Kisah Rudiger Vollborn, Legenda Bayer Leverkusen yang Pernah Jadi Supir Bus

13 Maret 2021 15:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Eks pemain Bayer Leverkusen, Rudiger Vollborn. Foto: Bongarts/Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Eks pemain Bayer Leverkusen, Rudiger Vollborn. Foto: Bongarts/Getty Images
ADVERTISEMENT
Rudiger Vollborn sering disebut sebagai Mr. Bayer Leverkusen. Bukan tanpa sebab ia mendapatkan julukan tersebut. Pria berusia 58 tahun sudah merasakan semuanya di klub Bundesliga tersebut.
ADVERTISEMENT
Mengutip These Football Times, Vollborn sejak kecil hobi membaca buku-buku mengenai sejarah. Itu juga yang membuat ia dipercaya merawat arsip Bayer Leverkusen dalam satu momen hidupnya.
Namun demikian, gairah utamanya ada pada sepak bola. Saat usianya 17 tahun, setelah bermain impresif bersama Timnas Jerman junior, tepatnya pada 1981, ia mengeluarkan jawaban polos saat diwawancara media lokal setempat, Kicker.
"Tim favorit saya adalah Borussia Moenchengladbach," ujar Rudiger Vollborn.
Jawaban sederhana itu cukup logis. Sebab, meski diincar oleh Bayer Leverkusen, Rudiger Vollborn paham betul bahwa akan sulit kalau ia berseragam Die Werkself, julukan Leverkusen.
Eks pemain Bayer Leverkusen, Rudiger Vollborn. Foto: Christof Koepsel/Bongarts/Getty Images
Saat itu, Bayer Leverkusen masih diperkuat dua kiper kawakan, yakni Hubert Makel dan Fred-Werner Bockholt. Bagi Rudiger Vollborn muda, tentu bakal sulit sekali merebut posisi utama. Padahal, ia digadang-gadang bakal menjadi kiper nomor satu Jerman.
ADVERTISEMENT
Bayer Leverkusen kemudian memilih merekrut Uwe Greiner karena lama mendengar jawaban Rudiger Vollborn. Jurnalis Frank Lussem menanyakan mengapa tidak segera memberikan respons, jawaban yang ia dapat sungguh di luar dugaan.
"Saya sedang dalam perjalanan ke Berlin untuk menemui pacar saya," jawab Rudiger Vollborn.
Pada akhirnya, Rudiger Vollborn dan Frank Lussem berkawan baik. Suatu ketika, ia memberi tahu kepada Vollborn bahwa Bayer Leverkusen mengadakan trial, dan tanpa pikir panjang lagi, karena di sisi lain membutuhkan klub profesional juga, Vollborn ikut serta.
Pada saat trial, performa Rudiger Vollborn tidak begitu apik. Namun, karena ketika itu ada pemandu bakat dari tim lain, ditambah petinggi klub sengaja datang untuk menyaksikan langsung sesi trial, Bayer Leverkusen akhirnya tetap merekrutnya.
ADVERTISEMENT
Karena performanya tidak meyakinkan, Rudiger Vollborn memulai kariernya di tim B. Ia bahkan beberapa kali ditempatkan di Bayer AG, sebuah perusahaan obat yang menjadi sponsor utama klub, sebagai asisten administrasi bisnis.
Debutnya di tim utama terjadi pada 13 Agustus 1983. Tidak tanggung-tanggung, lawannya adalah Bayern Muenchen. Meski Bayer Leverkusen finis di tangga ketujuh, terbaik dari yang sudah-sudah, Rudiger Vollborn dianggap biasa saja. Ia bahkan mengalami pengurangan gaji hingga kontraknya habis pada 1985.
Akan tetapi, pelatih baru Erich Ribbeck masih menginginkan Rudiger Vollborn pada musim 1985-1986. Dari situ, performanya membaik. Puncaknya, pada akhir musim 1987-1988, Bayer Leverkusen bersua Espanyol pada laga final UEFA Cup.
Ia dianggap sebagai pahlawan berkat kecemerlangannya di bawah mistar gawang. Bahkan sebenarnya, ia sudah menjadi pahlawan sejak babak semifinal ketika berjumpa sesama tim Jerman, Werder Bremen.
ADVERTISEMENT
Lima tahun berselang, saat juara DFB Pokal 1992/93, mengalahkan Hertha Berlin dengan skor 1-0 di final, Rudiger Vollborn adalah satu-satunya pemain yang sama ketika Leverkusen mengangkat trofi UEFA Cup.
29 Mei 1999 menandakan berakhirnya kemesraannya bersama Bayer Leverkusen. Lawannya tak lain dan tak bukan, Bayern Muenchen. Sepanjang kariernya, ia bermain sebanyak 401 di Bundesliga saja, yang menjadi rekor yang belum terpecahkan hingga kini.
Setelah pensiun, Rudiger Vollborn masih bekerja di Bayer Leverkusen. Ia memiliki tugas dari pelatih tim akademi, hingga supir bus klub. Menurut catatan Transfermarkt, Vollborn telah bermain sebanyak 484 laga bersama Leverkusen di semua kompetisi dengan raihan 141 clean sheet.
Adapun lebih jelasnya, berikut CV Rudiger Vollborn:
ADVERTISEMENT
****