Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Kisah Denilson de Oliveira: Pemecah Rekor Transfer yang Melempem di Eropa
3 Agustus 2021 17:56 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Nama Denilson de Oliveira mungkin tak sementereng rekan setimnya di Brasil , seperti Ronaldo maupun Rivaldo. Namun faktanya, dia tercatat menyandang status pemain termahal dunia pada 1998.
ADVERTISEMENT
Tepat sebelum laga final Piala Dunia 1998, Denilson menerima tawaran besar dari klub asal Spanyol. Itu adalah Real Betis yang datang dengan uang 21 juta poundsterling (sekitar Rp 409 miliar dengan kurs saat ini) untuk mengangkutnya dari Sao Paulo.
Angka tersebut bahkan lebih besar ketimbang nilai transfer Ronaldo ketika pindah dari Barcelona ke Inter Milan. Phenomenon saat itu cuma dibanderol seharga 19 juta poundsterling (sekitar Rp 378 miliar dengan kurs saat ini).
Bukan cuma harga transfernya yang fantastis. Denilson bahkan diikat dengan durasi kontrak 10 tahun. Ini menjadi rekor tersendiri bagi pemain kelahiran 1977 itu.
"Klub-klub besar seperti Inter Milan, Barcelona, atau Real Madrid memiliki kebiasaan menelan talenta muda cemerlang seperti Denilson," tulis surat kabar The Independent saat penandatanganan kontrak Denilson.
Sayang, pemain yang berposisi sebagai winger kiri ini tak sanggup mengantarkan Brasil menjadi kampiun Piala Dunia 1998. 'Selecao' kalah 0-3 dari Prancis di partai final.
ADVERTISEMENT
Setelahnya, Denilson mulai merumput di La Liga pada Agustus 1998. Dalam laga debutnya, Real Betis ditahan imbang 0-0 oleh Deportivo Alaves.
Bersama Real Betis, Denilson tak memberi dampak berarti. Musim pertamanya di klub malah membuat 'Los Verdiblancos' turun ke posisi ke-11 dari posisi ke-8 di musim sebelumnya.
Tak kunjung bangkit, Real Betis malah makin merosot. Musim kedua Denilson ditutup dengan terdegradasinya Real Betis ke Segunda Division (Liga 2 Spanyol).
Setelah terdegradasi, Denilson pun dipinjamkan untuk sementara waktu ke klub Brasil, Flamengo. Hal itu bertujuan untuk menekan pengeluaran klub. Sayang, itu hanya bertahan semusim sebelum akhirnya dia dipulangkan kembali ke Betis.
Meskipun keadaan Real Betis telah lebih baik usai berhasil lolos ke Liga Champions dan memenangkan Copa del Rey 2005, Denilson bukanlah alasan utama di balik kebangkitan itu.
ADVERTISEMENT
Saat Betis bangkit, Denilson hanya sebagai pemain pelengkap. Di musim 2004/05, dirinya hanya tercatat bermain dalam 3 pertandingan atau 290 menit saja.
Setelah itu, Denilson dijual ke klub Prancis, Bordeaux. Hanya bertahan semusim di Prancis, dirinya lalu berkelana ke 6 klub di 5 negara. Dalam waktu empat tahun, ia bermain di Arab Saudi, Brasil, AS, Vietnam, dan Yunani.
Tim Yunani, Kavala, menjadi pelabuhan terakhirnya sebelum akhirnya pensiun sebagai pemain pada 2010. Kini, dirinya tercatat sebagai pemegang 61 caps untuk Timnas Brasil.
Khusus untuk Real Betis, Denilson de Oliveira mencatatkan 175 penampilan. Namun, dirinya hanya sanggup membukukan 13 gol dan 5 assist selama periode tersebut.