Kisah Pangeran William Jatuh Cinta dengan Aston Villa, Alih-alih Chelsea atau MU

29 Juli 2020 11:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pangeran William menyaksikan pertandingan Aston Villa dan Sunderland di Villa Park pada 30 November 2013 di Birmingham, Inggris. Foto: Laurence Griffiths / Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Pangeran William menyaksikan pertandingan Aston Villa dan Sunderland di Villa Park pada 30 November 2013 di Birmingham, Inggris. Foto: Laurence Griffiths / Getty Images
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tahukah kamu apa klub favorit seorang Pangeran William? Bukan Chelsea maupun MU, tetapi Aston Villa.
ADVERTISEMENT
Ya, jadi saat The Villans dipastikan lolos dari degradasi pada akhir musim Liga Inggris 2019/20, sang Duke of Cambridge menjadi salah satu orang yang paling berbahagia. Jangan heran, lha wong, dia sudah jadi fan Villa sejak bocah.
Bagaimana ceritanya? Kenapa Pangeran Inggris yang kini berusia 38 tahun itu bisa kepincut dengan klub asal Birmingham tersebut?
Kepada mantan pemain Timnas Inggris, Peter Crouch, untuk BBC Sport, William menceritakan kisahnya. Semua bermula saat dia menonton laga Aston Villa vs Bolton Wanderers di Piala FA.
Trofi Piala FA. Foto: Reuters
"Saya masih berusia sekitar 12 atau 11 tahun [kala itu] dan saya pergi dengan banyak teman. Saya duduk di sana (bangku stadion) di antara semua penggemar Villa dan saya menyukainya. Saya pikir atmosfernya luar biasa," kenangnya, dilansir Goal International.
ADVERTISEMENT
Well, bisa disimpulkan bahwa alasan William mendukung Villa ada 2, yakni jatuh cinta pada pandangan pertama dan prinsip ogah ikut-ikutan. Namun di sisi lain, dia juga mengagumi sejarah Villa.
"Villa menjuarai European Cup (kini Liga Champions) dan gelar lainnya. Saya merasakan hubungan nyata dengan klub itu, ketimbang saat menonton tim lain. Villa seperti klub kebanggaan Midlands dan sangat istimewa," terangnya.
Para penggawa Aston Villa musim 2019/20. Foto: Reuters/Matthew Childs

Pangeran William tak paksa anak-anaknya jadi fan Aston Villa

Namun, sebagai orang tua, William mengaku ogah memaksa anak-anaknya, terutama George, untuk menyukai Villa laiknya dirinya. Dia membiarkan anak-anaknya memilih jalannya sendiri, tetapi dia sempat khawatir saat George tampak menyukai The Blues.
"Saya berusaha tak membujuknya menjadi fan Villa. Biarkan dia memilih jalannya sendiri. Ini tentang menemukan apa yang cocok untuknya," ujarnya.
ADVERTISEMENT
"Sebelumnya, saya agak khawatir dia mendukung Chelsea, tetapi sekarang Frank [Lampard] telah menjabat dan saya merasa ada sedikit perubahan budaya di Chelsea dan saya setuju dengan itu," lanjutnya.
Jadi, yang terpenting menurut William adalah bukan soal anaknya harus mendukung klub ini dan tak boleh mendukung klub itu. Namun, lebih kepada cara mereka mengambil pelajaran positif dari sebuah klub sepak bola.
"Saya suka nilai-nilai dan etos kerja klub. Saya ingin mereka menjaga para pemain dan memberikan contoh yang baik kepada para penggemar muda," jelasnya.
"Saya ingin anak-anak kami, ketika menonton di stadion, bisa mencintai apa yang mereka lihat, menikmatinya, dan melihat panutan mereka berperilaku dengan cara yang kami semua inginkan," tandasnya.
ADVERTISEMENT
---
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.