Kisah Fabien Barthez: Eks Palang Pintu MU yang Banting Setir Jadi Tukang Kebut

17 November 2021 12:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Fabien Barthez, mantan kiper Manchester United. Foto: DAMIEN MEYER/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Fabien Barthez, mantan kiper Manchester United. Foto: DAMIEN MEYER/AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Eks kiper Manchester United (MU), Fabien Barthez, memiliki perjalanan karier yang unik. Sosok yang identik dengan kepala plontos itu memilih untuk menjadi pebalap usai pensiun sebagai pemain sepak bola.
ADVERTISEMENT
Barthez memiliki karier yang masyhur di dunia sepak bola. Selain MU, klub lain yang pernah diperkuat oleh kiper kelahiran 28 Juni 1971 ini adalah Toulouse, Marseille, AS Monaco, dan Nantes.
Barthez merasakan gelar Liga Champions 1992/93 bersama Marseille, dua kali juara Liga Prancis dengan AS Monaco, hingga dua titel Liga Inggris bersama MU. Dia juga ada dalam skuad Timnas Prancis yang menjuarai Piala Dunia 1998, Euro 2000, dan Piala Konfederasi 2003.
Barthez pensiun pada 2007. Sejak itu, pria kelahiran Lavelanet, Prancis, ini langsung tancap gas menjadi seorang pebalap.
Laurent Blanc mencium kepala Barthez. Foto: AFP
Pada tahun 2008, Fabien Barthez yang kala itu berusia 36 tahun memulai karier balapan profesional pertamanya dalam kejuaraan Porsche Cararra Cup France. Setahun kemudian, ia menjajal ragam kejuaraan balapan mobil sport, termasuk Kejuaraan GT Prancis.
ADVERTISEMENT
Barthez bukan sekadar penggembira. Buktinya, ia sukses menjuarai Kejuaraan GT Prancis edisi 2013 bersama mitranya yang bernama Morgan Mouillin-Traffort. Setahun berselang, ia menjajal balapan ketahanan paling bergengsi di dunia, 24 Hours of Le Mans, tetapi gagal memenanginya.
"Saya selalu terpesona oleh motorsport, bahkan ketika saya bermain sepak bola. Itu selalu membuat saya penasaran. Saya ingin memahami bagaimana rasanya berada di dalam mobil. Saya harus menunggu sampai akhir karier profesional saya untuk mencobanya," terang Barthez, dikutip dari Sport Bible.
“Itu tidak seperti sepak bola. Anda masih bisa bermain bagus bahkan ketika Anda berusia 35 tahun, yang merupakan usia saya ketika saya berhenti bermain,” lanjutnya.
Fabien Barthez (kiri) dengan rekan-rekannya di dunia balap. Foto: Instagram/@fabienbarthez_16
Pada 2018, Fabien Barthez muncul di film dokumenter TV Prancis berjudul 'Brothers of Sport' di saluran L'Equipe. Pada kesempatan itu, ia mengatakan bahwa pembicaraan dengan pebalap F1 asal Prancis, Olivier Panis, pada 1998 yang membuatnya terpikir menjajal balapan. Ya, jadi memang sudah sejak lama.
ADVERTISEMENT
Pada 2017, Barthez dan Panis berkolaborasi dalam tim bernama Panis Barthez Competition. Barthez turun di 24 Hours of Le Mans dan bermitra dengan Timothe Buret serta Nathanael Berthon. Ia mempersiapkannya mati-matian, tetapi sayang gagal finis.
"Saya tahu jalannya dengan sangat baik. Suasananya, semangatnya. Saya menghabiskan tiga bulan mempelajari semua yang saya bisa. Itu adalah hasrat yang berubah menjadi obsesi," jelasnya.
"Itu seperti sepak bola, dalam hal persiapan, cara tekanan meningkat, Anda melihat lapangan dan stadion, tekanan meningkat, semuanya kembali kepada saya," pungkas Barthez.