Klopp: Jangan Lupa, Divock Origi Itu Legenda Liverpool

5 November 2019 15:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Divock Origi dan Juergen Klopp. Foto: Oli SCARFF / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Divock Origi dan Juergen Klopp. Foto: Oli SCARFF / AFP
ADVERTISEMENT
Ada yang menarik ketika Juergen Klopp melakoni sesi konferensi pers pada Senin (4/11/2019). Sesi tersebut digelar karena timnya Klopp, Liverpool, bakal menghadapi KRC Genk pada laga keempat Liga Champions di Anfield sehari berikutnya.
ADVERTISEMENT
Seperti biasa, pelatih berkebangsaan Jerman itu dimintai pendapat soal tim lawan oleh seorang pewarta. Agar lebih menarik, pewarta ini pun menyebut beberapa jebolan terbaik Genk. Nah, di saat inilah momen menarik yang dimaksud terjadi.
"Tim Anda bakal menghadapi Genk, yang merupakan tim populer untuk beberapa pemain besar. [Kevin] De Bruyne, [Kalidou] Koulibaly, ah, siapa lagi... [Wilfried] Ndidi," jelas si pewarta.
Klopp kemudian melepas gelas dari mulutnya dan menaruh gelas itu di meja. "Divock Origi," katanya singkat setelahnya.
"Iya," respons sang pewarta disisipi tawa canggung.
"Jangan lupa, ya. By the way, dia itu legenda Liverpool. Pemain itu sangat populer di sini," ucap Klopp sambil tertawa hangat. Karena tawa itu menular, seisi orang di ruangan juga melakukannya.
ADVERTISEMENT
Berbicara soal Origi, dia merupakan produk akademi Genk. Sebelum hijrah ke Lille OSC pada 2010, Origi menghabiskan satu dekade di tim berjuluk De Smurfen. Di Lille, performa Origi terus menanjak sehingga dia pun bisa pindah ke Liverpool pada 2014.
Para pemain Liverpool merayakan gol Divock Origi (tengah). Foto: Andrew Yates/Reuters
Karier Origi di Liverpool sendiri mulanya tak berjalan baik. Akan tetapi, pada musim 2018/19, pemain berkebangsaan Belgia ini memiliki kebiasaan untuk menyelamatkan Liverpool dalam momen krusial melalui gol yang dia ciptakan.
Seperti golnya ke gawang Barcelona di laga leg II semifinal Liga Champions musim lalu, yang membawa Liverpool menang agregat 4-3. Di pertandingan final, Liverpool menang 2-0 atas Tottenham Hotspur dan Origi mencetak gol terakhir.
Kembali soal Klopp dan si pewarta. Setelah berkelakar, Klopp membiarkan sang pewarta menyelesaikan pertanyaannya. Klopp tentu tahu Genk kini berada di dasar klasemen Grup E dengan 1 poin. Sementara, Liverpool di posisi kedua dengan 6 poin.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, Klopp tak ingin Mohamed Salah cs. pandang remeh lawan. Eks pelatih FC Mainz itu sendiri tentu tak ingin kejadian melawan RB Salzburg terulang. Sempat unggul 3-0, tim lawan samakan skor 3-3. Beruntung, akhirnya, Liverpool menang 4-3.
"Sebuah pertandingan Liga Champions, entah itu babak grup atau fase gugur, tak ubahnya seperti duel tinju yang memperebutkan titel jawara kelas berat. Setiap tim punya kualitas untuk memukulmu hingga terjatuh," papar Klopp.
"Tim-tim ini, termasuk Genk, tak hanya punya kans untuk memukul. Mereka adalah pemenang dan selayaknya pemenang, mereka punya pendekatannya sendiri. Jika kami pasang sikap dan mindset yang salah, kami bakal kalah," katanya.