Lawan Napoli, Liverpool Tak Akan Berlaga Sebagai Tim Kerdil

11 Desember 2018 9:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Juergen Klopp pimpin sesi latihan Liverpool jelang melawan Napoli. (Foto: Paul ELLIS / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Juergen Klopp pimpin sesi latihan Liverpool jelang melawan Napoli. (Foto: Paul ELLIS / AFP)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Liverpool sedang di ujung tanduk Liga Champions 2018/19. Tak seperti di Premier League, skuat Juergen Klopp tak digdaya di fase grup turnamen antara klub Eropa papan atas ini. Tergabung di Grup C, Liverpool mesti berebut tempat bersama Napoli, Paris Saint-Germain (PSG), dan Crvena Zvezda.
ADVERTISEMENT
Hingga matchday kelima tuntas, Liverpool baru mengantongi enam poin akibat dua kemenangan dan tiga kekalahan. Di pentas Liga Champions, performa Liverpool memang tak konsisten walau menyandang status sebagai finalis musim lalu. Bahkan melawan Crvena Zvezda saja, Liverpool bisa menelan kekalahan 0-2. Terlepas dari laga tandang atau bukan, seharusnya setiap pertandingan melawan wakil Kota Belgrade ini dapat dijadikan tambang untuk mendulang kemenangan--termasuk ketika Liverpool berstatus sebagai tim tamu.
Berangkat dari performa itu, kemenangan bersyarat menjadi jalan yang harus ditempuh Liverpool untuk menjejak ke babak 16 besar. Secara garis besar, ada dua skenario yang bisa ditempuh Mohamed Salah dan kawan-kawannya. Bila mereka menang tanpa kebobolan, keunggulan 1-0 saja sudah cukup. Namun, jika menang dan kebobolan, Liverpool mesti memastikan mereka unggul selisih gol setidaknya dua gol.
ADVERTISEMENT
Persoalan lainnya, lawan mereka di laga pamungkas fase grup ini adalah sang pemuncak sementara, Napoli. Tim asuhan Carlo Ancelotti ini memang tidak seagresif Paris Saint-Germain (PSG) atau Liverpool sendiri. Tapi, Napoli menjadi satu-satunya tim di Grup C yang belum pernah menelan kekalahan.
Raihan sembilan poin yang mengantarkan mereka ke puncak klasemen sementara Grup C itu direngkuh berkat dua kemenangan tiga hasil imbang. Apalagi bila menilik leg pertama, Napoli berhasil menyegel kemenangan 1-0 atas Liverpool berkat gol Lorenzo Insigne di pengujung laga.
Skuat Liverpool lakoni sesi latihan jelang laga melawan Napoli. (Foto: Paul ELLIS / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Skuat Liverpool lakoni sesi latihan jelang laga melawan Napoli. (Foto: Paul ELLIS / AFP)
Klopp menyadari bahwa situasi timnya sedang tak aman. Namun, sekacau apa pun keadaannya, Klopp menegaskan bahwa laga ini bukan hal yang pantas buat ditakuti oleh Liverpool. Timnya boleh waspada, tapi tak boleh memasuki laga sebagai inferior yang kepalang takut lebih dulu bahkan sebelum wasit membunyikan peluit tanda dimulainya pertandingan.
ADVERTISEMENT
"Kami tidak pernah ingin kebobolan gol dan tentu kami sangat ingin menang. Kami punya pendekatan sendiri untuk menghadapi laga ini dan cara itulah yang untuk sementara kami yakini akan berhasil. Sisanya akan kami tentukan selama pertandingan, sesuai jalannya laga," jelas Klopp, dilansir Skysport.
"Kami harus bermain sangat aktif dan fokus. Ini bukan laga yang membikin kami takut kebobolan sebelum laga dimulai. Saya juga percaya, Napoli harus bekerja keras melawan kami dan memanfaatkan setiap peluang. Kami memiliki kesempatan untuk lolos. Tapi, kami juga ingat tugas kami untuk mencetak gol."
"Kalaupun mereka berhasil mencetak gol, maka kami harus sesegera mungkin mencetak gol balasan. Entah itu gol kedua, ketiga, atau keberapa pun. Yang jelas, kami punya tugas berat di sini, tapi tugas itulah yang harus kami selesaikan," ucap Klopp.
ADVERTISEMENT
Napoli memang bukan tim yang paling ngotot mencetak gol di antara kontestan Grup C. Bila ditotal, jumlah gol mereka hingga matchday kelima baru ada di angka tujuh. Jumlah ini malah lebih sedikit ketimbang Liverpool yang sudah mencetak delapan gol. Bila dibandingkan dengan Liverpool saja kalah, apalagi jika bicara soal torehan 13 gol milik PSG.
Sadio Mane berusaha lolos dari hadangan Alan Marques.  (Foto: REUTERS/Alberto Lingria)
zoom-in-whitePerbesar
Sadio Mane berusaha lolos dari hadangan Alan Marques. (Foto: REUTERS/Alberto Lingria)
Napoli cenderung bermain lebih konservatif, tapi bukan permainan yang kelewat menunggu. Intinya, Napoli menyerang dan bertahan di saat yang tepat. Mereka mungkin tidak terlihat memukau dengan agresivitas serangan, tapi toleh kembali total kebobolan mereka yang hanya ada di angka empat.
Artinya, Napoli menjadi tim di Grup C yang paling sedikit kebobolan. Hal lain yang menjadi keunggulan Napoli, mereka bertanding dengan mengandalkan permainan sebagai tim, bukannya bergantung pada satu atau dua kemampuan pemain bintang.
ADVERTISEMENT
Kekalahan 0-2 Liverpool di matchday keempat didapat karena kedisiplinan pemain bertahan Crvena Zvezda. Kokohnya tembok pertahanan pasukan Vladan Milojevic ini menumpulkan ketajaman serangan trio Salah-Sadio Mane-Roberto Firmino. Bahkan, pressing yang diterapkan Crvena sukses mematikan titik serangan Liverpool.
Sementara di matchday kelima, PSG dapat mengobrak-abrik tembok pertahanan Liverpool yang dibangun oleh Georginio Wijnaldum-Jordan Henderson-James Milner. Kondisi ini diperparah dengan ketiadaan pemain di lini tengah yang andal dalam membangun serangan dan ketiganya mudah panik ketika diserang. Alhasil, PSG memiliki ruang begitu lapang dalam menyerang.
"Situasi seperti ini 'kan tidak terjadi 500 kali dalam hidup kami. Kami tidak selalu ada dalam kondisi bahwa kemenangan 1-0 itu pencapaian yang baik, tapi 2-1 tidak baik. Atau 3-1 baik, tapi kondisi memburuk lagi begitu kedudukan menjadi 3-2. Situasi ini membikin pertandingan ini terasa campur aduk, namun kami merasa begitu hidup. Tim akan melakoni pekerjaan berat, tapi mereka sudah banyak bertanding dalam berbagai situasi dengan cara dan sikap yang baik. Kami tahu bagaimana caranya untuk menjadi solid dan aktif sekaligus," jelas Klopp.
ADVERTISEMENT
===
Matchday keenam Liga Champions 2018/19 yang mempertemukan Liverpool dengan Napoli akan digelar pada Rabu (12/12/2018) di Stadion Anfield. Sepak mula akan berlangsung pada pukul 03:00 WIB.