Kisah Nwankwo Kanu: Hampir Meninggal hingga Bawa Arsenal Tak Terkalahkan

7 Juni 2021 13:15 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Nwankwo Kanu, eks pemain Arsenal asal Nigeria. Foto: Glyn KIRK/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Nwankwo Kanu, eks pemain Arsenal asal Nigeria. Foto: Glyn KIRK/AFP
ADVERTISEMENT
Nwankwo Kanu merupakan bagian dari skuat invincibles Arsenal yang ternyata nyaris meninggal dunia. Dia sempat divonis gagal jantung ketika baru saja memasuki era keemasan.
ADVERTISEMENT
Lahir di Owerri, Nigeria pada 1 Agustus 1976, Nwankwo Kanu berkembang menjadi penyerang jangkung (nyaris 2 meter) yang sangat berbahaya. Namanya mulai dikenal luas setelah secara mengejutkan mampu membawa Nigeria U-17 juara Piala Dunia.
Nwankwo Kanu semakin harum namanya setelah masuk dalam skuat Ajax Amsterdam yang meraih gelar Liga Champions 1994/95. Setelah itu, ia pun berganti-ganti tim hingga akhirnya Portsmouth menjadi klub terakhirnya pada 2012.
Dari sekian panjang karier Nwankwo Kanu, saat bermain di Arsenal menjadi masa-masa terbaiknya. Bagaimana tidak, ia bermain selama 5 musim dengan membawa Arsenal memenangi dua gelar Liga Inggris dan dua Piala FA.
Tak hanya itu, Nwankwo Kanu pun juga menjadi bagian dari Arsenal pada musim 2003/04 yang sama sekali tidak mencatatkan kekalahan. Meski pada saat itu peran sang pemain tidak begitu siginifikan karena hanya mengemas 3 gol, tapi tetap saja penyerang Nigeria masuk dalam skuat bersejarah itu.
Nwankwo Kanu saat berkostum Arsenal. Foto: AFP/FRANCOIS LO PRESTI
Bagi suporter Arsenal, Nwankwo Kanu tetaplah pemain penting yang terus dielu-elukan ketika berbicara invincibles. Akan tetapi suporter The Gunners perlu tahu kalau sang pemain sejatinya sebelum itu nyaris saja meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
Kejadian itu tepat pada saat Nwankwo Kanu bergabung dengan Inter Milan (klub sebelum Arsenal). Secara mengejutkan, ia ternyata mengidap penyakit jantung yang membuatnya harus segera menjalani operasi guna menyelamatkan hidupnya.
Pada tahun 1996, Nwankwo Kanu pun menjalani operasi dengan pergantian katup pembuluh darah aorta di jantungnya. Cara itu ditempuh karena dianggap sebagai satu-satunya langkah untuk menyembuhkan Kanu dari penyakit jantung.
Padahal kala itu, Nwankwo Kanu baru saja memasuki puncak kariernya sebagai pesepak bola Beberapa pekan sebelum divonis mengidap penyakit, dia baru memimpin Nigeria meraih medali emas Olimpiade Atalanta. Kanu juga mengakhiri 1996 dengan predikat Pemain Terbaik Afrika.
Selain itu, Kanu dinilai sebagai salah satu talenta muda terbaik Benua Hitam yang berkibar di Eropa. Selain Liga Champions, dia sukses membawa Ajax menjuarai Eredivisie (1993/94, 1994/95, 1995/96), Piala super Eropa (1995), dan Piala Intercontinental (1995).
Nwankwo Kanu saat berkostum Arsenal. Foto: AFP/PAUL BARKER
Operasi Kanu pun dinyatakan sukses. Namun, ia harus menjalani pemulihan yang sangat panjang. Dia baru dinyatakan sehat pada April 1997.
ADVERTISEMENT
Adapun tiga musim bersama Inter, Nwankwo Kanu hanya bermain 17 kali dan mencetak 1 gol. Bahkan, pada musim perdana, dia sama sekali tidak bermain.
Setelah memutuskan pensiun dari sepak bola, Nwankwo Kanu diketahui melalui media sosial Instagram-nya banyak mengabdikan dirinya pada kegiatan sosial.
Salah satunya dengan mendirikan yayasan bernama Kanu Heart Foundation di sebuah tempat bernama Rowlandson House, yang berlokasi di London, dan di Ikeja, Nigeria..
Tujuan Kanu mendirikan yayasan tersebut adalah untuk membantu anak-anak kurang beruntung yang mengalami gangguan jantung. Timnya di yayasan tersebut bahkan diketahui telah menyelamatkan ratusan orang.
“Kita telah menyelamatkan 542 orang,” ungkap Kanu, dikutip dari Guardian pada September 2018 lalu.
Tak hanya itu, Kanu juga mendirikan akademi sepak bola pada awal tahun 2020 guna membantu anak-anak Nigeria yang ingin seperti dirinya menjadi pesepakbola sukses di Eropa.
ADVERTISEMENT
Menurut catatan Transfermarkt, Kanu telah berhasil mengemas 109 gol dan 58 assist dari 513 pertandingan saat masih aktif bermain. Adapun bersama Timnas Nigeria, ia menorehkan 13 gol dari 87 caps.
****