Kisah Ivan Kolev, Eks Pelatih Timnas Indonesia yang Kini Memukau di Bulgaria

30 April 2021 18:56 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelatih Persija Jakarta, Ivan Kolev saat di latihan Persija di Halim, Jakarta Timur, Rabu (16/1/2019).  Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pelatih Persija Jakarta, Ivan Kolev saat di latihan Persija di Halim, Jakarta Timur, Rabu (16/1/2019). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ivan Kolev punya reputasi yang cukup baik di sepak bola Indonesia. Pernah menukangi sejumlah klub liga dan skuad garuda, pria asal Bulgaria itu kini memiliki tugas mulia di kampung halamannya.
ADVERTISEMENT
Lahir di Sofia, 14 Juli 1957, pemilik nama lengkap Ivan Venkov Kolev tersebut bermain sepak bola sejak usia 10 tahun ketika bergabung dengan tim junior Lokomotiv Sofia. Di usia 16 tahun, dia pindah ke Sliven 2000 Sofia sebelum bergabung dengan Akademi CSKA Sofia.
Uniknya, baru menjalani semusim bersama tim utama CSKA, Kolev sudah memutuskan pensiun. Pelatihnya menyarankan Kolev mengikuti kursus kepelatihan daripada melanjutkan karier menjadi pemain profesional. Pasalnya, bakat melatihnya terlihat lebih menonjol dibanding kemampuan bermain.
Saran mentor-mentornya di CSKA benar-benar didengarkan dan dijalankan Kolev. Setelah mengambil kursus kepelatihan dan mendapatkan lisensi dari Asosiasi Sepakbola Bulgaria (BFU), Kolev menjadi pelatih tim junior Levski Sofia pada 1982. Saat itu, usianya baru 25 tahun.
ADVERTISEMENT
Karier kepelatihan Kolev berlanjut terus. Dari Levski junior, dia diberi kepercayaan menukangi Slavia Sofia. Selanjutnya, pindah ke Danube Ruse, Kremikovtzi, dan segera ditunjuk menjadi asisten pelatih Bulgaria U-19 pada 1997. Satu tahun kemudian, dia mengambil alih kepelatihan Bulgaria U-19.
Pelatih Persija Jakarta Ivan Kolev berada di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Selasa (26/2). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Sayang, kepemimpinan Kolev di tim junior Bulgaria tidak berjalan mulus. Dia tidak mampu membawa negaranya tampil di Euro U-19 maupun Piala Dunia U-20. Akibatnya, BFU memutuskan menghentikan kerja sama profesional dengan Kolev.
Setelah dipecat sebagai pelatih Bulgaria U-19, Kolev tidak perlu menganggur terlalu lama. Pasalnya, agen membawa dirinya ke Asia Tenggara, khususnya Indonesia.
Karier kepelatihan Kolev berawal di Persija Jakarta pada 1999. Sebagai pelatih baru yang ketika itu tidak terlalu lancar bicara Bahasa Inggris, Kolev ditargetkan membawa Macan Kemayoran juara Liga Indonesia.
ADVERTISEMENT
Dalam debutnya di kompetisi Indonesia, Kolev mampu menunjukkan kualitas sebagai pelatih jempolan. Persija menjalani musim 1999/00 dengan baik. Mereka memuncaki klasemen akhir Wilayah Barat dengan 14 kali kemenangan, 9 skor imbang, dan 3 kekalahan.
Ketika trofi terlihat ada di depan mata, langkah Kolev dan Macan Kemayoran terhenti di semifinal. Persija dikalahkan PSM Makassar dengan skor 0-1. Meski Kolev berhenti di akhir musim, kerangka tim bentukannya justru sukses di tangan Sofian Hadi pada 2001 saat juara Liga Indonesia.
Dari Jakarta, Kolev kembali ke Sofia untuk melatih Bulgaria U-21. Lalu, saat PSSI membutuhkan pelatih timnas, Kolev dipanggil pada 2002. Dia diminta mempersiapkan pasukan Garuda ke Piala AFF 2002.
Pelatih baru Persija Ivan Kolev memimpin sesi latihan jelang Piala Indonesia 2019, Rabu (16/1). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Kolev optimistis karena materi timnas ketika itu cukup bagus. Sebut saja Hendro Kartiko, Elie Aiboy, Gendut Doni Christiawan, Bambang Pamungkas, Zaenal Arif, hingga Budi Sudarsono.
