Kisah Bocah Afghanistan Pakai Jersi Plastik Lionel Messi, Kini Diburu Taliban

23 Agustus 2021 15:57 WIB
·
waktu baca 3 menit
Anak laki-laki Afghanistan Murtaza Ahmadi, seorang penggemar muda Lionel Messi, bermain sepak bola di Kabul pada 1 Februari 2016. Foto: AFP / Shah Marai
zoom-in-whitePerbesar
Anak laki-laki Afghanistan Murtaza Ahmadi, seorang penggemar muda Lionel Messi, bermain sepak bola di Kabul pada 1 Februari 2016. Foto: AFP / Shah Marai
ADVERTISEMENT
Ketika Taliban menguasai Afghanistan menyusul penarikan mundur militer Amerika Serikat (AS), salah satu yang jadi sorotan adalah keberadaan Murtaza Ahmadi. Bocah itu sempat terkenal karena mengenakan jersi plastik Lionel Messi saat berusia lima tahun.
ADVERTISEMENT
Aksi tersebut dilakukan Murtaza Ahmadi pada 2016 silam. Kakak laki-lakinya, Hamayoun, mengunggah gambar sang adik di Facebook tengah berpose dengan memakai kantong plastik biru-putih dengan tulisan Messi di atasnya lengkap dengan nomor punggung 10.
Foto Murtaza Ahmadi dengan 'jersi' plastik itu viral dan sampai ke UNICEF. Badan PBB yang fokus pada perlindungan anak-anak tersebut menyampaikannya kepada Messi yang notabene merupakan duta besar UNICEF.
Messi pun merespons dengan memberikan jersi Timnas Argentina bertanda tangan dirinya serta bola kepada Murtaza. Hadiah itu disambut suka cita oleh Murtaza yang sangat berterima kasih kepada La Pulga.
Setelah dapat jersi, Murtaza ingin bertemu secara langsung dengan Messi. Dalam wawancara dengan Bleacher Report, ia mengatakan, "Saya ingin pergi ke Messi. Saya ingin bertemu Messi".
ADVERTISEMENT
Cita-cita Murtaza pun jadi kenyataan. Messi turut mengundangnya menyaksikan langsung pertandingan uji coba Barcelona melawan Al Ahly di Qatar pada 13 Desember 2016.
Murtaza mendapat kehormatan menemani Messi memasuki lapangan pertandingan. Dia lantas tampak memeluk erat pemain idolanya tersebut.
Namun, keberuntungan Murtaza ternyata menyebabkan permusuhan dari tetangganya di Jaghori. Kisah itu segera berubah menjadi mimpi buruk karena orang-orang menduga bahwa keluarga itu pasti telah menerima uang dari Messi.
Taliban bahkan dikabarkan mengancam akan menangkap seluruh keluarga Murtaza karena hal tersebut.
"Ketika saya pertama kali melihat kotak-kotak itu, saya pikir seseorang akan memiliki mainan untuk Murtaza dan Dollar (uang). Tapi, tidak. Itu hanyalah bola dan jersi," kata ayah Murtaza, Arif Ahmadi, kepada Bleacher Report.
ADVERTISEMENT
"Ketika Taliban datang ke tempat kami, kami melarikan diri dari Joguri sekitar jam 8 malam. Kami takut. Kami yakin Taliban akan meminta Murtaza karena mereka mengatakan sebelumnya mengapa putra kami tidak memiliki foto dengan Al-quran, tetapi dia memiliki foto dengan jersi Messi," ucap ibu Murtaza, Shafiqa Ahmedi.
Taliban juga kabarnya tidak menyukai perhatian yang diterima Murtaza. Ancaman terus menerus diterima Murtaza. Ia bahkan sampai berhenti sekolah atau bermain di luar rumah.
"Saya rindu sekolah saya. Saya tidak bisa pergi, setiap kali saya ingin pergi ke sekolah, saya pikir seseorang mengikuti saya," ucap Murtaza pada Soccer Stories.
Lionel Messi saat di dikenalkan di hadapan fans PSG di Parc des Princes, Paris, Prancis. Foto: Sarah Meyssonnier/REUTERS
Di Afghanistan, sumbangan adalah kunci ekonomi. Jika seseorang berhubungan dengan orang asing, diyakini mereka akan menerima dukungan ekonomi, tetapi tidak demikian dengan Murtaza.
ADVERTISEMENT
Ancaman terhadap Murtaza begitu besar sehingga dirinya dan keluarga melarikan diri ke Pakistan dan mengajukan permintaan suaka.
Kedutaan Spanyol kabarnya siap mengeluarkan visa untuk mereka. Mereka pun langsung mencoba menghubungi Barcelona untuk mengatur detail pertemuan tersebut. Blaugrana telah berjanji bahwa mereka akan menjawab dalam empat sampai lima hari.
Namun, permintaan itu ditolak dan mereka harus kembali ke Afghanistan. Dia dan keluarganya saat ini menjadi pengungsi selepas Taliban menguasai Kabul pada 15 Agustus 2021.
Saat bertemu Messi, Murtaza kabarnya meminta sang pemain untuk membawanya pergi karena ada serangan bom di Afghanistan. Namun, komunikasi antar keduanya sulit karena tidak ada yang mengerti bahasa satu sama lain.
Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi. Foto: Reuters
Ayah Murtaza pun merasa kecewa karena dia pikir Messi bisa berbuat lebih banyak untuk putranya. Ia bahkan membandingkan kebaikan kapten Timnas Argentina itu dengan Cristiano Ronaldo.
ADVERTISEMENT
Arif sebelumnya berharap Messi dapat membantu Murtaza mencari suaka dengan cara yang sama seperti Ronaldo membantu pengungsi Suriah, Zaid Abdul. Kapten Timnas Portugal itu kabarnya juga memberikan banyak uang.
"Kami berpikir bahwa dengan pergi ke Doha untuk bertemu Messi, mungkin dia akan seperti Ronaldo. Kami pergi ke Qatar agar Messi bisa melakukan sesuatu untuknya. Sayangnya dia tidak melakukan apa pun untuk Murtaza," ungkap Arif.