Kisah Fan FC Basel yang Tersesat dan Tinggal di Jalanan Milan selama 10 Tahun

5 Juli 2022 7:13 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rolf Bantle, suporter FC Basel yang tersesat dan tinggal di Milan selama 10 tahun.  Foto: Twitter@football_tweet
zoom-in-whitePerbesar
Rolf Bantle, suporter FC Basel yang tersesat dan tinggal di Milan selama 10 tahun. Foto: Twitter@football_tweet
ADVERTISEMENT
Seorang suporter FC Basel pernah tersesat dan memutuskan untuk tinggal di jalanan kota Milan selama 10 tahun usai menonton tim kesayangannya tanding. Hal ini dialami oleh pria asal Swiss, Rolf Bantle, tepatnya pada tahun 2004.
ADVERTISEMENT
Menurut pemaparan SportBible, kisah itu bermula ketika Bantle dan rekannya berkunjung ke markas Inter Milan, San Siro, untuk menonton laga FC Basel vs Inter Milan pada kualifikasi Liga Champions 2004.
Pada pertandingan yang dimenangkan Nerazzurri dengan skor 4-1 tersebut, Bantle ingin pergi ke toilet sesaat setelah laga usai. Kemudian, ia tampak kebingungan sebab tak melihat temannya sama sekali.
Bantle pada saat itu juga tidak memegang ponsel sehingga tak bisa menghubungi rekannya. Namun, ia tidak pikir panjang dan memutuskan untuk memulai kehidupan barunya di sana. Ya, Bantle mencoba menggelandang di jalanan Kota Milan.
Keputusan itu diambil sebab Bantle merasa cinta terhadap kebebasan yang ada di Milan. Terebih, banyak orang baik yang membantu pria asal Swiss itu agar bisa tetap bertahan hidup. Akhirnya, ia tercatat tinggal di sana kurang lebih selama 10 tahun.
ADVERTISEMENT
"Saya tiba-tiba berada di sektor yang berbeda. Saya memiliki sekitar €20 [Rp 312 ribu] di saku saya dan tidak ada telepon, jadi saya pergi ke Milan," ucap Bantle kepada media Swiss, Schweiz am Sonntag, dikutip dari SportBible.
"Orang-orang memberi saya makanan dan rokok. Pernah ada seorang siswa yang menawari saya kantong tidur," tambahnya.
Bantle sebenarnya sudah dilaporkan hilang oleh pihak berwajib setempat. Namun, ia sama sekali tidak memiliki kerabat dekat. Terlebih, ia juga sudah lama tinggal di tempat rehabilitasi karena mabuk berat, sesaat sebelum melawat ke Italia.
Dengan begitu, ia pun mencoba beradaptasi untuk tinggal di jalanan Kota Milan. Diwartakan SportBible, Bantle membersihkan badannya seminggu sekali di toilet umum. Selain itu, ia coba menghibur diri dengan sering mengunjungi perpustakaan kota.
"Tidak ada lagi alasan bagi saya untuk pulang [ke Swiss]. Saya menikmati kebebasan di Milan," ucap Bantle dengan yakin.
ADVERTISEMENT
Sepuluh tahun setelah menikmati hidup di jalanan Kota Milan, Bantle akhirnya terpaksa harus pulang. Keputusan itu diambil usai ia mengalamai sebuah insiden kecelakaan yang membuat tulang pahanya menjadi patah.
Ketika dilarikan ke rumah sakit, pihak berwenang mengatakan bahwa Bantle sama sekali tidak memiliki asuransi. Alhasil, mereka pun mulai menelpon konsulat Swiss dengan tujuan agar Bantle dipulangkan ke negaranya.
Setibanya di Swiss, ia ditempatkan di sebuah rumah jompo. Alil-alih ingin kembali ke kehidupan lamanya yang menggelandang di jalanan, Bantle mengaku bahwa kehidupannya saat ini jauh lebih baik dari sebelumnya.
"Saya suka di sini. Sepuluh tahun sudah cukup. Di sini saya merasa sangat baik," pungkasnya.
Penulis: Hamas Nurhan R T