Klub La Liga Rugi Rp 12 T Lebih, Setengahnya Milik Barcelona

22 Juni 2021 19:13 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pertandingan Barcelona melawan Celta Vigo pada lanjutan Liga Spanyol di Camp Nou, Barcelona, Spanyol. Foto: Albert Gea/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Pertandingan Barcelona melawan Celta Vigo pada lanjutan Liga Spanyol di Camp Nou, Barcelona, Spanyol. Foto: Albert Gea/REUTERS
ADVERTISEMENT
Pandemi COVID-19 membawa kerugian besar bagi klub-klub La Liga dengan total dengan kerugian lebih dari 700 juta euro (sekitar Rp 12 triliun). Klub raksasa macam Barcelona dan Real Madrid juga ikut kena imbasnya.
ADVERTISEMENT
Presiden La Liga, Javier Tebas, menjelaskan bahwa setengah dari kerugian itu adalah milik Barcelona. Jadi bisa dibilang, El Barca menyumbang kerugian kurang lebih 350 juta euro (sekitar Rp 6 triliun).
"[Kerugian] lebih dari 700 juta euro [klub-klub La Liga], setengahnya adalah milik Barcelona," kata Tebas, dikutip dari Marca.
Ya, Barcelona memang rugi besar. Akan tetapi, Tebas tetap memuji langkah yang diambil dewan klub Barcelona. Manajemen Blaugrana menangani krisis klub dengan cara menurunkan gaji pemain dan menyeimbangkan pembukuan klub.
Levante vs Barcelona. Foto: Pablo Morano/REUTERS
“Direktur saat ini, dengan pengalamannya saat di klub lain, tahu bahwa aturan tidak berubah dan mereka berusaha untuk menurunkan gaji pemain. Kami tidak akan membuat pengecualian, bahkan untuk Lionel Messi dan Erling Haaland," kata Javier Tebas.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, sang Presiden La Liga menilai bahwa rival abadi Barcelona, Real Madrid, mampu mengatasi krisis dengan cara yang lebih baik. Tebas lantas membandingkan bagaimana dua klub besar itu menangani pandemi.
"Real Madrid telah melakukan upaya besar untuk memastikan bahwa kerugian mereka berbeda jauh dari Barcelona. Manajemen pandemi mereka sempurna, bahkan yang terbaik di Eropa," ujarnya.
Di tengah kekacauan dan krisis finansial, Tebas memperingatkan klub La Liga untuk tidak berekspektasi terlalu tinggi. Hal itu dinilai dari turunnya harga dan berkurangnya pendapatan klub dari penjualan tiket yang bisa lebih rendah dari yang mereka harapkan.
Pertandingan La Liga antara FC Barcelona vs Real Madrid di Stadion Camp Nou, Barcelona , Spanyol, Sabtu (24/10). Foto: Albert Gea/REUTERS
Javier Tebas kini sedang mempertimbangkan untuk mengizinkan penggemar menghadiri pertandingan La Liga. Namun mungkin, kapasitas penontonnya hanya boleh diisi 50 persen.
ADVERTISEMENT
“Omzetnya akan jauh lebih rendah daripada musim panas lalu. Kami akan melanjutkan sesuai dengan batas gaji klub. Kami pikir penggemar bisa datang menghadiri pertandingan dengan kapasitas 50 persen,” tutur Tebas.
Sementara itu, La Liga mengumumkan buku tahunan mereka untuk musim 2019/20. La Liga menghasilkan pendapatan sebesar 5,045 miliar euro dengan keuntungan bersih mencapai 77 juta euro (sekitar Rp 1,3 triliun).
Dengan demikian, La Liga memposisikan diri di urutan teratas dalam hal pendapatan di tengah pandemi COVID-19. Sebuah kabar positif dari sepak bola Spanyol.
Penulis: Nurul Azzahra
****