Larang Pemain Makan Gorengan, Kedisiplinan Shin Tae-yong Dipuji Menpora

12 Maret 2020 17:31 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong memantau latihan skuat asuhannya di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, Senin (17/2). Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
zoom-in-whitePerbesar
Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong memantau latihan skuat asuhannya di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, Senin (17/2). Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kedisiplinan makanan yang diterapkan Shin Tae-yong kepada pemain Timnas menuai pujian. Beberapa waktu lalu, pelatih asal Korea Selatan itu melarang pemain memakan gorengan dan mewajibkan makan daging, sayur, dan buah.
ADVERTISEMENT
Peraturan itu dibuat demi meningkatkan kualitas fisik pemain. Soalnya, menilik pemusatan latihan Timnas sebelumnya, Shin sangat kecewa dengan performa fisik penggawanya.
Program Shin langsung mendapat sambutan positif dari PSSI. Terbaru, dukungan juga diberikan Menpora Zainudin Amali.
Tak cuma soal pola makan, Zainudin juga memberikan dorongan kepada Shin agar pemain juga disiplin menggunakan telepon genggam.
Pelatih Shin Tae-yong (tengah) memimpin latihan tim nasional sepak bola Indonesia di Stadion Madya, kompleks Gelora Bung karno (GBK), Senayan, Jakarta Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
“Saya setuju. Itu ‘kan kelemahan pemain kita. Waktu Fakhri (Husaini) di Timnas U-16, itu handphone pemain diambil semua. Itu bagus. Soalnya, anak-anak seusia itu masih labil. Harus fokus kerja saja,” kata Zainudin.
Shin memang detail mempersiapkan segala kebutuhan anak asuhnya. Selain peduli makanan pemain, ia juga memerhatikan kualitas lapangan.
Tak salah bila Menpora melayangkan apresiasi. Toh, apa yang dilakukan Shin membuka mata publik Indonesia soal sejauh mana kualitas pemain-pemain Timnas.
ADVERTISEMENT
“Itu yang dibutuhkan karena banyak hal yang harus dibenahi. Shin datang membawa program pembenahan. Harusnya kita menyambut baik. Dia datang dan membuat kita tahu sepak bola Indonesia sejauh mana,” ujar Zainudin.
“Contoh saat pemusatan latihan di Stadion Wibawa Mukti. Buat kita, lapangan di sana bagus. Namun, menurut Shin lapangan tidak bagus dan bisa membuat pemain cedera. Saya setuju dengan dia. Kemenpora sedang membuat grand desain olahraga keseluruhan. Kita tidak bisa menghindar dari sport science. Nah, Shin menerapkan sport science plus kedisiplinan,” ucapnya.
Kedisiplinan Shin, menurut Menpora, menjadi bekal untuk meningkatkan performa pemain. Zainudin pun menegaskan bahwa pemain Timnas jangan cengeng menghadapi kerasnya latihan di bawah pelatih 50 tahun itu mengingat kualitas Shin dan sepak bola Korea Selatan secara umum sudah teruji.
ADVERTISEMENT
“Dari awal saya sudah bilang, pelatih Korea Selatan ini keras. Pemain harus memahami. Kalau mau (penampilan) bagus, ya, harus diikuti. Sudah ada bukti, kok, Korea Selatan mengalahkan Jerman (Piala Dunia 2018).”
“Atlet kita jangan cengeng. Saya setuju dengan gaya kerasnya Shin. Sekarang, dia belum masuk ke taktik, baru fisik saja. Itu dia sadar betul kelemahan pemain kita. Kemampuan bagus, tapi fisik anjlok nanti mental akan rusak,” kata Zainudin.