Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Lagu-lagu Piala Dunia: Dari yang 'Wah!' Sampai yang 'Meh'
11 Juni 2018 17:07 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB

ADVERTISEMENT
Musik nyaris tak pernah absen di setiap pesta. Karena sejatinya keduanya memiliki ikatan yang sama, alat untuk menyempurnakan kebahagiaan anak manusia. Piala Dunia, pestanya para pencinta bola di seluruh antero negeri, juga tak ketinggalan mencantumkan lagu pengiring di setiap edisinya.
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini Rusia telah memilih tembang 'Live It Up' sebagai soundtrack di pagelaran yang akan bergulir Kamis (14/6/2018) esok. Tak main-main, rapper asal Kolombia, Nicky Jam, dipasrahi sebagai pelantunnya bersama aktor kawakan, Will Smith, serta penyanyi muda asal Kosovo, Era Istrefi.
Untuk memperingati soundtrack tersebut, kumparanBOLA mencoba menilai lagu pengiring Piala Dunia yang dihelat sejak 20 tahun ke belakang. Monggo...
Ricky Martin – Cup of Live / La Copa de la Vida (Prancis 1998)
Nilai: 9 (Wah!)
"Here we go! Ale, ale, ale! Go, go, go! Ale, ale, ale!," adalah lirik yang kerap dikumandangkan para pencinta bola di akhir milenium lalu. Reff dari lagu berjudul 'La Copa de la Vida' milik Ricky Martin itu terasa amat sempurna dengan tempo yang menggugah adrenalin.
ADVERTISEMENT
Lirik yang easy listening dan mudah dinyanyikan adalah salah satu unsur paling penting dari eksistensi lagu pengiring Piala Dunia. Komposisi demikian yang membuat tembang ini menjadi salah satu theme song Piala Dunia yang paling memorable. Saking booming-nya, bahkan Project Pop sampai meng-cover lewat lagu parodi berjudul 'Lagunya Lagu Bola'.
Anastacia – Boom (Korea Selatan & Jepang 2002)
Nilai: 6 (Biasa Aja)
'Boom' milik Anastacia tak seperti judulnya. Kami menganggapnya demikian karena tak ada yang spesial dari lagu ini. Padahal, Piala Dunia 2002 adalah turnamen spesial. Bukan cuma jadi ajang pembuka milenium, tetapi juga penyelanggaraan perdana yang dihelat di dua negara sekaligus, Korea Selatan dan Jepang.
ADVERTISEMENT
Oke, temponya cukup nge-beat dan liriknya mungkin sedikit memacu adrenalin. Akan tetapi, hanya itu saja yang dipunyai lagu ini. Padahal, ketimbang menaruh Anastacia sebagai lagu andalan, ada baiknya mengangkat kearifan lokal dengan lewat lagu-lagu Korea Selatan atau Jepang.
Il Divo & Toni Braxton – Time of our Live (Jerman 2006)
Nilai: 5 (Meh.)
Kami sama sekali tak meragukan kualitas suara Tony Braxton dan Il Divo dengan aliran operatic pop atau akrab disebut 'popera' tersebut. Namun, menempatkan keduanya sebagai lagu pengiring Piala Dunia bukanlah hal yang tepat.
Tak dimungkiri mindset bahwa soundtrack Piala Dunia sudah seharusnya tesaji dengan tempo cepat nan bersemangat. Jauh sekali dari tembang 'Time of Our Live' yang dibawakan oleh mereka.
ADVERTISEMENT
Shakira – Waka Waka (Afrika Selatan 2010)
Nilai: 9 (Wah!)
Setelah soundtrack di Piala Dunia sebelumnya gagal, akhirnya muka mereka terselamatkan oleh 'Waka Waka' Shakira. Awalnya, pemilihan Shakira sebagai pelantun mengundang kontroversi. Pasalnya, lagu yang didaptasi dari lagu asal Kamerun berjudul 'Zangalewa' tersbut dirasa lebih ideal jika dinyanyikan oleh seniman asal Afrika pula.
Namun, siapa yang menyangka jika cengkok suaranya justru membuat 'Waka Waka' jadi salah satu lagu yang paling ikonik sepanjang masa.
We Are One (Ole Ola) - Jennifer Lopez Feat Pittbull & Claudia Leitte (Brasil 2014)
Nilai: 8,5 (Wah!)
Belajar dari kesukesan di Piala Dunia sebelumnya, ajang tersebut mengedepankan etnik musik khas tradisional negara penyelenggara. Dan kali ini, Brasil dengan ketukan khas grup Olodum.
ADVERTISEMENT
Tak tanggung-taggung, Jenifer Lopez yang ditunjuk untuk melantunkan 'We Are One (Ole Ola)'. Lagu ini menjadi lebih komplit karena kehadiran Pitbull, rapper asal Florida, dan penyanyi asal Brasil, Claudia Leitte.
Live it Up - Nicky Jam feat. Will Smith & Era Istrefi (Rusia 2018)
Nilai: 5 (Meh.)
Soundtrack apik selama perhelatan Piala Dunia 2014 gagal dilanjutkan oleh lagu yang satu ini. 'Live it Up' cuma menang ramai saja, tapi tak punya hook yang menggugah, membuatnya sulit untuk menjadi lagu Piala Dunia yang memorable.