Lionel Messi: Dari Che Guevara Hingga Serbet Menuju Barcelona

24 Juni 2017 13:30 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lionel Messi membawa Barca menuju perempat final (Foto: Albert Gea/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Lionel Messi membawa Barca menuju perempat final (Foto: Albert Gea/Reuters)
ADVERTISEMENT
Hari ini, 30 tahun lalu di sebuah kota bernama Rosario yang terletak di Argentina bagian timur, lahirlah seorang anak laki-laki bernama Lionel Messi--tanggal dan tempat yang sama di mana Che Guevara sang revolusioner legendaris itu lahir.
ADVERTISEMENT
Messi adalah anak ketiga dari empat bersaudara dari Celia Cuccittini dan Jorge Messi. Ayahnya adalah keturunan Italia dan Spanyol, jadi kedua negara itu bisa sedikit jumawa karena memberikan DNA kepada peraih Ballons d'Or tebanyak dalam sepanjang sejarah.
Namun, Messi bukanlah sosok yang benar-benar sempurna. Dia memiliki kelainan dalam hormon pertumbuhan.
Hal tersebut yang menjadi alasan mengapa Messi tumbuh menjadi sosok pemalu hingga saat ini. Bahkan, untuk melakukan pecakapan dengannya via telepon tak mudah dan sebagian besar pesan pentingnya disampaikan melalui pesan singkat.
Pose ikonik Messi usai The Great Escape. (Foto: FC Barcelona)
zoom-in-whitePerbesar
Pose ikonik Messi usai The Great Escape. (Foto: FC Barcelona)
Beruntungnya, Barcelona berani menanggung pengobatannya dan memboyong seluruh keluarganya hijrah ke Spanyol, meski akhinya Messi lebih banyak menghabiskan waktunya dengan ayahnya di sana.
ADVERTISEMENT
Carles Rexach yang menjabat sebagai Direktur Olahraga Barcelona ketika itu adalah penemu sosok yang kemudian hari bakal disebut sebagai La Pulga. Saking kepincutnya dengan kemampuan Messi, pria yang juga mantan penggawa Barcelona itu menggunakan kain serbet untuk sebagai media tanda tangan kontrak.
Rexach tak membutuhkan waktu lama untuk menanti aksi dari Messi. Pada 1 Mei 2005, jebolan akademi Newell's Old Boys itu berhasil mencetak gol perdananya lewat tendangan lob ke gawang Albacete, dan yang membuatnya menjadi lebih spesial adalah gol itu berasal dari assist kiriman Ronaldinho--sebuah pembuka dari ratusan gol yang akan dicetak Messi untuk Blaugrana.
Mesin gol adalah ungkapan yang cukup merepresentasikan sosok Messi. Dia sukses menjadi pemain yang paling sering menempatkan namanya di papan skor pada ajang La Liga.
ADVERTISEMENT
Bayangkan saja, 349 gol telah disarangkannya di kompetisi paling elit di tanah Spanyol itu. Jika beberapa pemain sudah terlampau bahagia saat mencetak dua gol dalam satu laga, hal itu mungkin merupakan sesuatu yang klise bagi Messi yang sudah membukukan 101 kali brace.
Kemampuannya dalam mencetak gol juga menjadi andalan Barecelona saat bentrok dengan seteru abadi mereka, Real Madrid. Messi sendiri merupkaan pemain yang paling kerap mencetak gol di laga El Clasico itu lewat 23 gol yang dicetaknya, 5 gol lebh banyak dari Alfredo Di Stéfano.
Lionel Messi vs Real Betis (Foto: Aitor Alcalde/Stringer)
zoom-in-whitePerbesar
Lionel Messi vs Real Betis (Foto: Aitor Alcalde/Stringer)
Meski sering menjadi sorotan dengan gol-gol cantiknya, pemain yang gemar mendengarkan musik Samba dan Cumbi itu tak begitu tertarik untuk menonton ulasan pertandingan yang telah dilakoninya.
ADVERTISEMENT
Sebelum Messi menjadi pencetak gol terbanyak dalam sejarah Tim Nasional Argentina dengan 58 gol, siapa sangka jika debut pertamanya bersama "Tim Tango" hanya berjalan selama 47 detik setelah masuk menggantikan Lisandro Lopes saat melakoni laga persahabtan kontra Hungaria di menit 63. Messi dianggap sengaja menyikut Vilmos Vanczák dan membuat wasit kemudian mengeluarkan kartu merah.
Messi sebenarnya telah berpeluang untuk menyumbangkan trofi bagi negerinya saat sukses menembus di partai final Piala Dunia 2014 plus Copa America 2007, 2015 dan 2016.
Ironisnya, semuanya berakhir dengan kegagalan, bahkan dia tak mampu mencetak satu gol pun dalam empat laga penting itu. Tak ayal jika muncul banyak anggapan bahwa Messi gagal total di level internasional. Sejatinya hal semacam itu tak sepenuhnya benar, dirinya pernah sukses memboyong medali emas di Olimpiade 2008.
ADVERTISEMENT
Messi merayakan golnya ke gawang Madrid. (Foto: Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Messi merayakan golnya ke gawang Madrid. (Foto: Reuters)
Terlepas dari semua aksi-aksi fenomenalnya di lapangan, Messi adalah simbol dari sebuah kesetiaan. Tak hanya dari keputusannya untuk terus bermain di Camp Nou, hal itu juga terlihat dari pasangan yang dipilihnya. Antonella Roccuzzo merupakan wanita yang dikenalnya sejak berumur lima tahun sekaligus ibu dari dua anaknya, Thiago dan Mateo.