Kisah Timnas Maroko Terjebak Kudeta di Guinea: Dengar Tembakan Sepanjang Hari

6 September 2021 14:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Timnas Maroko menjalani sebuah pertandingan. Foto: Amr Abdallah Dalsh/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Timnas Maroko menjalani sebuah pertandingan. Foto: Amr Abdallah Dalsh/Reuters
ADVERTISEMENT
Timnas Maroko batal menghadapi Timnas Guinea di Pra-Piala Dunia 2022. Sebab, terjadi kudeta di Guinea. Alhasil, The Atlas Lions mesti dikawal kabur dari negara itu.
ADVERTISEMENT
Timnas Maroko dijadwalkan melakukan laga tandang kontra Guinea dalam lanjutan Pra-Piala Dunia 2022 Zona Afrika pada Selasa (7/9). Akan tetapi, hal yang mungkin tak diduga oleh Achraf Hakimi dan kolega terjadi.
Pasukan khusus Guinea mengudeta pemerintahan Presiden Alpha Conde. Mereka bahkan dilaporkan sempat mengepung Istana Kepresidenan.
Pada Minggu (5/9/2021), Ibu Kota Conakry memanas. Baku tembak terjadi di sekitar Istana Kepresidenan. Kepala Unit Tentara Elite Guinea, Mamady Doumbouya, lalu mengumumkan bahwa pemerintahan sudah runtuh.
Warga bersorak pada tentara saat mereka merayakan pemberontakan di Conakry, Guinea 5 September 2021. Foto: REUTERS/Souleyman
Saat terjadi insiden kudeta ini, posisi Timnas Maroko sudah ada di Guinea. Setelah berjam-jam baku tembak di dekat Istana Presiden Guinea, FIFA dan badan sepak bola Afrika (CAF) memutuskan untuk menunda laga Pra-Piala Dunia 2022 itu.
"Situasi politik dan keamanan saat ini di Guinea cukup bergejolak dan diawasi secara ketat oleh FIFA dan CAF," bunyi pernyataan bersama kedua badan tersebut.
ADVERTISEMENT
"Untuk memastikan keselamatan dan keamanan semua pemain dan semua ofisial pertandingan, FIFA dan CAF telah memutuskan untuk menunda pertandingan," lanjut mereka.
Namun, Timnas Maroko tidak bisa kabur begitu saja karena terjebak di hotel Conakry. Kepada L'Equipe, yang juga dikutip BBC, Vahid Halilhodzic selaku pelatih kepala tim mengaku telah mendengar tembakan 'hampir sepanjang hari' selama di sana.
Timnas Maroko di Piala Afrika 2019. Foto: REUTERS/Suhaib Salem
Alhasil, setelah berjam-jam dilanda ketidakpastian dan ketakutan, Timnas Maroko dikawal keluar dari Guinea. Tim yang dikapteni Romain Saiss itu bersama ofisial pertandingan dikawal ke bandara dan mereka terbang pada Minggu malam (5/9) waktu setempat.
"Perbatasan Guinea saat ini ditutup, tetapi Maroko dan ofisial pertandingan diberi izin khusus untuk pergi," kata Cellou Diallo, eks Perdana Menteri Guinea, kepada BBC Sport Africa.
ADVERTISEMENT