Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Satuan Tugas (Satgas) Anti-Mafia Bola kembali menyentuh Vigit Waluyo yang tersangkut skandal pengaturan pertandingan. Pada Senin (18/3/2019) Satgas menunju Lapas Sidoarjo —tempat Vigit ditahan— untuk pemeriksaan lanjutan.
ADVERTISEMENT
Pemeriksaan tersebut merupakan langkah Satgas untuk melengkapi berkas perkara Vigit. Menurut keterangan Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Pol. Dedi Prasetyo, Satgas menargetkan berkas perkara Vigit dilimpahkan ke Kejaksaan Agung (Kejagung) RI pada pekan depan.
Namun, kabar pemeriksaan tersebut ditampik kuasa hukum Vigit, Muhammad Sholeh. Ia mengaku belum menerima kabar mengenai pemeriksaan kliennya.
“Tidak ada kabar (pemeriksaan Vigit). Kalau kasus Pak Vigit sampai sekarang belum ada perkembangan. Pemeriksaan baru sekali. Saya tidak tahu kalau ada pemeriksaan lagi,” ujar Sholeh ketika dihubungi kumparanBOLA, Kamis (21/3/2019).
Ya, Vigit sebelumnya memang baru menjalani pemeriksaan satu kali oleh Satgas begitu ditetapkan sebagai tersangka pada 14 Januari lalu. Pemeriksaan pertama VW terkait status tersangka dalam dugaan penyuapan terjadi pada 24 Januari di Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
Keterangan Sholeh memang bertolak belakang dengan laporan yang diberikan Satgas. Pasalnya, Satgas melaporkan Vigit telah menjalani pemeriksaan kedua dengan target melengkapi berkas perkaranya pekan ini.
Terlepas dari itu, Sholeh lebih lanjut menuturkan kasus yang menimpa Vigit merupakan cara PSSI untuk mengamankan petingginya. “Saya melihat ini bagian dari kebobrokan PSSI sehingga butuh kambing hitam. Mereka ingin mengamankan petingginya. Salah satu caranya ialah menjadikan Vigit kambing hitam,” katanya.
Nama VW mulai muncul ke permukaan usai laga PS Mojokerto Putra (PSMP) versus Aceh United di babak delapan besar Liga 2. Dalam laga itu, PSMP diduga sengaja mengalah.
Tak cuma itu, usai pemeriksaan pertama, muncul pula dugaan bahwa Vigit memberikan uang sebanyak Rp115 juta kepada Dwi Irianto alias Mbah Putih (mantan anggota Komite Disiplin PSSI) melalui transfer bank. Uang tersebut diberikan dalam tiga tahap, yaitu Rp50 juta, Rp25 juta, dan Rp40 juta. Dana tersebut digunakan sebagai pelicin meloloskan PSMP naik tingkat ke Liga 1.
ADVERTISEMENT