Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Kisah Michail Antonio: Besar di Lingkungan Gangster, Kini Jadi Top Skor West Ham
24 Agustus 2021 15:46 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Penyerang West Ham United , Michail Antonio sukses menjadi top skor sepanjang masa klub usai membawa timnya menang 4-1 atas Leicester City pada Selasa (24/8).
ADVERTISEMENT
Dua golnya di laga tersebut mengantarkan Antonio mencatatkan 49 gol selama berseragam The Hammers. Torehan itu menggungguli capaian pencetak gol terbanyak klub sebelumnya, Paolo Di Canio dengan 47 gol.
Namun, di balik rekor baru yang dibukukan oleh penyerang asal Jamaika itu, ada cerita menarik dalam hidupnya. Antonio kecil tumbuh di lingkungan gangster dan kerap melihat pembunuhan secara langsung.
“Beberapa teman saya ditikam sampai mati, beberapa ditembak tetapi tidak mati. Saya telah melihat seseorang ditusuk. Saya sudah melihat semuanya," ucap Antonio kepada The Sun.
“Ini menjadi gila. Tapi ketika saya masih muda, itu adalah normal. Ketika Anda mendengar bahwa seseorang ditikam dan reaksinya adalah, 'Oke, dia ditikam', lalu Anda akan pergi. Itu bukan kejutan besar," tambahnya.
Michail Antonio adalah pemain kelahiran Inggris. Ia dilaporkan besar di daerah Earlsfield, Inggris dekat tempat geng Stick 'Em Up Kids dan Terror Zone beroperasi.
ADVERTISEMENT
Masa kecilnya dihantui pengaruh-pengaruh buruk dari beberapa kelompok geng, tak terkecuali ketika dia berada di sekolah. Bahkan, tak jarang dirinya terlibat perkelahian.
“Sekolah saya memiliki tiga geng. Saya anak yang kuat dan tumbuh besar dalam pertempuran, saya selalu bisa bertarung," ujarnya.
Menurut Antonio, anak muda pada saat itu hanya memikirkan bagaimana menghasilkan uang dan bertemu dengan para wanita. Cara menghasilkan uang yang dia maksud adalah terlibat dengan kelompok geng dan dia tidak menginginkan itu.
“Ketika Anda masih muda, mayoritas perempuan menginginkan laki-laki nakal, yang punya uang. Bagaimana kamu mendapatkan uang ketika kamu di sekolah? Hanya ada satu cara [geng]," jelas Antonio.
"Saya tidak pernah percaya dengan cara itu, saya selalu ingin menjadi pesepak bola," terangnya yang memilih jadi pesepak bola.
ADVERTISEMENT
Namun, kariernya di sepak bola juga tak bisa dibilang mudah. Ia memulainya di Tooting & Mitcham United pada usia 12 tahun. Dua tahun setelahnya ia dilirik oleh Tottenham Hotspur, tapi sang ibu menolak karena alasan pendidikan.
“Semua orang tahu kisah ibu saya yang menyuruh saya untuk tidak bergabung dengan Tottenham," ucap Antonio.
Ia pun meniti karier dari bawah, dari tim non-liga sampai akhirnya West Ham merekrutnya pada 2015. Ia dibeli dari Nottingham Forest, tapi tak jelas akan ditempatkan di posisi mana.
Pasalnya saat di West Ham, Antonio sempat berpindah-pindah posisi bermain. Ia telah bermain sebagai bek kanan, bek kiri, pemain sayap kanan, pemain sayap kiri, bek sayap, striker kedua, dan baru-baru ini bermain sebagai penyerang tengah.
ADVERTISEMENT
Namun, sejak lockdown pada 2020 lalu dan striker West Ham, Sebastien Haller cedera, David Moyes mulai menempatkan Antonio secara teratur sebagai seorang striker.
“Dia [Antonio] memberi kami jalan keluar yang berbeda. Dia bisa berlari di belakang atau menahan bola. Dia kuat secara fisik dan permainanannya sebagai penyerang tengah telah meningkat pesat,” kata Moyes, dikutip dari The Guardian.
Terbukti, baru pekan kedua Liga Inggris 2021/22, Michail Antonio sukses mengoleksi 3 gol dan 2 assist. Musim sebelumnya pun tak kalah hebat dengan 10 gol dan 5 assist untuk West Ham di segala kompetisi.