Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
ADVERTISEMENT
Protes serempak terhadap rasialisme akan dilakukan seluruh pemain di dua divisi teratas liga sepak bola Belanda , Eredivisie dan Keuken Kampioen Divisie, akhir pekan ini.
ADVERTISEMENT
Dalam 19 laga di dua divisi tersebut, semua pemain akan melakukan 'boikot' dengan berdiam diri di lapangan pada menit pertama pertandingan. Dalam momen itu, sebuah pesan juga akan ditampilkan di papan skor setiap stadion.
'Racisme? Dan voetballen we niet'. Demikian bunyi pesan yang dimaksud. Dalam bahasa Indonesia, terjemahannya adalah: 'Rasialisme? Kalau begitu kami tidak akan bermain sepak bola'.
Sebagai kompensasi atas aksi berdiam diri pada menit pertama itu, penyelenggara Liga Belanda sudah menetapkan bahwa semua laga akan mendapat tambahan injury time satu menit.
Aksi ini merupakan bentuk protes sekaligus pernyataan solidaritas atas pelecehan rasial yang diterima penyerang Excelsior, Ahmad Mendes Moreira, dari suporter Den Bosch, akhir pekan lalu.
Pertandingan itu sendiri kemudian dihentikan wasit selama setengah jam dan Moreira sempat menangis saat berjalan keluar lapangan. Setelah laga kembali diteruskan, Moreira sukses mencetak satu gol untuk Excelsior.
ADVERTISEMENT
Insiden tersebut disikapi Federasi Sepak Bola Kerajaan Belanda (KNVB) dengan pernyataan tegas. Mereka berniat untuk segera melakukan investigasi dan menjatuhkan hukuman terhadap para suporter Den Bosch tersebut.
Moreira sendiri juga mendapat dukungan dari pemain-pemain bintang Belanda seperti Memphis Depay, Gini Wijnaldum, dan Frenkie de Jong.
Jika Depay mendukung lewat media sosial, Wijnaldum dan De Jong menyatakannya lewat gestur di lapangan.
Usai mencetak gol perdana dalam pertandingan Kualifikasi Piala Eropa 2022 menghadapi Estonia yang dimenangi Belanda 5-0, Wijnaldum melakukan perayaan bersama De Jong. Dalam perayaan itu, kedua pemain menunjuk warna kulit mereka.
Seusai pertandingan, Wijnaldum yang dalam laga itu menjadi kapten Oranje berkata, "Ini adalah problem di masyarakat yang semestinya diselesaikan para politisi."
ADVERTISEMENT
"Aku juga melihat ada orang yang memberi salam ala Nazi di tribune. Ketika melihat itu, aku berpikir, 'Apa yang salah dengan orang ini sampai melakukan hal seperti itu?' Nenek moyang kita sudah bertempur supaya kita semua bisa hidup bebas," tambah pemain Liverpool itu.