ADVERTISEMENT
Saat turnamen digelar, Indonesia langsung menggebrak. Di fase grup, tim Merah-Putih menang 2 kali dan imbang 2 kali. Timnas tampil tajam dengan mencetak 19 gol dan hanya kebobolan 5 gol. Lalu, Indonesia berhasil menyingkirkan Malaysia melalui gol semata wayang BP di semifinal.
Pada pertandingan puncak, Indonesia ditantang Thailand. Sempat kebobolan 2 gol di babak pertama, Indonesia mengamuk pada babak kedua dengan membuat skor menjadi 2-2. Sayangnya gelar yang sudah di depan mata sirna. Timnas kalah melalui drama adu penalti 2-4.
Performa di Piala AFF membuat Kolev dipertahankan untuk Piala Asia 2004. Indonesia tampil bagus di China dengan mengalahkan Qatar, meski akhirnya dikalahkan Bahrain dan tuan rumah China.
Setelah Piala Asia, Kolev meninggalkan Indonesia untuk memimpin Myanmar di Piala AFF 2004. Kemudian, pada 2007, PSSI kembali menunjuk Kolev sebagai pelatih untuk Piala Asia di kandang.
ADVERTISEMENT
Lagi-lagi, Indonesia meraih 1 kemenangan, yaitu saat melawan Bahrain. Tapi, tim Garuda gagal ke fase knock-out setelah dikalahkan Korea Selatan dan Arab Saudi.
Pelatih Persija Jakarta, Ivan Kolev. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Selain dengan Persija dan tim Merah-Putih, kiprah Kolev di Indonesia juga ditandai di sejumlah klub. Sebut saja Mitra Kukar, Persipura Jayapura, Sriwijaya FC, dan PS TNI. Pada 2019, dia sempat melatih Persija lagi. Tapi, dia digantikan Julio Banuelos di tengah jalan setelah Macan Kemayoran menderita sejumlah hasil negatif.
Menganggur 1 tahun, Kolev ditunjuk menjadi pelatih di klub masa kanak-kanaknya, Lokomotiv Sofia. Menggantikan Radi Zdravkov, dia dikontrak 1 tahun pada awal musim 2020/21. Tugas utama Kolev membawa Lokomotiv promosi dari Vtora Liga (level 2) ke Parva Liga (level 1).
ADVERTISEMENT
"Ivan Kolev adalah salah satu opsi untuk melatih. Kami berbicara dengannya. Saya sudah mengenalnya selama bertahun-tahun. Ini (negosiasi) tidak sulit karena dia mencintai klub ini dan kami juga mencintainya," ucap Owner The Railwaymen, Ivan Vasilev kepada vitoshanews.com.
Keputusan Lokomotiv menunjuk Kolev ternyata tepat. Di klasemen sementara Vtora Liga, Lokomotiv ada di posisi 2 di belakang Pirin Blagoevgrad. Lokomotiv mengumpulkan 52 poin atau tertinggal 7 poin dari Blagoevgrad. Tapi, Lokomotiv masih memiliki 2 pertandingan tertunda yang belum dimainkan.
Pelatih Persija, Ivan Kolev, pada saat sesi jumpa pers AFC Cup 2019. Foto: Dok. Media Persija
Jika situasi itu mampu dipertahankan, Lokomotiv berpeluang mendapatkan tiket otomatis promosi ke kasta tertinggi kompetisi Bulgaria. Jika meleset, tiket play-off promosi-degradasi bisa menjadi alternatif.
Sesuai regulasi kompetisi yang sudah disepakati, juara Vtora Liga akan mendapatkan tempat promosi otomatis. Sementara runner-up dan peringkat 3 akan menjalani play-off dengan sejumlah tim dari peringkat terbawah Parva Liga 2020/21.
ADVERTISEMENT
Namun, untuk klub satelit seperti Ludogorets II tidak ada hak promosi. Selain itu, ada lisensi yang harus diurus bagi klub promosi untuk bisa bermain di kasta tertinggi.
Menurut catatan Transfermarkt, Ivan Kolev sudah mengemas 151 pertandingan selama melatih. Dalam jumlah laga itu, ia sudah memenangi 63 laga, seri 29 kali, dan kalah 59 pertandingan.
****