Kisah Eks Arsenal & Liverpool: Besar Tanpa Ibu, Bengal & Sempat Dipenjara

6 Oktober 2021 18:15 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mantan pemain sayap Arsenal dan Liverpool Jermaine Pennant menghadiri sesi latihan sepak bola untuk uji coba dengan Tampines Roversin Singapura. Foto: AFP
zoom-in-whitePerbesar
Mantan pemain sayap Arsenal dan Liverpool Jermaine Pennant menghadiri sesi latihan sepak bola untuk uji coba dengan Tampines Roversin Singapura. Foto: AFP
ADVERTISEMENT
Ada nama Jermaine Pennant yang sempat menghiasi skuad Arsenal dan Liverpool. Namun, ia gagal bersinar karena sikapnya yang buruk. Bahkan, sang winger menjadi kriminal dan pernah mendekam di penjara.
ADVERTISEMENT
Ia tumbuh bersama tim muda Notts County sebelum diboyong oleh Arsenal pada 1999. Saat itu usianya masih sekitar 15 tahun dan mengisi tim U-18 Arsenal serta dipinjamkan ke beberapa klub Inggris lain, seperti Watford, Leeds, dan Birmingham.
Mengutip dari The Guardian, Pennant memulai debut di tim utama The Gunners dengan hattrick menjanjikan saat melawan Southampton di laga perdana musim 2002/03. Bahkan, laga yang berakhir 6-1 itu menjadi penanda sejarah skuad 'Invincibles' Arsenal.
Hebatnya lagi, tiga gol itu ia bukukan di babak pertama hanya dalam waktu 11 menit. Mengutip data di situs resmi Premier League, Pennant mencetaknya di menit 16, 19, dan 26. Tiga gol lainnya diborong oleh Robert Pires.
ADVERTISEMENT
“Anda ingat pertandingan di mana saya mencetak hattrick untuk Arsenal? Kemenangan 6-1 melawan Southampton [Mei 2003]. Itu adalah awal [liga] pertama saya untuk Arsenal, itu luar biasa,” kata Pennant.
Namun, Pennant hanya bisa membuat 26 penampilan lintas ajang untuk tim utama Arsenal selama enam tahun kontraknya. Hal tersebut menjadi salah satu faktor yang membuat pria kelahiran 1983 itu frustrasi dan kehilangan arah.
“Setelah hattrick itu, saya berada di bangku cadangan pada pertandingan berikutnya. Saya semakin frustrasi dan kehilangan minat. Saya berpikir, 'Ini tidak akan ke mana-mana',” imbuhnya.
Rasa frustrasi itu menyebabkan Pennant kehilangan SIM dan sembilan bulan kemudian, tepatnya pada Januari 2005, ia mengalami kecelakaan yang mengantarkannya ke dalam sel penjara.
ADVERTISEMENT
"Ya, saya keluar dari jalur. Keluarga saya tidak ada dan karena masih sangat muda, Anda membuat keputusan yang salah. Hal berikutnya saya berada di penjara,” kenang Pennant usai menghancurkan Mercedes miliknya.
Berbicara tentang keluarga Pennant, ia memang besar tanpa sosok sang ibu yang meninggalkannya sejak usia tiga tahun. Sayangnya, sang ayah bekerja sebagai pengedar narkoba. Hal itulah yang memperparah masa muda pemain berpaspor Inggris ini.
“MX7232 [nomor penjara]. Saya tidak berpikir akan melupakannya. Penjara memang mengubah saya. Tapi tidak banyak orang yang mengalaminya dan kemudian bermain di final Liga Champions," ucap Pennant yang kemudian berlabuh ke Liverpool.
Sebelum ke Liverpool, ia bermain dengan Birmingham City. Mengutip dari Liverpool Echo, Pennant menjadi pemain Liga Inggris pertama yang memakai tanda elektronik dalam pertandingan usai dibebaskan dari penjara karena mengemudi sembari mabuk.
ADVERTISEMENT
Saat Birmingham terdegradasi, ia dibeli Liverpool pada Juli 2006. Saat itu The Reds masih dilatih oleh Rafael Benitez. Ia menjadi pilihan alternatif usai klub gagal mendaratkan Dani Alves. Bermain di Merseyside, Pennant mencatat 81 laga lintas ajang dengan sumbangan 3 gol serta 18 assist.
Jermaine Pennant dari Stoke City merayakan mencetak gol kedua mereka melawan Arsenal. Foto: AFP
Bermain di final Liga Champions 2006/07 tentu menjadi salah satu hal yang paling dikenangnya. Saat itu Liverpool bersua AC Milan. Sayang, The Reds harus tunduk 1-2 di Olympic Stadium, Yunani.
Mantranya bersama Liverpool berakhir pada 2009. Setelah tiga musim, Pennant berkelana dengan beberapa klub lain, seperti Portsmouth, Real Zaragoza, Stoke City, hingga Wolves. Bahkan, ia sempet nganggur dalam beberapa kesempatan.
Ia pun sempat mencicipi rasanya bermain di Asia. Dimulai dari klub India, FC Pune City pada 2014 dan berlanjut ke klub Singapura, Tampines Rovers dua tahun setelahnya. Namun, ia hanya bertahan semusim saja bersama dua klub tersebut.
ADVERTISEMENT
Saat bermain di Singapura, Pennant sempat menyumbang sebiji gol dan 5 assist dalam 17 laga lintas ajang. Namun, ia kini sudah tak bermain sepak bola. Pennant telah gantung sepatu pada 2018 di Billericay Town.