Arsenal, Spurs, Tottenham Hotspur

Kontrak Pemain: Masalah Terbesar Arsenal Saat Ini

1 Mei 2020 13:24 WIB
comment
22
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bukayo Saka, wonderkid Arsenal. Foto: REUTERS/Eddie Keogh
zoom-in-whitePerbesar
Bukayo Saka, wonderkid Arsenal. Foto: REUTERS/Eddie Keogh
ADVERTISEMENT
Direktur Sepak Bola Arsenal, Raul Sanllehi, pada Mei 2019 sempat mengutarakan bahwa timnya sebisa mungkin mesti mencegah kontrak satu pemain masuk ke tahun terakhir.
ADVERTISEMENT
“Ketika Anda masuk ke tahun terakhir pemain, Anda mesti siap untuk kehilangan sang pemain di akhir kontraknya. Namun, jika Anda ingin mempertahankan sang pemain, Anda mesti memperpanjang kontraknya sebelum memasuki tahun terakhir,” kata Sanllehi kepada situsweb resmi Arsenal.
“Posisi Anda lemah (ketika bernegosiasi dengan pemain yang kontraknya memasuki tahun terakhir). Apabila kami tak berhasil memperbarui kontrak si pemain, kami mesti menjualnya,” lanjut pria asal Spanyol itu.
Sanllehi mengucapkan pendapatnya itu setelah gelandang andalan Arsenal, Aaron Ramsey, hengkang dengan status bebas transfer. Ya, Ramsey bergabung bersama Juventus setelah kontraknya dengan Arsenal selesai pada akhir 2018/2019.
Juventus Memperkenalkan Ramsey Foto: Twitter @JuventusFC
Kepergian Ramsey, terlebih secara gratis, jelas membuat manajemen Arsenal tercoreng namanya. Ramsey adalah pemain yang penting—pada musim terakhirnya saja, ia sanggup memberikan empat gol dan enam assist buat Arsenal di Premier League.
ADVERTISEMENT
Dari situ, penggemar Arsenal beranggapan bahwa Sanllehi dkk. sudah belajar dari kejadian Ramsey. Sayangnya, yang terjadi malah sebaliknya.
***
Perkara kontrak yang dihadapi Arsenal saat ini, bisa dibilang, lebih pelik ketimbang situasi Ramsey. Arsenal mesti bernegosiasi dengan enam pemain yang kontraknya akan selesai pada 2020/2021 alias musim depan.
Masalahnya, keenam pemain itu adalah kepingan yang penting di skuat Arsenal saat ini.
Yang pertama adalah Pierre-Emerick Aubameyang. Well, Aubameyang adalah pemain terbaik dan terpenting Arsenal saat ini. Catatan golnya menjadi buktinya.
Aubameyang menjadi pencetak gol terbanyak sementara di Premier League 2019/2020 dengan 17 gol. Pada Premier League musim sebelumnya, ia sukses menjadi topskorer (bersama Sadio Mane dan Mohamed Salah) dengan 22 gol.
ADVERTISEMENT
Pemain Arsenal, Pierre-Emerick Aubameyang, membawa bola saat mencetak gol kedua untuk Arsenal. Foto: Reuters
Legenda Arsenal, Thierry Henry, pernah menyatakan bahwa ia tak berani membayangkan Arsenal bakal berada di mana jika tak ada Aubameyang. Penyerang asal Gabon itu memang meninggalkan jauh rekan-rekannya untuk urusan mencetak gol.
Pencetak gol terbanyak kedua Arsenal di Premier League 2019/2020 adalah Alexandre Lacazette dengan… (err) Tujuh gol. Yang ketiga adalah Nicolas Pepe, dengan empat gol. Tanpa gol-gol dari Aubameyang, Arsenal mungkin berada satu atau dua strip di atas zona degradasi.
Setelah Aubameyang ada Bukayo Saka. Pemuda berusia 18 tahun itu bisa dibilang adalah talenta muda terbaik Arsenal saat ini.
Saka menjadi pencetak assist (5) terbanyak Arsenal di Liga Europa 2019/2020. Ia juga sanggup mengemas tiga assist di Premier League 2019/2020.
ADVERTISEMENT
Bukayo Saka merayakan gol ke gawang Eintracht Frankfurt. Foto: Reuters/Kai Pfaffenbach
Hebatnya, mayoritas dari assist-assist tersebut ia ciptakan sembari bermain sebagai bek kiri. Lebih hebatnya lagi, posisi asli Saka bukanlah bek kiri—ia adalah penyerang sayap kiri yang "terpaksa" dimundurkan karena cederanya bek-bek kiri Arsenal.
