Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Giant killing mewarnai babak 16 besar final Piala Dunia 2018 . Setelah Portugal dan Argentina, giliran Spanyol angkat koper dari Rusia. Mereka kalah adu penalti dengan skor 3-4 dari tim tuan rumah dalam pertandingan di Luzhniki Stadium, Minggu (1/7/2018) malam WIB.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, kedua tim bermain imbang 1-1. Gol bunuh diri Sergei Ignashevich membawa Spanyol unggul, kemudian Rusia menyamakan skor via penalti Artem Dzyuba.
Untuk laga ini, pelatih Fernando Hierro melakukan perubahan di susunan starter Spanyol. Tak ada nama Andres Iniesta di tengah dan Dani Carvajal di sisi kanan pertahanan. Sebagai pengganti mereka, Nacho dan Marco Asensio pun tampil sejak menit awal.
Di sisi lain, Rusia melakukan perubahan formasi dari 4-2-3-1 menjadi 5-4-1. Dampaknya, Denis Cheryshev kehilangan tempat. Sisi kiri pertahanan ditempati pemain dengan naluri lebih defensif, Yuri Zhirkov.
Dengan jumlah pemain lebih banyak di tengah, Spanyol sempat mendominasi permainan pada awal pertandingan. Sementara itu, Rusia memilih untuk menumpuk armada di area sendiri dan coba menghentikan lawan dengan permainan keras.
ADVERTISEMENT
Salah satunya, pelanggaran Zhirkov terhadap Nacho di dekat pinggir lapangan. Situasi ini memicu situasi bola mati yang dieksekusi oleh Asensio. Bola yang menuju ke Sergio Ramos coba dihalau oleh Sergei Ignashevich, tetapi upayanya malah membuat bola masuk ke gawang sendiri.
Setelahnya, Spanyol secara mengejutkan kehilangan kendali permainan. Rusia perlahan mulai memberikan tekanan. Gelombang tekanan inilah yang memaksa Gerard Pique, yang menyentuh bola tandukan Artem Dzyuba pada menit ke-40.
Dzyuba sendiri maju sebagai eksekutor. Bola sepakannya mengarah ke pojok kanan bawah, sedangkan David de Gea bergerak ke arah berlawanan. Skor imbang 1-1 pun bertahan sampai paruh pertama rampung.
Kembali dari ruang ganti, Spanyol coba mengambil inisiatif serangan. Namun, mereka selalu kesulitan memasuki area kotak penalti karena barikade rapat Rusia.
ADVERTISEMENT
Tak banyak kans dari Spanyol, dua di antaranya via Diego Costa. Pertama, pada menit ke-51, bola tandukannya masih melambung di atas mistar. Delapan menit berselang, upayanya dengan kaki kanan masih diblok pertahanan Rusia.
Rangkaian kegagalan lantas mendorong Hierro untuk melakukan pergantian. David Silva, Nacho, dan Diego Costa ditarik keluar. Andres Iniesta, Dani Carvajal, dan Iago Aspas masuk sebagai pengganti.
Kehadiran Iniesta dan Aspas sempat mengancam saat waktu normal menyisakan lima menit. Bola tembakan Iniesta dari luar kotak ditepis oleh Igor Akinfeev, tetapi Aspas gagal memanfaatkan peluang rebound karena sepakannya tak tepat sasaran.
Tak satu pun upaya Spanyol membuahkan hasil pada paruh kedua. Begitu juga Rusia. Laga pun dilanjutkan hingga babak tambahan.
ADVERTISEMENT
Di luar waktu normal, kedua tim sama-sama memanfaatkan pergantian keempat. Spanyol memasukkan Rodrigo dan Rusia memberikan kesempatan kepada Aleksandr Yerokhin. Sebuah momen bersejarah karena inilah kali pertama pergantian keempat digunakan di pentas Piala Dunia.
Impak Rodrigo cukup positif, tetapi tidak cukup untuk Spanyol. Dua kali upayanya dihalau oleh Akinfeev. Pun demikian dengan percobaan lainnya dari La Furia Roja. Sampai babak tambahan rampung, tidak ada perubahan skor sehingga pertandingan harus menempuh adu penalti.
Di fase inilah, Akinfeev tampil sebagai protagonis. Dia menghalau bola tembakan Koke sebagai eksekutor ketiga dan Aspas selaku penendang pamungkas Spanyol. Sementara itu, empat penendang Rusia berhasil sehingga sang tuan rumah menang 4-3 dan melanjutkan langkahnya sampai babak perempat final. Sebaliknya, Spanyol tersingkir.
ADVERTISEMENT