Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Kisah Jackson Martinez, Striker Tajam Kolombia yang Kini Jadi Penyanyi Religi
23 April 2021 14:33 WIB

ADVERTISEMENT
Pernah jadi striker tajam yang ditakuti oleh para bek, Jackson Martinez kini menjadi penyanyi religi. Karier pemain asal Kolombia itu pun menurun ketika hijrah dari Eropa.
ADVERTISEMENT
Lahir di Quibdo di wilayah barat Kolombia pada 3 Oktober 1986, Martinez mengawali kariernya bersama klub Indepediente Medellin. Di musim kelimanya bersama klub tersebut, ia sukses menjadi top skor di Liga Kolombia sehingga menarik minat klub asal Meksiko, Chiapas.
Tiga tahun bersama Chiapas, Martinez kemudian pergi ke Eropa untuk bergabung dengan raksasa Portugal, FC Porto, pada Juli 2012. Di sinilah namanya mulai dikenal sebagai salah satu penyerang tertajam ketika itu.
Bersama FC Porto selama 3 tahun, Martinez berhasil mencetak 92 gol dan 13 assist dalam 132 pertandingan di seluruh kompetisi. Ketajaman sang pemain bahkan sempat memberikan mimpi buruk pada Pep Guardiola.
Momen ini terjadi perempat final Liga Champions 2014/2015 ketika Porto bertemu raksasa Jerman, Bayern Muenchen, yang ketika itu masih dibesut Guardiola.
ADVERTISEMENT
Martinez sejatinya diragukan tampil di laga pertama di kandang Porto karena cedera, tapi pemulihan yang tepat waktu membuatnya bisa menjadi starter di laga itu.
Baru tiga menit laga berjalan, Martinez berhasil mengecoh Xabi Alonso dan kemudian memaksa Manuel Neuer menjatuhkannya. Tuan rumah pun mendapat hadiah penalti yang dieksekusi dengan baik oleh Ricardo Quaresma.
Kemudian, di babak kedua, kesalahan Jerome Boateng dalam memperhitungkan kedatangan bola membuat Martinez sukses mencetak gol untuk membuat Porto mengakhiri laga itu dengan skor 3-1.
Beruntung mimpi buruk Pep Guardiola dan Bayern Muenchen tak berlanjut di leg kedua. Meski Martinez kembali mencetak gol di Allianz Arena, Die Roten memenangi leg kedua dengan skor 6-1 sehingga akhirnya unggul agregat 7-4.
ADVERTISEMENT
Meski kalah dan gagal melaju ke semifinal, laga itu membuat Martinez mulai mendapat sorotan lebih. Pada akhir musim itu, ia pindah ke Atletico Madrid dengan banderol 35 juta euro (setara Rp580 miliar).
Kepindahan ke Atletico Madrid membawa perubahan dalam karier Jackson Martinez, sayangnya perubahan yang terjadi justru ke arah yang lebih buruk.
Diharapkan menjadi pengganti Mario Mandzukic yang hengkang ke Juventus, bintang Kolombia itu justru tampil melempem dengan hanya mencetak tiga gol dalam setengah musim. Pada musim dingin, ia pun hijrah ke klub China, Guangzhou Evergrande, dengan nilai transfer 42 juta euro. Jika diakumulasikan nilai transfernya mencapai 74 juta euro (Rp 1,28 triliun).
Sayang, nasib buruk kembali menghampiri sang penyerang. Ia mengalami cedera pergelangan kaki yang parah sehingga harus dioperasi dan absen dua tahun. Guangzhou pun kemudian memutuskan untuk memutus kontraknya pada usia 34 tahun.
ADVERTISEMENT
Sempat bermain untuk klub Portugal, Portimonense, Martinez pun menyatakan ingin kembali ke Medellin. Namun, kondisinya yang tidak fit membuat Medellin menolaknya, meski menyatakan akan meninjau kembali keputusannya tersebut.
Berstatus tanpa klub, Jackson Martinez pun menyatakan buat gantung sepatu dan kini banting setir ke dunia musik. Dikenal sebagai sosok religius sejak masih aktif menjadi atlet, sang mantan penyerang tajam pun memilih menjadi penyanyi lagu rap rohani kristiani.
Martinez bahkan telah merilis album pertamanya yang berjudul No Temere alias Tidak Takut. Tahun ini, ia juga telah meluncurkan enam lagu rap Kristen di Youtube. Lagu terbarunya, Escucha (Dengarkan), telah ditonton lebih dari 65.000 kali di situs tersebut.
Meski diwarnai sejumlah kekecewaan dan kegagalan, Jackson Martinez tetaplah seorang penyerang tajam di masa jayanya. Catatan 168 gol dan 37 assist dari 326 laga menurut catatan Transfermarkt mungkin bisa jadi buktinya. Bersama Timnas Kolombia, sang pemain berhasil menorehkan 8 gol dari 40 caps.
ADVERTISEMENT
****