Kisah Henrik Larsson, Legenda MU dan Barcelona yang Juga Bermain Hoki

5 Mei 2021 12:22 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Eks pemain Barcelona dan Manchester United, Henrik Larsson. Foto: RAFA RIVAS / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Eks pemain Barcelona dan Manchester United, Henrik Larsson. Foto: RAFA RIVAS / AFP
ADVERTISEMENT
Henrik Larsson pernah bermain untuk Manchester United (MU) dan Barcelona. Ia pun juga sempat bermain di Liga Floorball Swedia 2008/09. Uniknya, itu dilakukan di sela-sela bermain sepak bola untuk Helsingborgs IF (HIF).
ADVERTISEMENT
Floorball (bola lantai) adalah jenis hoki lantai dengan 5 pemain dan 1 penjaga gawang di setiap tim. Pria dan wanita bermain di dalam ruangan dengan tongkat sepanjang 96-115,5 cm dan bola plastik berlubang dengan diameter 70-72 mm. Pertandingan dimainkan dalam 3 periode 20 menit.
Floorball menggelar Kejuaraan Dunia untuk pertama kalinya pada 2017 di Wroclaw, Polandia. Swedia adalah juara edisi pertama. Negeri Skandinavia itu juga berstatus tempat ditemukannya permainan ini, yaitu pada akhir 1960-an. Karena itu, floorball memiliki banyak penggemar di negara itu selain sepak bola, hoki es, dan rally mobil.
Aturan dasar pertandingan floorball ditetapkan pada 1979 ketika klub profesional pertama di dunia, Sala IBK, didirikan di Swedia. Aturan resmi untuk pertandingan pertama kali ditulis pada 1981 dan langsung dikelola serta diawasi oleh Federasi Floorball Internasional (IFF).
ADVERTISEMENT
Pada 2014, ada lebih dari 300 ribu pemain floorball terdaftar di seluruh dunia. Norwegia, Republik Ceko, Finlandia, Swedia, dan Swiss secara konsisten menempati posisi 1, 2, atau 3 di Kejuaraan Dunia Floorball. Liga floorball profesional diselenggarakan di banyak negara, termasuk Finlandia, Swedia, Swiss, dan Ceko.
Di Swedia, ada kompetisi reguler untuk tim putra dan putri yang diberi nama Svenska Superligan. Liga Super Swedia kategori putra memiliki 14 peserta yang bertanding 26 kali di fase reguler. Delapan tim terbaik maju ke play-off untuk bertanding di perempat final, semifinal, hingga final.
Salah satu peserta liga adalah FC Helsingborg (FCH). Meski memiliki nama sama dengan klub sepak bola dari kota yang sama, kedua klub berbeda cabang olahraga maupun kepemilikan. Di FCH itulah Larsson bermain pada 2008/09 di sela-sela memperkuat HIF selepas kembali dari masa peminjaman di Manchester United pada 2006/07.
ADVERTISEMENT
Pada 23 November 2008, Larsson menjalani debut saat melawan Jonkopings IK di depan 1.968 penonton. FCH memenangi pertandingan 7-6 setelah melalui babak sudden-death. Bermainnya Larssons yang tak terduga ternyata mampu menarik perhatian besar di media. Mendadak, kompetisi floorball Swedia diberitakan ke banyak negara Eropa hingga Amerika.
Larsson kemudian melanjutkan musim ini dengan memainkan total 9 pertandingan. Dia tampil bagus dengan mencetak 4 assist dan 1 gol saat melawan Vasteras IB. Larsson mencetak poin pertamanya saat menghadapi Viskan HBK.
Eks pemain Barcelona dan Manchester United, Henrik Larsson. Foto: PAUL ELLIS / AFP
"Dia jauh lebih baik dari semua ahli floorball di seluruh negeri ini. Orang yang belum melihatnya bermain floorball pasti akan banyak berpikir. Dia berkontribusi banyak pada kemenangan kami. Sebelumnya, ini adalah tim yang sempat kaku dan tidak memiliki kecepatan ,” ucap Pelatih FCH, Mikael Karlberg, kepada sebuah surat kabar Swedia, Aftonbladet, ketika itu.
