Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Kisah Jose Chilavert: Kiper yang Hobi Cetak Gol, Kini Calon Presiden Paraguay
28 Mei 2021 12:52 WIB
·
waktu baca 4 menit
ADVERTISEMENT
Penggemar sepak bola yang besar pada era 1990-an rasanya tak asing dengan pemain Timnas Paraguay, Jose Luis Chilavert. Ia merupakan kiper legendaris namun sarat akan kontroversi.
ADVERTISEMENT
Meski bermain sebagai penjaga gawang, pemain bernama lengkap Jose Luiz Felix Chilavert Gonzalez itu justru dikenal sangat subur dalam urusan mencetak gol ke gawang lawan.
Sepanjang karier, Jose Luis Chilavert berhasil mengemas 67 gol. Hanya kalah dari kiper legendaris Brasil, Rogerio Ceni, 131 gol. Setelah lama memutuskan pensiun, nama Chilavert kembali muncul ke permukaan. Tepatnya pada akhir 2020.
Ini tak lain karena niatnya untuk maju dalam bursa calon presiden Paraguay pada 2023 dan menantang petahana, Mario Abdo Benitez.
“Cukup untuk segala ketidakmungkinan, korupsi, penjarahan terhadap rakyat Paraguay,” katanya saat deklarasinya pada malam Natal lalu lewat akun Twitter pribadinya.
Keinginan pria kelahiran 27 Juli 1965 itu untuk ikut pencalonan Presiden Paraguay boleh jadi karena gerah dengan kondisi negaranya.
ADVERTISEMENT
Saat masih aktif hingga gantung sarung tangan, eks-penjaga gawang Real Zaragoza itu memang gemar mengkritik Pemerintah Paraguay. Salah satu yang paling diingat adalah ketika dirinya menolak tampil dalam Copa America 1999 yang berlangsung di negaranya.
Padahal, Jose Luis Chilavert merupakan kiper utama La Albirroja - julukan timnas Paraguay - sekaligus kapten tim di Piala Dunia 1998.
“Lebih baik uang menggelar turnamen digunakan untuk membangun fasilitas pendidikan,” katanya dikutip dari La Nacion, kala itu.
Atas dasar yang sama pula, Chilavert enggan menjadi duta Paraguay saat mencalonkan diri sebagai tuan rumah Piala Dunia. Digagas Argentina dan Uruguay, Paraguay dan Cile ikut bidding pencalonan tuan rumah bersama untuk Piala Dunia 2030.
Seperti halnya mengomandoi pemain di lapangan, suara Chilavert memang sangat lantang dalam mengkritik politikus di negaranya. Dia menilai banyak politikus di Paraguay yang korupsi dan tak kompeten hingga negara tersebut tak pernah maju dari sisi ekonomi.
ADVERTISEMENT
Pada medio 2008-2009, Chilavert berjuang bersama atlet lempar lembing, Edgar Baumann, yang kehilangan hak tampil di Olimpiade. Ketika itu, Edgar Baumann tak bisa turun membela Paraguay dalam Olimpiade lantaran korupsi di Komite Olimpiade Paraguay.
Kontroversi seolah tak pernah lepas dari Buldog, julukan untuk Jose Luis Chilavert. Bahkan, saat dirinya masih aktif sebagai pemain. Dia sempat absen pada laga pertama Paraguay di Piala Dunia 2002 akibat masa hukuman usai meludahi bek Brasil, Roberto Carlos.
Temperamental, begitu sifatnya di lapangan hijau. Sampai-sampai, Diego Maradona dan Faustino Asprilla dapat bogem mentahnya. Buntut dari pukulan ke Faustino Asprilla pada laga Paraguay vs Kolombia di kualifikasi Piala Dunia 1998, Chilavert nyaris jadi korban pembunuh bayaran usai laga.
ADVERTISEMENT
Laga tersebut berakhir dengan skor 2-1 untuk kemenangan Paraguay. Tapi, Asprilla dan Chilavert diusir wasit karena terlibat baku pukul. Momen dengan Chilavert tersebut diungkapkan oleh Faustino Asprilla dalam acara TelePacifico pada pertengahan November 2019.
Dalam penuturan Asprilla, kamar hotelnya pernah ditelepon seorang pembunuh bayaran untuk meminta izin kepada dirinya untuk membunuh Chilavert.
Permohonan itu langsung ditolak oleh Asprilla. “Kamu sudah gila,” tutur pemain yang semasa aktif sempat membela Parma dan Newcastle United itu, dikutip dari ESPN.
"Kamu akan merusak sepak bola Kolombia. Apa yang terjadi di lapangan, biarlah tinggal di lapangan,” sambung pencetak 20 gol di timnas Kolombia itu.
Sang pembunuh bayaran pun mengurungkan niatnya. Di akhir cerita, Paraguay dan Kolombia pun sama-sama berhasil lolos ke Prancis 98.
ADVERTISEMENT
Pada turnamen itu, Kolombia terhenti lagi di fase grup, sementara Paraguay berhasil menembus babak perdelapanfinal. Sayang, Chilavert cs. kemudian kalah dari tim tuan rumah yang akhirnya jadi juara.
Terlepas dari segala kontroversi, Chilavert merupakan sosok yang peduli dengan masalah sosial. Salah satunya ketika dunia dilanda pandemi COVID-19.
Chilavert mengkritik keras Presiden Federasi Sepak Bola Amerika Selatan (Conmebol), Alejandro Dominguez, yang sama-sama berasal dari Paraguay.
Hal itu terkait perubahan jadwal semifinal Coquimbo (Cile) vs Defensa (Argentina) untuk dimainkan di Asuncion, Paraguay, pada awal tahun ini.
Penundaan itu dibuat lantaran jelang laga Corquimbo vs Defensa di Santiago (Cile), tiga pemain tim tamu dinyatakan positif COVID-19.
“Alejandro Dominguez, Anda membuat putusan sesat dengan mengadakan pertandingan di Paraguay,” tulis Chilavert di Twitter.
ADVERTISEMENT
“Anda membawa tim yang terkontaminasi COVID-19 ke Paraguay. Negara ini bukanlah tempat sampah,” tambahnya.
Kepedulian itu jugalah yang turut membawa Chilavert untuk maju dalam bursa pencalonan Presiden Paraguay pada 2023 mendatang. Menariknya, sejumlah rekan ketika aktif bermain pernah berkelakar dengan menyebut Chilavert sebagai “presiden masa depan”.
Kini, candaan tersebut kian mendekati kenyataan. Menarik untuk ditunggu bagaimana kiprah Chilavert di kancah politik Paraguay. Apakah seorang Jose Luis Chilavert bisa mengikuti jejak legenda sepak bola lainnya, George Weah, yang kini menjadi Presiden Liberia? Menarik kita tunggu kelanjutannya.
****