Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konflik Timnas Jerman, Pelatih Diduga Pilih Kasih ke Pemain Bayern Muenchen
8 Desember 2022 6:45 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Jerman memang tampil buruk dalam tiga laga di Grup E. Jerman hanya memetik satu kemenangan, satu hasil imbang, dan menderita satu kekalahan.
Atas performa buruk yang ditampilkan, Jerman hanya mampu finis di peringkat ketiga. Mereka kalah produktivitas gol dari Spanyol meski sama-sama mengoleksi empat angka.
Masalah internal disinyalir jadi penyebab utama tersingkirnya Jerman di ajang empat tahunan tersebut. Bild melaporkan ada dugaan 'pilih kasih' yang akhirnya membuat hubungan antar pemain tak harmonis.
Pelatih Jerman, Hansi Flick, disinyalir menjadi aktor utama yang menyebabkan masalah tersebut. Flick diduga lebih banyak menaruh kepercayaan kepada pemain Bayern Muenchen ketimbang pemain lainnya.
Alhasil, selama berkompetisi di Qatar, ada jurang pemisah yang membagi skuad Jerman menjadi dua kubu. Adalah kubu Bayern Muenchen dan kubu non-Bayern Muenchen.
Jurang tersebut sangat kentara tatkala Jerman bersua Jepang di partai perdana Grup E, Rabu (23/11) lalu. Flick secara mengejutkan mengganti Ilkay Guendogan dengan Leon Goretzka di menit ke-67.
ADVERTISEMENT
Masuknya Goretzka lantas membuat lini tengah Jerman menjadi keropos. Jepang kemudian memanfaatkan momentum tersebut dengan memberondong dua gol dan mengakhiri pertandingan dengan skor 2-1.
"Tak sedikit pemain Jerman yang merasa keheranan saat Guendogan ditarik keluar. Penggantian Guendogan dengan Goretzka dinilai menjadi sebuah kerugian lantaran menjadi penyebab utama hilangnya kendali permainan di lapangan tengah," tulis laporan Bild.
"Guendogan bahkan merasa geram usai dirinya ditarik keluar. Ia mengecam keputusan Flick dan menilai sang pelatih terlalu berpihak kepada pemain Bayern Muenchen. Dia juga menuduh bahwa Flick sengaja memainkan Goretzka hanya untuk membuat sang pemain senang," lanjut laporan yang sama.
Menurut data Transfermarkt, Flick memang pernah menukangi Muenchen selama dua musim. Ia mengawali kariernya di FC Hollywood sebagai pelatih kepala pada 2019 lalu.
ADVERTISEMENT
Saat itu, racikan Flick memang sangat moncer. Ia bisa mengantarkan Muenchen merengkuh tujuh piala sekaligus hanya dalam kurun waktu dua tahun.
Mulai dari Liga Champions (2019/20), Bundesliga (2019/20 & 2020/21), Piala Jerman (2019/20), Piala Dunia Antarklub (2020/21), Piala Super UEFA (2020/21), dan Piala Super Jerman (2020/21).
Berkat prestasi gemilangnya, Asosiasi Sepak Bola Jerman (DFB) menunjuk Flick sebagai suksesor Joachim Low usai pagelaran Euro 2020. DFB menilai sosok Flick dapat menjadi pengganti yang sepadan.
Namun, Bild memandang keputusan yang diambil DFB terlalu tergesa-gesa. Flick yang kental dengan DNA Muenchen pada akhirnya bisa menjadi bom waktu di kemudian hari.
Benar saja, Flick akhirnya dituduh melakukan praktik pilih kasih terhadap eks anak asuhnya. Flick tampaknya lebih percaya skuad Muenchen lantaran pernah bekerja sama sebelumnya.
ADVERTISEMENT