Berikutnya adalah Mesut Oezil. Performa Oezil sebenarnya tak benar-benar memuaskan. Ia begitu inkonsisten. Usianya juga tak muda lagi—31 tahun.
Namun, Oezil tetap menjadi salah satu pemain terpopuler Arsenal. Berdasarkan catatan LoveTheSales.com pada Agustus 2019 lalu, jersi Oezil menjadi yang paling populer ketiga di antara skuat Arsenal, di bawah Aubameyang dan Alexandre Lacazette.
Oh, ya, Oezil juga kerap digunakan oleh pelatih anyar Arsenal, Mikel Arteta. Bukan tak mungkin, performanya meningkat kembali.
Mesut Oezil berdoa sebelum bertanding. Foto: Reuters/Hannah McKay
ADVERTISEMENT
Tiga sisanya adalah David Luiz, Sokratis Papastathopoulos, dan Shkodran Mustafi. Luiz dan Sokratis adalah penghuni reguler lini belakang Arsenal. Sementara, Mustafi menjadi pelapis Luiz dan Sokratis.
Usia Luiz dan Sokratis terbilang uzur—Luiz 33 tahun dan Sokratis 31 tahun. Namun, keduanya adalah sosok yang masih penting, utamanya di ruang ganti.
Di satu sisi, Mustafi adalah pemain yang kerap dianggap tak cukup bagus karena deretan blunder yang ia buat. Namun, di bawah Arteta, performa bek tengah asal Jerman itu membaik.
***
Sanllehi mungkin sudah berusaha untuk memperpanjang kontrak enam pemain itu, terutama Aubameyang dan Saka. Namun, seperti yang ia sendiri bilang, posisi Arsenal saat ini tak begitu menguntungkan.
ADVERTISEMENT
Khusus untuk Aubameyang dan Saka, dua pemain itu paham bahwa banyak klub-klub besar yang meminati mereka. Aubameyang kabarnya menjadi incaran Barcelona dan Chelsea. Sementara, Saka dibidik oleh raksasa Bundesliga, Borussia Dortmund.
Isu-isu transfer tersebut membuat posisi Aubameyang dan Saka semakin kuat. Mereka tahu bahwa akan ada klub yang bersedia untuk menampung, bahkan membeli mereka jika negosiasi dengan Arsenal mandek.
Pandemi virus corona membuat situasi Arsenal semakin rumit. Baru-baru ini, Arsenal memutuskan untuk memotong 12,5% gaji semua pemain selama 12 bulan ke depan demi menghindari krisis.
Tentu, Arsenal bukanlah satu-satunya tim yang menerapkan pemotongan gaji di tengah pandemi ini. Namun, pemain-pemain tersebut tentu paham bahwa pindah ke klub lain mungkin bisa membuat gaji mereka tak berkurang.
ADVERTISEMENT
Pertanyaan lain yang mesti dipecahkan Arsenal adalah ambisi. ESPN melaporkan bahwa Aubameyang belum segera meneken kontrak anyar karena ingin melihat situasi skuat Arsenal untuk musim depan.
Mampukah Arsenal bersaing meraih gelar? Apakah skuat Arsenal cukup bagus untuk kembali masuk ke empat besar? Wajar apabila pemain seperti Aubameyang memiliki pertanyaan-pertanyaan seperti itu.
Sayangnya, Arsenal sepertinya akan kesulitan untuk mencari jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut. Pandemi virus corona membuat mereka kesulitan untuk mendapatkan pemain-pemain anyar yang bisa meningkatkan kualitas skuat satu sampai dua level.
Masalahnya, Arsenal tampaknya tak akan mungkin memenuhi ambisi Aubameyang jika tak meningkatkan kualitas skuat. Dan, ya, tak Aubameyang saja yang memiliki pertanyaan-pertanyaan seperti itu.
ADVERTISEMENT
Arsenal bisa saja menjual enam pemain tersebut. Namun, apakah Arsenal siap untuk merugi? Apakah mereka memiliki kemampuan finansial untuk mencari pengganti pemain sekaliber Aubameyang?
Bertambah lagi daftar pertanyaan yang mesti dijawab Arsenal jika menjual Aubameyang dkk.
Tentu saja, Sanllehi dan manajemen Arsenal masih memiliki waktu sampai 2019/2020 benar-benar berakhir. Namun, mereka sebenarnya tak perlu menghadapi masalah ini jika omongan Sanllehi pada Mei 2019 lalu tak berakhir di mulut saja.
***
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.
------
Ayo, ikutan Home of Premier League dan menangi 1 unit SmartTV dan 2 Jersi Original klub Liga Inggris. Buruan daftar di sini.
ADVERTISEMENT
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten