Liga 2 Bergulir, Rekomendasi BOPI Tak Digubris
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Lebih parah lagi, lima dari 14 klub tersebut punya masalah klise dan sangat penting, yaitu menunggak gaji pemain. Detailnya, Mitra Kukar (Rp911 juta), Kalteng Putra (Rp1,9 miliar), PSMS Medan (Rp240 juta), PSPS Riau (Rp781 juta), dan Perserang Serang (Rp77 juta).
Meski lebih dari setengah kontestan Liga 2 bermasalah, toh nyatanya sepak mula tetap bisa digelar pada 14 Maret lalu. Tanpa perlu ada penyelesaian syarat administratif 14 klub tadi.
Memang, setelah partai pembukaan antara Persiba Balikpapan kontra Kalteng Putra di Stadion Batakan, Menpora menyetop pergelaran Liga 2—plus Liga 1. Bukan karena Liga 2 belum dapat rekomendasi melainkan per 16 Maret kompetisi dihentikan sementara waktu terkait pencegahan virus corona.
ADVERTISEMENT
Namun, tetap saja cerita suksesnya Liga 2 dibuka secara resmi menandakan bagaimana BOPI tak bertaring. Rekomendasinya seperti tak berarti apa-apa, tak punya kekuatan, dan tak perlu digubris.
Terutama, BOPI meminta sang operator agar tunggakan gaji pemain Liga 2 tuntas saat jeda kompetisi akibat pencegahan virus corona ini.
“Khusus bagi Liga 2 2020, BOPI berharap PT LIB selaku operator liga mempergunakan waktu penundaan kegiatan liga ini untuk menyelesaikan masalah penunggakan gaji klub peserta Liga 2 2020 kepada para pemain sehingga rekomendasi BOPI yang belum keluar dapat segera diterbitkan sebelum Liga 2 2020 dimulai kembali pada saat yang memungkinkan,” bunyi surat imbauan BOPI pada Senin (16/3/2020).
ADVERTISEMENT