news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kursi-kursi Kosong di Copa America 2019

26 Juni 2019 15:58 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana tribune penonton di laga Kolombia vs Paraguay. Foto: Rodolfo Buhrer/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Suasana tribune penonton di laga Kolombia vs Paraguay. Foto: Rodolfo Buhrer/Reuters
ADVERTISEMENT
Copa America 2019 sepatutnya menjadi pesta sepak bola untuk negara-negara Amerika Selatan. Namun, apa yang terlihat di stadion tak menunjukkan demikian. Tribune penonton kerap menghadirkan kursi-kursi tak bertuan sepanjang fase grup.
ADVERTISEMENT
Awalnya bagus untuk penyelenggara. Karena pertandingan pembuka antara Timnas Brasil dan Bolivia mampu menjaring lebih dari 47 ribu penonton di Estadio do Morumbi. Pemasukan tiket, menurut FoxSports, bahkan mencapai 5,7 juta dolar Amerika Serikat.
Keramaian suporter berlanjut di pertandingan menghadapi Venezuela serta Peru. Masing-masing laga menghadirkan lebih dari 40 ribu penonton di Arena Fonte Nova dan Arena Corinthians.
Yang perlu dicatat, Brasil 'kan berstatus tuan rumah. So, wajar-wajar saja jika pertandingan Thiago Silva dan kolega selalu menyerap banyak orang ke stadion. Lagi pula, penyelenggara juga memberikan diskon 50% untuk warga Brasil yang hendak membeli tiket kategori paling bawah.
Perayaan gol Gabriel Jesus (yang sayangnya dianulir) ke gawang Venezuela. Foto: REUTERS/Luisa Gonzalez
Beda hal jika tim lain yang bertanding. Utamanya ketika melibatkan dua tim invitasi dari Asia: Jepang dan Qatar. Jumlah penontonnya sungguh miris.
ADVERTISEMENT
Lihat saja duel antara Jepang dan Ekuador pada matchday pemungkas Grup H. Hanya 7.600 penonton yang menghadiri pertandingan tersebut. Itu pun mayoritas datang secara gratis karena cuma 2.100 tiket terjual.
Catatan tersebut menjadi kerugian besar tentunya. Sebab, Estadio Mineirão memiliki kapasitas sebesar 64.000 penonton. Dengan kata lain, 88% kursi mengalami kekosongan pada laga Jepang vs Ekuador.
Sementara, laga Qatar vs Paraguay sekadar menjaring 19.196 penonton. Padahal, kapasitas Maracana hampir 80.000 kursi.
Lantas, muncul asumsi bahwa kursi-kursi kosong tersebut dipengaruhi oleh harga tiket yang mahal. Anggapan tersebut langsung dibantah oleh Thiago Jannuzzi selaku GM Organizing Comittee Copa America.
Laga Cile melawan Uruguay. Foto: REUTERS/Ricardo Moraes
Menurut Jannuzzi, pihaknya menyediakan tiket dengan harga 15 dolar Amerika Serikat per lembarnya. Nominal itu setara dengan harga untuk menyaksikan pertandingan-pertandingan populer di kompetisi lokal Brasil.
ADVERTISEMENT
"Kami menjual tiket dengan harga terjangkau. Sementara untuk kategori lainnya, kami memerlukan keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran," ucap Jannuzzi sebagaimana dilansir oleh FoxSports.
"Semua berlangsung sesuai rencana dan kami meraup sejumlah pemasukan penting," katanya.
Pihak penyelenggara juga meyakini bahwa kekosongan kursi tak akan terlihat lagi di fase gugur. Bahkan, mereka menargetkan minimal 30.000 penonton di setiap pertandingannya.
Keyakinan tersebut hadir karena ada sinyal positif setelah babak grup ditutup dengan 57.442 penonton yang menyaksikan laga Cile vs Uruguay. Inilah rekor sepanjang Copa America 2019 berlangsung.