ADVERTISEMENT
Namun, Larsson menyadari sulit berada dalam dua tempat berbeda. Meski berada di kota yang sama, dia akhirnya memutuskan untuk terus menggeluti sepak bola dibanding floorball. Larsson baru memutuskan mundur dari sepak bola pada 2013 setelah bermain 1 kali untuk Hogaborg di Divisi II Liga Swedia.
“Saya sangat ingin bermain floorball. Tapi, saya menyadari akan sangat sulit menggabungkan musim kompetisi floorball dengan pramusim di sepakbola. Dari perspektif fisik, itu tidak akan berhasil," papar Larsson saat memutuskan meninggalkan floorball.
Keputusan Larsson untuk terus menggeluti sepak bola sangat beralasan. Sebab, olahraga terpopuler di bumi itu sudah menjadi bagian hidup Larsson sejak kecil. Dia mengenal sepakbola ketika berusia 16 bulan.
Eks pemain Barcelona dan Manchester United, Henrik Larsson. Foto: CESAR RANGEL / AFP
Mantan pemain Feyenoord Rotterdam tersebut mengenalnya dari sang ayah, Francisco Rocha, yang memberikan bola sehingga membuat dirinya jatuh cinta.
ADVERTISEMENT
Larsson juga mencintai sepak bola karena terlalu sering menyaksikan pertandingan, khususnya kompetisi di Inggris. Dia juga menjadikan video kisah hidup Pele pemberian ayahnya sebagai inspirasi menjadi pesepak bola hebat.
Sepanjang karier lapangan hijau, Larsson adalah hantu menakutkan di kotak penalti lawan. Dia juga punya segudang prestasi baik bersama klub maupun tim nasional.
Di Feyenoord, Larsson menyumbangkan Piala KNVB (1993/94, 1994/95). Untuk Glasgow Celtic, dia memenangi Liga Skotlandia (1997/98, 2000/01, 2001/02, 2003/04), Piala Skotlandia (2000/01, 2003/04), serta Piala Liga (1997/98, 2000/01).
Eks pemain Barcelona dan Manchester United, Henrik Larsson. Foto: AFP
Ketika pindah ke Barcelona, Larsson berhasil menjuarai La Liga (2004/05, 2005/06), Supercopa de Espana (2005), dan Liga Champions (2005/06). Ada lagi Piala Swedia (2006) untuk HIF dan Premier League (2006/07) saat dipinjam MU. Sementara bersama The Yellow Vikings, Larsson menempati peringkat 3 Piala Dunia 1994.
ADVERTISEMENT
Dua bulan setelah resmi gantung sepatu, Larsson langsung ditunjuk sebagai pelatih utama tim divisi dua Swedia, Landskrona. Namun, keputusan ini sempat membuatnya dihujat. Pasalnya klub tersebut merupakan rival abadi dari Helsinborg.
Di musim perdananya, Larsson mampu membawa Landskrona finis di posisi lima divisi dua Liga Swedia. Namun, magisnya seolah memudar saat musim kedua. Timnya hanya finis di urutan kesepuluh.
Larsson pun resmi hengkang dari Lanskrona setelah kompetisi musim 2012 selesai usai membawa mereka menempati peringkat keenam. Setelah itu, ia sempat mencoba peruntungan bersama Falkenberg selama semusim.
Larsson juga sempat ditunjuk jadi pelatih Helsinborg. Namun, ia malah membuat klub tersebut terdegradasi. Hal tersebut pun membuat fans murka. Alhasil, Larsson pun mundur dari posisinya.
ADVERTISEMENT
Musim ini menurut Transfermarkt, Larsson tengah mengisi posisi asisten pelatih Ronald Koeman di Barcelona. Adapun selama berkarier di level klub, Larsson berhasil mencetak 134 gol dan 52 assist dalam 342 pertandingan. Bersama Timnas Swedia, ia telah menorehkan 37 gol dari 107 caps.
****