Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.1
Kisah Martunis, Korban Tsunami si Anak Angkat CR7
26 Desember 2017 15:49 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
ADVERTISEMENT
Tsunami Aceh yang terjadi 13 tahun lalu meninggalkan cerita tersendiri bagi para korban yang selamat dari bencana itu. Salah satunya Martunis, bocah berusia 7 tahun, menjadi saksi hidup betapa dahsyatnya gelombang tsunami menerjang Aceh pada 26 Desember 2004.
ADVERTISEMENT
Meski nyawanya selamat, namun ia harus menerima kenyataan bahwa bencana tersebut telah menewaskan Ibu dan dua kakaknya.
Saat gempa berkekuatan 9,3 magnitudo itu terjadi, Martunis sedang bermain bola di sebuah lapangan dekat rumahnya. Gelombang pasang air laut yang datang mengempaskan Martunis sejauh 2 kilometer hingga akhirnya ia tersangkut di pepohonan bakau di pinggir pantai daerah Syiah Kuala.
Tiga pekan tak mendapatkan pertolongan, Martunis kemudian ditemukan oleh beberapa orang yang juga menjadi korban tsunami di daerah itu. Saat itu, dirinya mengenakan kostum timnas Portugal bernomor punggung 10 milik Rui Costa. Kostum tersebut menjadi awal dari cerita Martunis sebagai sosok bocah korban tsunami yang dikenal dunia.
Diadopsi Bintang Sepak Bola Internasional
ADVERTISEMENT
Setelah tsunami usai, Martunis didatangi oleh jurnalis dari televisi asal Inggris yang kala itu tengah melakukan liputan di daerah yang terdampak tsunami. Kemudian ia diserahkan kepada lembaga kemanusiaan Save the Children.
Kisah Martunis mengenakan baju timnas Portugal dengan cepat menyebar ke seluruh pelosok negeri, bahkan dunia. Cristiano Ronaldo, yang merupakan salah satu pemain timnas Portugal tergugah saat mendengar kisah bocah malang tersebut. Ia pun menemui Martunis di Banda Aceh.
Oleh Cristiano Ronaldo, Martunis diangkat sebagai anak. Ia pun diundang secara khusus ke Portugal untuk bertemu legenda sepak bola negeri itu seperti Luis Figo hingga Nuno Gomez. Bukan hanya itu, Ronaldo pun membangun kembali rumah Martunis yang kala itu hancur akibat diterjang gelombang tsunami.
ADVERTISEMENT
Setelah pulang dari Portugal, biaya pendidikan Martunis ditanggung sepenuhnya oleh Ronaldo. Setelah lama tak terdengar kabarnya, pada tahun 2013, Martunis bertemu kembali dengan ayah angkatnya pada sebuah acara di Bali. Kala itu Ronaldo bertugas sebagai duta Mangrove. Martunis pun turut hadir dalam acara itu.
Dalam acara tersebut, terlihat suasana akrab yang terjalin antara Ronaldo dengan Martunis. Ronaldo terlihat senang ketika bertemu Martunis karena mereka terakhir berjumpa pada 2005 saat Martunis berusia 8 tahun.
Memulai Karier sebagai Pesepakbola hingga Daftar Polisi
Pada 28 Juni 2015, Martunis diboyong ke tanah air kelahiran Ronaldo, Portugal, untuk mengikuti pelatihan di akademi sepak bola di salah satu klub besar negara tersebut, Sporting Lisbon.
Pada awal pelatihan Martunis sempat menunjukkan potensinya sebagai pesepakbola. Namun sayang, terdapat beberapa kendala dalam proses latihan yang ia jalani. Martunis tidak dapat beradaptasi dengan kondisi di Portugal yang berbeda dengan Indonesia, dari segi makanan, cuaca, hingga bahasa.
ADVERTISEMENT
Selesai mengikuti pelatihan di akademi Sporting Lisbon, Martunis pulang ke Indonesia. Dengan bekal pelatihan yang didapat, ia mencoba bersaing untuk bisa bergabung dengan tim sepak bola lokal. Pada 2016, Martunis bergabung dengan tim sepak bola kebanggaan masyarakat Aceh, Persiraja Banda Aceh.
Namun kariernya di Persiraja terbilang cukup singkat. Pada 2017, secara tidak terduga ia memutuskan untuk ikut seleksi calon bitara polisi di Aceh.
Saat mengikuti seleksi polisi itu, ambisi Martunis untuk bermain sepak bola masih sangat besar. Dirinya berharap jika diterima sebagai anggota kepolisian, ia dapat bergabung dengan tim kebanggaan polisi, yaitu kesebelasan Bhayangkara United.
Setelah lama tak terdengar kabarnya, Martinus kembali menjadi perbincangan saat Cristiano Ronaldo mengabulkan tiga permintaan Martunis yang sebenarnya sudah ditawarkan CR7 sejak tahun 2015 silam.
ADVERTISEMENT
Permintaannya itu yakni satu buah Iphone X, tiket nonton pertandingan Real Madrid secara langsung, dan meminta biaya untuk pengobatan ayahnya yang menderita katarak.
Memang, bicara soal Martunis, adalah bicara soal sepak bola, olahraga yang mengantarkan dirinya dari korban bencana tsunami hingga dapat menjejakkan kaki di benua biru karena hobinya itu.
Untuk melihat aktivitas Martunis dapat dilihat di media sosialnya, seperti Instagram. Di akun Instagram @martunis_ronaldo, dirinya kerap kali mengunggah foto saat latihan sepak bola di Aceh.