Kisah Mauro Camoranesi, Bocah Argentina yang Bawa Italia Juarai Piala Dunia

27 Juli 2021 13:54 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mauro Camoranesi, saat bermain di Juventus. Foto: Damien Meyer/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Mauro Camoranesi, saat bermain di Juventus. Foto: Damien Meyer/AFP
ADVERTISEMENT
Mauro Camoranesi lahir dan besar di Argentina. Namun, ia justru membela Italia dan jadi juara Piala Dunia. Sang pemain pun melegenda bersama Juventus.
ADVERTISEMENT
Pria bernama lengkap Mauro German Camoranesi itu lahir di Tandil, sebuah kota yang terletak di sebelah selatan ibu kota Buenos Aires, pada 4 Oktober 1976.
Camoranesi memulai karier sepak bolanya bersama klub lokal Argentina, Atlético Aldosivi, pada 1994. Mengembara ke klub Meksiko dan Uruguay, Camorenasi tak kunjung menemukan kesuksesannya.
Hingga musim panas 2000, kesempatan datang dari klub Serie A Italia, Hellas Verona. Camoranesi merantau ke Italia saat usianya menginjak 23 tahun.
Sejak pertama kali datang ke Hellas Verona, Camoranesi langsung memilih paspor Italia. Maklum, kakek buyut Camoranesi, Luigi Camoranesi, berasal dari Italia, sehingga hak spesial menjadi pemain Uni Eropa langsung bisa didapat.
Mauro Camoranesi, saat bermain di Juventus. Foto: Damien Meyer/AFP
Kewarganegaraan ganda yang dimiliki oleh Camoranesi membuatnya bisa memperkuat timnas Argentina atau Italia. Namun, ia "membelot" dengan tidak memperkuat negara asalnya. Camoranesi justru milih bermain untuk Italia.
ADVERTISEMENT
Selain memiliki paspor Italia, Camoranesi bisa dengan mudah membela Gli Azzurri lantaran sama sekali belum pernah bermain bagi timnas Argentina di setiap level.
Dua musim membela Verona, Camoranesi tampil mengesankan dan membuat Juventus mendekatinya. Akhirnya musim panas 2002, ia hijrah ke 'Si Nyonya Tua'.
Camoranesi pun terus mampu menjaga konsistensi permainannya. Tahun 2003, ia lantas dipanggil oleh pelatih Giovanni Trapattoni untuk membela Timnas Italia. Namun, perlu sebulan baginya untuk mempertimbangkan tawaran tersebut.
"Argentina tidak pernah mencari saya, jadi saya tidak pernah harus memilih," ungkap Camoranesi soal keputusannya bermain untuk Italia, dikutip dari Irish Times.
Camoranesi. Foto: ALEJANDRO PAGNI / AFP
"Suatu hari, Trapattoni menelepon saya. Saya memikirkan tawarannya dan memutuskan hampir dua bulan untuk menerimanya. Saya tetap orang Argentina, tetapi ini adalah kesempatan emas bagi karier saya," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Camoranesi akhirnya melakoni debut bersama timnas Italia pada 12 Februari 2003 dalam laga uji coba menghadapi Portugal. Ia kemudian masuk skuad Gli Azzurri untuk Euro 2004 dan Piala Dunia 2006.
Keputusan Camoranesi untuk menerima tawaran membela timnas Italia terbukti pilihan tepat. Sebab, ia turut membawa Gli Azzurri memenangi Piala Dunia 2006 di Jerman.
Pada turnamen tersebut, Camoranesi menjadi salah satu pilar penting Italia di bawah asuhan pelatih Marcello Lippi. Ia memainkan lima laga di Piala Dunia 2006, termasuk menjadi starter pada partai final menghadapi Prancis.
Meski begitu, tahun 2006 adalah periode menggembirakan sekaligus menyedihkan bagi Camoranesi. Di satu sisi, ia sukses meraih gelar juara dunia bersama Italia, tapi di lain sisi Juventus harus turun kasta ke Serie B karena skandal Calciopoli.
Timnas Italia juara Piala Dunia 2006. Foto: JOHN MACDOUGALL / AFP
Pada musim panas 2006, Camoranesi dikabarkan menjadi incaran beberapa klub top Eropa termasuk Liverpool. Namun, ia memilih setia bersama Juventus.
ADVERTISEMENT
Camoranesi tetap setia bersama Juventus dengan bintang-bintang lain yang tersisa seperti Alessandro Del Piero, Gianluigi Buffon, Pavel Nedved, dan juga David Trezeguet. Mereka berhasil membawa Juventus kembali ke Serie A setelah semusim berkutat di Serie B.
Ketika bermain di Serie B, Camoranesi tetap menjadi pemain penting dengan mencetak empat gol dari 33 penampilan. Setelah berseragam hitam-putih selama delapan musim dan sukses memberikan satu scudetto (dua scudetto lainnya dicabut FIGC), ia meninggalkan Juventus pada 2010.
Camoranesi sempat bermain di Jerman selama semusim bersama Stuttgart. Ia lantas kembali ke tanah kelahirannya, Argentina, dan pensiun bersama Lanus pada 2012.
Pasca gantung sepatu, Camoranesi sibuk menekuni profesi baru sebagai pelatih. Ia memulai karier kepelatihan pada 2015 dengan membesut klub Meksiko, Coras de Tepic.
ADVERTISEMENT
Kiprah Camoranesi berlanjut ke tim Argentina, Tigre, lalu kembali ke Meksiko melatih Cafetaleros, kemudian pada 2020 menangani tim Slovenia, Tabor Sezana.
Kini menurut catatan Transfermarkt, Camoranesi sedang tidak melatih klub mana pun. Ia baru saja melepas jabatannya sebagai juru taktik klub top Slovenia, MK Maribor, pada Februari lalu.
Adapun, Camoranesi berhasil mengemas 43 gol dan 68 assist dari 440 laga pada level klub. Sementara bagi Timnas Italia, ia mampu menorehkan 4 gol dari 55 caps.
****