Kombinasi Ronaldo-Cavani Pecahkan Rekor 11 Tahun Lalu Milik Scholes dan Giggs

31 Oktober 2021 10:27 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Selebrasi pemain Manchester United Cristiano Ronaldo usai mencetak gol ke gawang Atalanta pada pertandingan Grup F Liga Champions di Old Trafford, Manchester, Inggris.
 Foto: Phil Noble/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Selebrasi pemain Manchester United Cristiano Ronaldo usai mencetak gol ke gawang Atalanta pada pertandingan Grup F Liga Champions di Old Trafford, Manchester, Inggris. Foto: Phil Noble/REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Cristiano Ronaldo dan Edinson Cavani diturunkan secara bersamaan oleh Ole Gunnar Solskjaer saat Manchester United (MU) menang 3-0 di markas Tottenham Hotspur, Sabtu (30/10) malam WIB. Hasilnya, dua striker veteran itu sukses mencetak gol, bahkan memecahkan rekor.
ADVERTISEMENT
Ronaldo membuka keran gol The Red Devils di menit 39 usai menerima umpan dari Bruno Fernandes. Kemudian, giliran CR7 yang sukses memberi assist untuk Edinson Cavani di menit 64. Terakhir, gol Marcus Rashford menutup laga dengan kemenangan 3-0 untuk MU.
Menurut laporan Mirror, kerja sama Ronaldo dan Cavani itu memecahkan sebuah rekor di Manchester United yang pernah dibuat oleh Paul Scholes dan Ryan Giggs.
"Gol itu adalah pertama kalinya dari kerja sama dua pemain Man United di atas usia 34 tahun sejak Paul Scholes dan Ryan Giggs melakukannya pada Agustus 2010 melawan Newcastle," tulis laporan tersebut.
Ronaldo dan Cavani juga menjadi kombinasi dua striker tertua dalam ajang Liga Inggris musim ini. CR7 menjadi yang paling tua di usia 36 tahun, disusul striker Uruguay itu yang berumur dua tahun lebih muda dari Ronaldo.
ADVERTISEMENT
Sementara, dua nama lain yang mengisi jajaran empat teratas penyerang tertua di Liga Inggris musim ini adalah Jamie Vardy (34 tahun) dan Theo Walcott (32 tahun).
Terlepas dari rekor tersebut, kemenangan ini membawa angin segar bagi Solskjaer yang sebelumnya tengah dalam bayang-bayang pemecatan. Bagaimana tidak, MU sebelumnya gagal menang di 4 laga terakhirnya di Liga Inggris, termasuk saat digilas 0-5 oleh Liverpool di Old Trafford.
Namun, napas pelatih Norwegia itu mungkin tak akan bertahan lama. Pasalnya, MU sudah dinanti laga sulit lainnya saat bersua Atalanta di Liga Champions 2021/22 hingga menjamu Man City di Old Trafford.
Bisakah Solskjaer meramu taktik dan memanfaatkan kualitas pemainnya agar terus berada dalam jalur kemenangan? Atau malah dia akan benar-benar dipecat saat MU kembali terperosok ke jurang kekalahan? Menarik dinantikan.
ADVERTISEMENT