Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Kisah Michael Essien, Ditolak MU 2 Kali karena Postur Tubuh
27 Mei 2022 23:34 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Eks pemain Chelsea , Michael Essien , membeberkan fakta bahwa ia pernah ditolak Manchester United (MU) sebanyak dua kali. Pesepak bola asal Ghana itu gagal merumput di Old Trafford gara-gara postur tubuhnya.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Sports Brief, hal ini terjadi ketika Essien masih berusia cukup belia. Kala itu, pemain berjuluk The Bison itu tampil cukup mengesankan di final Piala Dunia U-17 1999 Selandia Baru dan berhasil mengantarkan negaranya menduduki posisi runner up.
Berkat penampilan gemilangnya, ofisial pencari bakat 'Setan Merah' pun langsung mengundang Essien untuk melakukan uji coba sebanyak dua kali. Sayang, juru taktik MU saat itu, Sir Alex Ferguson, tak meliriknya karena masalah postur tubuh.
"Saya mengikuti dua kali uji coba bersama Manchester United. Tetapi, postur tubuh saya terlihat terlalu kecil," ucap Essien, dikutip dari Daily Mail.
"Saya rasa, Sir Alex sedang mencari pemain dengan tipe tertentu dan saya tidak masuk ke dalam kriterianya," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Postur tubuh Michael Essien memang tergolong kurang ideal jika dibandingkan dengan rata-rata pesepak bola Eropa. Tercatat, Essien hanya memiliki tinggi maksimal 178 cm.
Tetapi, hal itu tak membuatnya langsung berpangku dagu begitu saja. Pemain yang mengoleksi 58 caps bersama Timnas Ghana itu pun hijrah ke Prancis untuk mencari klub profesional pertamanya. Berdasarkan data Transfermarkt, Essien bergabung dengan SC Bastia pada tahun 2000.
Tiga musim berselang, raksasa Liga Prancis, Olympique Lyon, tertarik untuk memakai jasanya. Tidak butuh waktu lama untuk bersinar, Chelsea yang saat itu dinakhodai Jose Mourinho membutuhkan gelandang yang tangguh sehingga merekrutnya.
Bersama The Blues, Essien berhasil merengkuh banyak gelar bergengsi seperti 2 trofi Liga Inggris, 1 Liga Champions, 1 Piala Liga Inggris, dan 3 Piala FA. Hal tersebut membuat pria 39 tahun itu layak disebut sebagai gelandang bertahan papan atas pada masanya.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, Essien juga sempat bergabung dengan tim besar lain seperti Real Madrid dan AC Milan. Namun, penampilannya mulai meredup sehingga ia bermain di beberapa klub non-liga top eropa seperti Panathinaikos, FK Sabail, hingga Persib Bandung.
Michael Essien memutuskan untuk gantung sepatu di usianya yang menginjak 37 tahun. Kendati demikian, nama besarnya tak pernah dilupakan para penikmat sepak bola hingga sekarang.
Penulis: Hamas Nurhan R T