.
ADVERTISEMENT
Basque Reds bukanlah satu-satunya Kopites yang cinta mati terhadap Liverpool. Madrid Reds merupakan contoh komunitas lain yang memiliki visi sama namun bertempat di Madrid.
Berbasis di pub Triskel Tavern, para inisiator Madrid Reds berhasil mengembangkan komunitas yang dulunya hanya beranggotakan 5 orang, kini menjadi 40 Kopites. Anggota komunitas ini terdiri dari orang-orang Spanyol, Inggris, Skandinavia, dan beberapa negara lainnya.
Suporter Liverpool di Liga Champions. Foto: REUTERS/Phil Noble
Kedua komunitas tersebut sama-sama bisa bertahan sampai sejauh ini karena Liverpool juga turut andil. Liverpool akan memberi setiap komunitas Kopites di beberapa negara untuk mendapatkan sejumlah tiket nonton pertandingan secara langsung dalam semusim.
"Liverpool memberi komunitas kami tiket untuk enam laga kandang di setiap musimnya. Dengan adanya hal tersebut, kami selalu berusaha untuk menyebarkannya ke seluruh anggota," Ucap Jesus.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut pun membuat Kopites yang tergabung dalam komunitas merasa dihargai oleh 'cinta matinya'. Alhasil, mereka pun akan berlomba-lomba untuk mendukung Liverpool dengan berbagai macam cara.
"Banyak orang yang sering bertanya perihal klub favorit saya di Spanyol. Namun, saya hanya menjawab bahwa di hati saya cuma ada Liverpool," ujar salah satu anggota Madrid Reds.
Perihal menjaga kesolidan internal, kedua komunitas tersebut sama-sama menjaga hubungan antar anggotanya melalui komunikasi virtual. Mereka sering melakukan pertemuan di Zoom dan juga mengutarakan pendapat mengenai Liverpool melalui grup Whatsapp.
Selebrasi suporter Liverpool merayakan kemenangan Premier League di luar Anfield. Foto: Carl Recine/Reuters
Tidak hanya itu saja, visi dari komunitas ini juga sangat suportif terhadap kesehatan mental para anggota. Mereka sering sekali membuat pertemuan virtual bersama legenda Liverpool, Jose Enrique, untuk membantu para anggota tidak stres selama lockdown terjadi beberapa saat lalu.
ADVERTISEMENT
Dengan adanya hal tersebut, bisa dikatakan bahwa rasa saling memiliki antar anggota di dalam komunitas patut diapresiasi. Mereka saling menjaga layaknya saudara sendiri sebab kecintaannya kepada Liverpool.
Penulis: Hamas Nurhan R T