Kisah Leonardo Bonucci yang Jadi Korban Bullying di Kampung Halaman

7 Oktober 2021 16:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Leonardo Bonucci di Euro 2020. Foto: Justin Tallis/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Leonardo Bonucci di Euro 2020. Foto: Justin Tallis/Reuters
ADVERTISEMENT
Leonardo Bonucci adalah tembok yang kokoh di lini belakang Juventus dan Timnas Italia. Namun siapa sangka, bek kawakan itu ternyata pernah menjadi korban bullying.
ADVERTISEMENT
Insiden tersebut kala Bonucci masih berusia 14 tahun. Ketika masih tinggal di kampung halamannya, Viterbo, Italia, orang yang lebih tua datang mengganggunya.
"Saya terlibat dalam sebuah insiden ketika saya berusia 14 tahun, yang tidak pernah saya bicarakan. Saya berada di Viterbo dan menemukan diri saya dalam situasi tertentu, diancam oleh seorang anak laki-laki yang dua tahun lebih tua dari saya," cerita Bonucci kepada La Gazzetta dello Sport dikutip dari Football Italia.
Selebrasi gol Leonardo Bonucci. Foto: AFP/Marco Bertorello
"Dia mendorong saya dan meminta saya untuk memberikan apa yang saya miliki di dalam saku. Saya tetap tenang dan cukup berani untuk tidak membiarkan dia berjalan di sekitar saya," lanjutnya.
Bonucci berhasil melarikan diri dari situasi tersebut. Akan tetapi, insiden itu memengaruhi dirinya meski ia tetap sadar jika dirinya harus tetap tumbuh dewasa.
ADVERTISEMENT
Bagi Bonucci, setiap pelaku bullying melakukan hal tersebut karena mereka juga pernah menjadi korban. Pun demikian, ia mengaku dirinya bisa menjadi sasaran karena memiliki kelemahan.
Meski begitu, Bonucci tak ingin anak-anaknya mengalami hal yang sama, menjadi korban bullying dan tak memiliki siapa pun untuk bercerita, karena itu akan memperburuk keadaan.
Timnas Italia mengangkat piala Euro 2020. Foto: REUTERS/Mario Anzuoni
"Saya selalu berusaha membuat anak-anak saya mengerti bahwa mereka dapat bercerita dengan saya tentang apa pun di rumah. Apakah itu salah atau benar, adalah hal benar untuk terlibat dengan orang tua dan orang yang Anda percaya," tutur Bonucci.
"Jika tidak, menjadi mudah untuk mengunci diri, berhenti keluar, dan memperumit masalah," tandasnya.
Bonucci sendiri bisa keluar dari masa lalunya itu dan menjadi pesepak bola sukses. Pada 2005, Bonucci bergabung dengan Inter Milan di level U-19 dan masuk ke tim utama setahun berikutnya.
ADVERTISEMENT
Ia kemudian pindah ke Treviso, AC Pisa, Bari, hingga akhirnya berlabuh ke Juventus pada Juli 2010. Sempat pindah ke AC Milan pada 2017, Bonucci kembali lagi ke Bianconeri dan bertahan sampai saat ini.
Pemain Italia Leonardo Bonucci dikartu merah oleh wasit Sergey Karasev saat pertandingan melawan Spanyol di Stadion San Siro, Milan, Italia, Rabu (6/10). Foto: FRANCK FIFE/AFP
Bonucci sendiri menjadi langganan Timnas Italia. Prestasi terbaiknya adalah kala membantu Gli Azzurri menjadi jawara Euro 2020 lalu setelah menaklukkan Inggris di final.
Kendati demikian, Bonucci gagal membawa Timnas Italia ke final UEFA Nations League. Ia harus menerima kartu merah dalam kekalahan 1-2 melawan Spanyol, Kamis (7/10) dini hari WIB.