Kisah Eduardo Camavinga: Dulu Pengungsi, Kini Akan Main di Final Liga Champions

28 Mei 2022 14:47 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain Real Madrid Eduardo Camavinga berebut bola dengan pemain Atletico Madrid Reinildo Mandava pada pertandingan lanjutan Liga Spanyol di Stadion Wanda Metropolitano, Madrid, Spanyol. Foto: Isabel Infantes/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Real Madrid Eduardo Camavinga berebut bola dengan pemain Atletico Madrid Reinildo Mandava pada pertandingan lanjutan Liga Spanyol di Stadion Wanda Metropolitano, Madrid, Spanyol. Foto: Isabel Infantes/REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gelandang Real Madrid, Eduardo Camavinga menjalani musim yang hebat bersama El Real. Ia yang dulunya hanya seorang pengungsi, kini ia akan tampil di final ajang sepak bola paling bergengsi, Liga Champions 2021/22.
ADVERTISEMENT
Real Madrid lolos ke final Liga Champions 2021/22, Los Blancos akan berhadapan dengan Liverpool di Stade de France, Prancis pada Minggu (29/5) dini hari WIB.
Final Liga Champions kali ini merupakan momen spesial bagi Eduardo Camavinga. Gelandang Real Madrid itu akan segera mewujudkan mimpi para pesepak bola dengan bermain di final Liga Champions.
Pemain 19 tahun itu benar-benar menikmati debut impiannya bersama Real Madrid. Baru semusim bergabung, Camavinga sudah merasakan gelar juara Liga Spanyol 2021/22. Tak hanya itu, gelandang berkebangsaan Prancis itu berpeluang merasakan gelar lainnya jika berhasil memenangi final Liga Champions.
Dalam sebuah wawancara dengan Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR), Camavinga menuturkan bahwa dulu dirinya merupakan pengungsi yang melarikan diri dari perang.
Eduardo Camavinga. Foto: FRANCK FIFE/AFP
"Saya lahir di sebuah kamp pengungsi di Angola setelah keluarga saya melarikan diri dari perang," tutur Camavinga dikutip dari Goal International.
ADVERTISEMENT
"Orang tua saya membawa saya ke Prancis, dan berkat sepak bola kini saya bermain di final Liga Champions." imbuhnya.
Camavinga merasa bersyukur bisa meraih kesuksesan di dunia sepak bola meski masa lalunya tak mudah. Ia pun menyemangati para pengungsi lain di penjuru dunia untuk mewujudkan impiannya.
"Saya bersyukur bisa bermain [sepak bola] sebagai eks pengungsi. Saya berharap jutaan pengungsi di seluruh dunia yang juga mencintai sepak bola tahu bahwa kita berdiri bersama." ucap gelandang Real Madrid itu.
Perjalanan karier sepak bola Camavinga bisa dibilang cemerlang. Ia mulai bergabung dengan akademi Rennes di tahun 2018 pada usia 16 tahun. Tak butuh waktu lama baginya untuk bisa debut dengan tim senior, ia menjalani laga pertamanya di Liga Prancis pada akhir musim 2018/19.
Eduardo Camavinga menendang bola dan mencetak gol pertama Real Madrid pada pertandingan LaLiga antara Real Madrid melawan Real Sociedad di stadion Santiago Bernabeu, Madrid (5/3/2022). Foto: Juan Medina/Reuters
Camavinga dengan cepat beradaptasi dan menjadi bagian penting di lini tengah tim senior Rennes. Berkat permainan gemilangnya, ia pun dilirik beberapa klub besar Eropa.
ADVERTISEMENT
Real Madrid akhirnya menjadi pemenang dalam perburuan tanda tangan Camavinga. Los Blancos menebus Camavinga dengan harga 31 juta euro (sekitar Rp 521 miliar).
Debut Camavinga bersama Real Madrid pun berjalan mulus. Gelandang timnas Prancis itu menjadi andalan Carlo Ancelotti di lini tengah. Berdasarkan data Transfermarkt, ia telah memainkan 44 pertandingan di semua kompetisi bersama Madrid dan mencatatkan 2 gol serta 2 assist bagi timnya musim ini.