Kisah Dani Guiza: Pahlawan Spanyol di Euro 2008, Kini Main di Tim Gurem

21 Juni 2021 14:01 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Eks pemain Timnas Spanyol, Dani Guiza. Foto: Clive Rose/Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Eks pemain Timnas Spanyol, Dani Guiza. Foto: Clive Rose/Getty Images
ADVERTISEMENT
Dani Guiza sempat menjadi pahlawan Spanyol dalam keberhasilan meraih trofi Euro 2008. Sang legenda La Furia Roja kini masih kuat bermain di umur yang sudah tidak muda lagi, tetapi bukan lagi di tim elite.
ADVERTISEMENT
Pada Euro 2008, Spanyol sukses keluar sebagai juara setelah mengalahkan Jerman 1-0 di laga puncak. Fernando Torres jadi penyerang yang mencetak gol penentu kemenangan 'Tim Matador'. Pemain lain yang jadi sorotan kala itu adalah David Villa, penyabet penghargaan top skor dengan koleksi empat gol.
Alhasil, pembahasan publik soal gelar juara Euro 2008 yang diraih Spanyol pasti lebih tertuju kepada peran Torres dan Villa saja. Padahal, masih ada satu penyerang lagi yang sama sekali tak boleh dilupakan jasanya, yakni Dani Guiza.
Luis Aragones, pelatih Spanyol kala itu, selalu memanfaatkan peran Dani Guiza sebagai tenaga tambahan ketika Torres dan Villa sedang mandul, atau membutuhkan istirahat. Hasilnya lumayan, Ia total mampu menyumbangkan dua gol, atau menjadi pemain tertajam ketiga Spanyol dalam Piala Eropa 2008 setelah Villa dan Torres.
Eks pemain Timnas Spanyol, Dani Guiza. Foto: Jamie McDonald/Getty Images
Bahkan, Guiza menjadi penentu kemenangan saat Spanyol menang 2-1 atas juara bertahan, Yunani, di laga terakhir fase Grup D. Ia mencetak gol pada menit-menit akhir, yang kian memuluskan langkah Spanyol lolos ke babak gugur dengan status juara grup.
ADVERTISEMENT
Tak heran sebenarnya Guiza sampai mendapat peran yang cukup krusial. Sebelum perhelatan Piala Eropa 2008 dimulai, Guiza baru saja meraih penghargaan top skor Liga Spanyol musim 2007/08.
Dani Guiza secara mengejutkan tampil tajam bersama klub semenjana, Real Mallorca. Tampil 37 kali, ia bisa mencetak 27 gol, mengungguli penyerang tajam lainnya, seperti Luis Fabiano, Ruud van Nistelrooy, Samuel Eto'o, Sergio Aguero, dan Raul Gonzalez.
Guiza bahkan menjadi pemain Spanyol terakhir yang jadi pencetak gol terbanyak dalam semusim di kompetisi tersebut. Sebab, gelar El Pichichi itu telah dikuasai oleh Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi. Di sela-selanya, ada nama Luis Suarez dan Diego Forlan.
Setelah gelar top skor yang didapat dan sukses membawa Spanyol juara Euro 2008, harga jual Guiza di bursa transfer pun melonjak. Transfermarkt mencatat bahwa harga jual pemain setinggi 182 sentimeter itu naik menjadi 10 juta euro.
Eks pemain Timnas Spanyol, Dani Guiza. Foto: Clive Rose/Getty Images
Dengan umurnya yang kala itu telah menginjak 27 tahun dan performa yang sedang menanjak, Mallorca tidak pikir panjang lagi ketika tawaran transfer senilai 14 juta euro datang dari Fenerbahce. Per tanggal 1 Juli 2008, Guiza resmi berseragam kuning-hitam dan melanjutkan kariernya di Liga Turki.
ADVERTISEMENT
Selama tiga tahun membela Fenerbahce, Guiza menorehkan 23 gol dari 62 pertandingan. Jumlah yang tergolong sedikit bagi pemain yang pernah menyandang predikat top skor liga domestik.
Performa yang terus menurun membuat manajemen Fenerbahce tidak memperpanjang kontraknya di akhir musim 2010/11. Pada tanggal 1 Agustus 2011, Guiza kembali bergabung dengan klub lamanya di Spanyol sebelum membela Real Mallorca, yaitu Getafe.
Karier Guiza memang pernah cemerlang bersama Getafe. Di bawah arahan Bernd Schuster sejak pertengahan 2005 hingga 2007, ia tampil trengginas dengan raihan 27 gol dari 70 penampilan. Jumlah yang tidak sedikit bagi pemain yang baru menginjak usia 25 tahun saat itu.
Guiza dan Bernd Schuster memberikan kontribusi besar pada Getafe. Pada musim 2005/06, Getafe sempat menembus jajaran tujuh besar klasemen, padahal mereka baru saja promosi setahun sebelumnya. Getafe juga sukses menembus final Copa del Rey pada musim 2006/07 setelah comeback luar biasa melawan Barcelona.
ADVERTISEMENT
Di leg pertama Getafe kalah 2-5, namun di leg kedua mereka melibas Barca dengan skor 4-0. Kesuksesan menembus final Copa del Rey membuahkan tiket masuk sebagai kontestan di Piala UEFA 2007/08.
Akan tetapi, periode kedua Guiza di Getafe tidak berjalan mulus. Dikontrak selama tiga tahun, pada musim pertama ia hanya mencetak 3 gol dari 15 pertandingan. Pada November 2012, ia pun dipinjamkan ke Johor Darul Ta’zim FC (JDT), klub kontestan Liga Super Malaysia.
JDT saat itu memang sedang membangun ulang klubnya pasca pelantikan presiden klub mereka yang baru, Pangeran Tunku Ismail Idris. Nahas, penampilan Guiza tak sesuai ekspektasi dan harus rela masa peminjamannya diputus lebih awal.
Pada akhir musim 2012/13, Getafe tidak memperpanjang kontraknya dan melego Guiza ke Cerro Porteno secara gratis. Di klub Paraguaytersebut, ia menetap selama dua tahun, kemudian kembali ke Spanyol dengan membela Cadiz CF di kasta kedua.
ADVERTISEMENT
Kabar terkini, Dani Guiza yang sudah berusia 40 tahun tampak masih berkarier, tetapi bersama klub divisi bawah Liga Spanyol, Sanluqueno. Ia telah mencatatkan 13 pertandingan dengan raihan 1 gol di musim 2020/21.
Adapun menurut catatan Transfermakt, Guiza berhasil mengemas 123 gol dan 34 assist dari 385 pertandingan di level klub sejauh ini. Bersama Spanyol, ia menorehkan 6 gol dari 21 caps.
****