Kunci Liverpool: Mematikan Permainan Roma dalam 10 Menit Terakhir

3 Mei 2018 5:29 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ekspresi Jordan Henderson saat melawan AS Roma. (Foto: Max Rossi/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Ekspresi Jordan Henderson saat melawan AS Roma. (Foto: Max Rossi/Reuters)
ADVERTISEMENT
Ada beberapa hal yang menjadi kunci lolosnya Liverpool ke partai final Liga Champions. Menurut Jordan Henderson, satu di antaranya adalah membuat AS Roma kesulitan ketika motivasi mengejar ketinggalan sedang tinggi-tingginya.
ADVERTISEMENT
Meski menelan kekalahan 4-2 saat bersua Roma pada laga leg II semifinal Liga Champions 2017/18, Kamis (3/5/2018) dini hari WIB, Liverpool berhak atas satu tiket ke partai puncak. Mereka masih menang 7-6 secara agregat.
Dalam laga yang digelar di Olimpico tersebut, Liverpool unggul lebih dulu melalui gol Sadio Mane pada menit kesembilan. Roma menyamakan kedudukan enam menit berselang setelah James Milner mencetak gol bunuh diri. Gol Georginio Wijnaldum pada akhirnya membuat babak pertama berakhir dengan skor 2-1 untuk keunggulan tim tamu.
Roma bermain lebih agresif ketika memasuki babak kedua. Tujuh menit berjalan, Edin Dzeko mengubah skor menjadi 2-2. Dua gol Il Giallorossi lainnya diciptakan oleh Radja Nainggolan saat laga memasuki menit ke-86 dan masa injury time.
ADVERTISEMENT
Mencetak dua gol sebelum babak pertama berakhir menjadi menjadi keuntungan pertama Liverpool. Dengan mencetak dua gol dalam tempo cepat, permainan Roma jadi tak beraturan dan beberapa kali tampak tergesa-gesa.
Upaya manajer Liverpool, Juergen Klopp, memainkan beberapa pemain belakang menjelang laga berakhir menjadi hal lain yang membuat Roma kian kesulitan. Memasukkan beberapa pemain belakang secara tidak langsung menandakan mereka tak punya preferensi apa-apa kecuali mengamankan tiket lolos.
Keputusan Klopp untuk bermain aman jelang berakhirnya pertandingan dipuji oleh Henderson. Menurut kapten Liverpool tersebut, motivasi Roma yang meningkat di 10 menit terakhir pertandingan ternyata telah diantisipasi oleh Klopp.
“Secara keseluruhan, kami mematikan permainan Roma pada 10 menit terakhir pertandingan ini. Kami bisa menghentikan beberapa serangan yang mereka bangun dengan cukup apik dan pada akhirnya saya bangga kami bisa mencapai partai final,” kata Henderson kepada BT Sport.
ADVERTISEMENT
Henderson menyadari bahwa keberhasilan Liverpool dipengaruhi oleh target mereka pada awal pertandingan. Misalnya dengan bertahan dengan solid dan menciptakan gol-gol yang bisa membuat jalan mereka kian lancar.
“Kami berusaha keras untuk mencapai itu (final). Pertandingan tersebut membuktikan kami bisa bertahan dengan baik. Permainan kami dan dua gol di babak pertama adalah kunci mengapa kami bisa mendapatkan tiket ke final.”
“Kami tahu bahwa mencetak gol di awal laga adalah kuncinya. Saya merasa bahwa kami tidak beruntung karena Roma mampu mencetak gol balasan dengan cepat, tetapi saya bangga melihat permainan yang kami tampilkan dalam dua pertandingan di semifinal,” pungkas Henderson.
Kini, Liverpool menyisakan satu langkah lagi untuk merebut trofi Liga Champions keenam sepanjang sejarah klub. Pasukan Klopp harus mengalahkan Real Madrid, sang juara bertahan, dalam laga final di Stadion NSC Olimpiyskiy, Kiev, 27 Mei 2018.
ADVERTISEMENT