news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kisah Kerlon: Titisan Ronaldinho yang Disia-siakan Jose Mourinho

3 Juni 2021 13:35 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kerlon Moura Souza. Foto: Action Images/Andrew Budd via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Kerlon Moura Souza. Foto: Action Images/Andrew Budd via REUTERS
ADVERTISEMENT
Ronaldinho menjadi salah satu pemain terbaik yang pernah dilahirkan Brasil. Dia memiliki skill olah bola luar biasa, yang sampai membuat pemain lawan frustrasi. Setelah ada nama sang legenda yang begitu masyhur dengan penampilan apiknya di atas lapangan, Brasil kembali kedatangan bakat luar biasa dalam diri Kerlon.
ADVERTISEMENT
Pemain bernama lengkap Kerlon Moura Souza ini dikenal sebagai pemain berskill tinggi, yang berbeda dengan para pemain lainnya. Bahkan, saking melegendanya skill yang dimiliki, Kerlon sampai mendapat julukan sebagai The Next Ronaldinho.
Ketika melihat gaya permainannya, Kerlon memang begitu memuaskan kala tampil di atas lapangan. Dia memiliki kemampuan khusus, yakni bisa menggiring bola yang terus memantul dengan dahinya layaknya seekor Anjing Laut.
Saat itu, banyak yang percaya kalau Kerlon merupakan pemain yang sangat spesial. Hal itu terasa sangat wajar. Pasalnya, jarang sekali ada pemain yang memiliki skill semacam itu.
Terkenal sebagai ‘dribble da foquinha’ atau yang berarti ‘penggiring anjing laut’, Kerlon memiliki satu musuh yang sangat membencinya. Adalah mantan bek kanan Corinthians, Dyego Rocha Coelho. Dyego begitu kesal kala melihat Kerlon terus memainkan bola dengan menggunakan dahi.
Kerlon Moura Souza. Foto: Action Images/Andrew Budd via REUTERS
Dalam satu kesempatan, dia yang dibuat kesal, dengan sengaja menyikut Kerlon yang tengah melakukan aksi dribelnya. Hasilnya, Dyego pun dihukum dan dilarang tampil selama lima pertandingan.
ADVERTISEMENT
Kerlon pertama kali tunjukkan aksi ketika masih membela Cruzeiro pada tahun 2005. Selama tiga tahun tampil di sana, dia selalu terlihat istimewa. Berkat performanya yang apik, Kerlon pun dipanggil ke timnas Brasil usia muda.
Menyusul bakat luar biasanya yang tersalur di level klub, Kerlon menunjukkan skill uniknya itu di level internasional saat memperkuat tim nasional Brasil U-17 dan U-20.
Tidak hanya masuk ke dalam skuad itu saja, Kerlon bahkan didaulat sebagai pemain terbaik sekaligus top skor Copa America U-17 pada 2005. Ketika itu, dia mampu mencetak delapan gol dalam tujuh penampilan di turnamen tersebut.
Menyusul bakat luar biasanya, Kerlon langsung diminati oleh klub-klub besar Eropa, termasuk Real Madrid, Manchester United, dan Barcelona. Namun selepas membela Cruzeiro, dia bergabung dengan klub asal Italia, Inter Milan.
ADVERTISEMENT
Seperti kesepakatan saat membawa Julio Cesar dari Chievo, manajemen Inter memberlakukan opsi peminjaman dengan registrasi non-UE pada Kerlon. Artinya, ia sepenuhnya adalah milik Inter dan pada saat yang sama hak dari agennya juga berpindah tangan.
Setelah meninggalkan Cruzeiro, pemilik pihak ketiga EMS Sigma Pharma menjual 80% hak Kerlon kepada Mino Raiola yang kini sudah menjadi agen kenamaan di dunia.
"Aku melihatnya (Mino Raiola) sebagai dewa," ujar Kerlon pada VICE tiga tahun lalu.
Sayangnya, hubungan mereka tidak berjalan dengan baik. Kerlon cuma tampil empat kali untuk Chievo dan tidak pernah main sama sekali di Serie A untuk Inter, terutama karena sejumlah masalah lutut.
Pada saat itu, Jose Mourinho adalah manajer klub tetapi tidak pernah memakai jasa Kerlon. Hal tersebut karena sang pemain tidak masuk dalam rencana besar The Special One.
Ronaldinho pada masa jayanya di Barcelona. Foto: AFP/Miguel Ruiz
"Saya ingat tiba suatu hari dan melihat Mourinho memanggil sekitar delapan hingga 10 pemain di dalam sebuah ruangan," ujar Kerlon kepada FourFourTwo.
ADVERTISEMENT
"Di antara mereka adalah orang-orang seperti Crespo, Vieira, Dacourt, (Luis Antonio]) Jimenez, dan lainnya. Dia duduk di depan mereka semua dan sangat jujur dan langsung pada intinya tentang apa yang dia katakan. Dia pada dasarnya mengatakan kepada mereka bahwa dia tidak mengandalkan mereka dan tidak membutuhkan pekerjaan mereka,” lanjutnya.
"Dia kemudian mengatakan kepada saya bahwa saya juga bukan bagian dari rencananya. Dia mengatakan saya bisa tetap berlatih terpisah dari yang lain jika saya mau, karena saya masih terikat kontrak."
Setelah meninggalkan Inter untuk selamanya, Kerlon hengkang ke Jepang bersama Fujieda MYFC. Dia sempat tampil konsisten di sana sebelum akhirnya cedera yang dimiliki kembali kambuh dan memaksanya pindah.
Kerlon melanjutkan kariernya dengan bermain ke Amerika Serikat bersama Miami Dade FC, namun sebelum bergabung dengan klub, ia sempat berlatih bersama Atlanta Silverbacks selama beberapa minggu. Selama di Miami, Kerlon hanya mengemas 5 penampilan serta 3 gol.
ADVERTISEMENT
Pertengahan tahun 2015, ia berpindah klub lagi. Ia bermain untuk Sliema Wanderers di Malta, disusul dengan Spartak Trnava di Slovakia satu tahun kemudian.
Pada tahun 2017, Kerlon memilih untuk gantung sepatu dari lapangan hijau, pada saat itu usianya masih 29 tahun. Di umur yang masih produktif, sangat menyedihkan bila mengingat kembali ekspektasi para pengamat sepak bola terdahulu. Kerlon yang di gadang-gadang akan menjadi Ronaldinho selanjutnya justru gantung sepatu begitu cepat.
Kerlon sekarang kembali ke AS dan tinggal bersama istri dan anak-anaknya sambil mengajari anak-anak cara memainkan sepak bola. Mantan pemain Cruzeiro dan sesama pemain Brazil, Rodrigo Nunes awalnya mengundangnya untuk melatih di Ole Soccer di Connecticut, dekat New York.
Sejak itu, pemain berusia 33 tahun itu memiliki sekolah sepak bola bernama Seal Soccer Academy dan sekarang akan melatih anak-anak di Akademi Sepak Bola Brasil FK miliknya di Charlotte, North Carolina.
ADVERTISEMENT
Menurut catatan Transfermarkt, Kerlon berhasil mengemas 13 gol dan 9 assist dari 59 pertandingan di semua ajang saat masih aktif bermain.
****