Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.1
ADVERTISEMENT
Legenda Chelsea , Michael Ballack, mungkin menjadi pemain paling sial dalam sejarah sepak bola. Eks gelandang Timnas Jerman itu selalu nyaris mengangkat beberapa trofi bergengsi karena kalah di partai puncak suatu kompetisi.
ADVERTISEMENT
Mari kita perjelas. Mantan punggawa Bayer Leverkusen, Bayern Muenchen, dan Chelsea itu menikmati karier yang sangat sukses ketika masih aktif bermain.
Ballack berhasil memenangi penghargaan Pemain Terbaik Jerman pada tiga kesempatan selama berkarier di Bundesliga. Dia turut menyabet trofi Liga Inggris di Stamford Bridge bersama Chelsea.
Ballack juga membuat 98 penampilan untuk negaranya, mencetak 42 gol sebagai gelandang. Dia dianggap sebagai salah satu yang terbaik di dunia sepak bola pada satu tahap dalam kariernya. Tapi, dalam hal trofi yang dimenangkan, Ballack seharusnya meraih lebih banyak lagi.
Contohnya musim 2001/02. Ballack kehilangan gelar Bundesliga pada hari terakhir bersama Bayer Leverkusen setelah timnya menyerah dari Borussia Dortmund. Padahal, Leverkusen sempat unggul lima poin sebelum puas sebagai runner-up.
ADVERTISEMENT
Dalam musim yang sama, Leverkusen juga kalah 2-4 melawan Schalke 04 di final Piala Jerman. Penderitaan belum selesai sampai di situ. Ballack bersama Leverkusen juga menyerah 1-2 saat menghadapi Real Madrid di final Liga Champions, di mana Zinedine Zidane mencetak gol voli untuk memastikan kemenangan bersejarah di Hampden Park.
Untuk menambah penghinaan, Ballack juga merupakan bagian dari Timnas Jerman yang kalah di final Piala Dunia 2002 melawan Brasil, meskipun dia tidak bermain di pertandingan terakhir karena skorsing. Padahal, Ballack memainkan peran penting sepanjang turnamen empat tahunan tersebut.
Ballack kemudian mendapatkan peningkatan kariernya setelah pindah ke Bayern Muenchen setelah masuk dalam tim terbaik eropa versi UEFA pada 2002. Dia menjadi jenderal lapangan tengah sejati Die Roten.
ADVERTISEMENT
Sejarah sayangnya terulang kembali selama musim 2007/08 ketika gelandang berbakat itu mengalami lebih banyak sakit hati dengan Chelsea dan tim nasional.
Ballack adalah bagian dari tim Chelsea yang kalah dalam perburuan gelar Premier League pada hari terakhir, ketika Manchester United memastikan kemenangan 2-0 di Wigan Athletic. Sementara Chelsea yang dilatih Avram Grant saat itu hanya bermain imbang melawan Bolton Wanderers.
Mereka juga menjadi runner-up di Piala Liga 2008 saat gol dari Dimitar Berbatov dan Jonathan Woodgate memastikan kemenangan Tottenham Hotspur.
Paling menyesakkan ketika Ballack memainkan peran utama dalam kekalahan Chelsea di final Liga Champions 2008. Mereka menyerah dari MU melalui adu penalti.
Penderitaan Ballack tak berhenti sampai di situ. Bermain untuk Jerman pada Juni 2008, ia juga kalah di final Piala Eropa melawan Spanyol. Gol Fernando Torres memastikan kemenangan bersejarah Spanyol lainnya di bawah asuhan Luis Aragones. Itu menjadi musim menyedihkan bagi Ballack.
ADVERTISEMENT
Kendati demikian menurut catatan Transfermarkt, Ballack berhasil mengoleksi 1 trofi Liga Inggris, 1 gelar Piala Liga Inggris, dan 3 Piala FA selama membela Chelsea. Sementara saat berkompetisi di Jerman, dia menyabet 4 trofi Bundesliga, 3 DFB Pokal, dan 3 trofi Piala Liga Jerman.
Adapun selama berkarier di level klub, Ballack berhasil menorehkan 151 gol dan 94 assist dalam 604 pertandingan. Ia juga telah mencetak 42 gol dalam 98 caps bersama Timnas Jerman.
Lantas, apakah ada pesepak bola selain Ballack yang lebih tidak beruntung saat harus melewatkan rintangan terakhir? Beri tahu kami pendapat Anda di komentar.
****