Kisah Samir Nasri, Dikartu Kuning Gegara Selebrasi Pakai Kaus Eid Mubarak

13 Mei 2021 13:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Nasri (kanan) pada laga pramusim di AS. Foto: Reuters/Harrison McClary
zoom-in-whitePerbesar
Nasri (kanan) pada laga pramusim di AS. Foto: Reuters/Harrison McClary
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Banyak cara dilakukan oleh pesepak bola untuk merayakan atau mengucapkan Idul Fitri atau Idul Adha. Ada yang mengucapkannya via media sosial, ada pula yang mengucapkannya di atas lapangan.
ADVERTISEMENT
Adalah Samir Nasri, eks pemain Manchester City itu yang mengucapkan Idul Fitri dalam pertandingan. Pemain asal Prancis itu memakai kaus bertuliskan Eid Mubarak di balik jersi yang dikenakannya.
Dalam laga Liga Inggris melawan Southampton di musim 2012/13, Nasri membuat gol dan melakukan selebrasi membuka setengah jersi kemudian memamerkan kaus bertuliskan Eid Mubarak tersebut. Indahnya lagi, gol yang dibuat Nasri merupakan gol penentu kemenangan City di laga tersebut.
Samir Nasri mengucapkan selamat Idul Fitri di balik jersinya. Foto: Instagram/@samnasri8
Saat skor 2-2, Nasri lalu membuat gol via sepakan keras dari dalam kotak penalti pada menit ke-80. Bola tak mampu dihalau oleh Kevin Davis dan membuat skor menjadi 3-2.
Nasri lalu berlari kegirangan sambil menunjukkan kaus dalamnya bertuliskan Eid Mubarak. Sayangnya, aksi Nasri itu justru mendapat hukuman.
ADVERTISEMENT
Howard Webb yang memimpin jalannya pertandingan memberikan kartu kuning untuk Nasri. Webb beralasan, Nasri melepas jersinya usai membuat gol.
Namun, keputusan Webb tersebut justru menimbulkan pro dan kontra. Pasalnya, Webb tak memberikan hukuman yang sama saat Tevez juga melepas setengah kausnya usai membuat gol pertama untuk City.
Samir Nasri saat merayakan gol bersama Steven N'Zonzi. Foto: CRISTINA QUICLER / AFP
Selepas pertandingan, banyak komentar di Twitter yang mempertanyakan keputusan Webb terhadap Nasri. Wasit yang memang kerap memberikan keputusan kontroversial ini dianggap tidak adil, bahkan dinilai punya sentimen terhadap agama tertentu.
Di balik itu semua, gol yang dibuat Nasri membawa City meraih kemenangan. Nasri kudu berbangga karena ia bisa membawa kemenangan untuk City di hari kemenangan para umat islam.